Tak dapat jatah, Rinto dan ketua RT tempeleng teman sesama perampok
Tak dapat jatah, Rinto dan ketua RT tempeleng teman sesama perampok. Dwi Nurul Iman yang berprofesi sebagai honorer Satpol PP tak membagi jatah hasil curian, membuat geram kedua temannya.
Tiga perampok sadis yang kerap beraksi di wilayah Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, diringkus polisi. Ironisnya, dua pelaku di antaranya berstatus sebagai ketua RT di kampungnya dan honorer Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Ketiga pelaku adalah Heriyanto (ketua RT), Dwi Nurul Iman (Satpol PP) dan Rinto Harahap. Semuanya tinggal di Desa Jati Mulya, Kecamatan Belitang Madang Jaya, OKU Timur, Sumatera Selatan.
Saat dihadirkan kepada wartawan, ada kejadian lucu. Heryanto dan Rinto Harahap menempeleng Dwi Nurul Iman lantaran kesal tak dapat bagian hasil rampokan. Alhasil peristiwa itu menjadi tontonan polisi dan awak media yang meliput.
Tersangka Heryanto terpaksa ditembak kaki kanannya lantaran melawan petugas. Dia mengaku hanya diajak tersangka lain dalam merampok rumah warga kampung tetangga. Setelah aksinya berhasil menggondong tiga unit sepeda motor dan uang Rp 10 juta, Heryanto tak mendapatkan jatah sepeserpun.
"Ditanyain terus mana bagian saya tak mau jawab, kabur semua. Sampai sekarang tak pernah dikasih," ungkap Heryanto di Mapolda Sumsel, Senin (3/10).
Pengakuan yang sama juga diungkapkan Rinto Harahap. Saat kejadian dirinya bertugas mengikat tangan korban dengan tali rapiah. Namun, Rinto juga tak dapat bagian lantaran dibawa kabur tersangka Dwi.
"Sudah empat kali bobol rumah orang, semuanya ditangkap polisi, baru keluar penjara juga. Yang terakhir ini saya juga tak dapat jatah," ujarnya.
Sementara tersangka Dwi tak sedikit pun memberikan keterangan. Tersangka yang juga pernah terlibat aksi begal di OKU Timur itu hanya terdiam dan menahan malu setelah ditempeleng sesama rekannya.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel Kombes Pol DTM Silitonga mengungkapkan, perampokan tersebut terjadi pada 8 Maret 2016 lalu. Saat itu, para tersangka merampok rumah korban dengan cara membobol pintu dengan dua balok besar. Lalu, korban disekap di dalam kamar dengan ditodongkan sebilah badik oleh para tersangka. Beruntung, korban tidak mengalami kekerasan berarti meski beberapa barang berharga miliknya dibawa kabur.
"Ada dua pelaku lain masih buron, inisial AN dan BR. Ketiga tersangka ditangkap karena keterangan Dwi yang ditangkap kasus begal," tukasnya.