Tak Kunjung Direspons Sofyan Basir Alasan Kotjo Temui Setya Novanto
Tak Kunjung Direspons Sofyan Basir Alasan Kotjo Temui Setya Novanto. Dalam sidang dugaan pemberian suap oleh Kotjo, di Pengadilan Tipikor, ia mengatakan berulang kali PT BNR berkirim surat ke PLN untuk ikut serta namun tetap tidak ada respons, sehingga berinisiatif menemui Setya Novanto.
Pengusaha Johannes Budisutrisno Kotjo menjelaskan alasannya meminta bantuan Setya Novanto terkait proyek PLTU Riau-1 dikarenakan tidak ada respons dari PLN atas pengajuan Blackgold Natural Resources (BNR) ikut serta proyek senilai USD 900 juta itu.
Dalam sidang dugaan pemberian suap oleh Kotjo, di Pengadilan Tipikor, ia mengatakan berulang kali PT BNR berkirim surat ke PLN untuk ikut serta namun tetap tidak ada respons, sehingga berinisiatif menemui Setya Novanto.
-
Mengapa PLN, ACWA Power, dan Pupuk Indonesia berkolaborasi membangun proyek ini? Kerja sama ini juga menjadi bukti hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Arab Saudi.
-
Apa yang akan dihasilkan dari proyek kolaborasi PLN, ACWA Power, dan Pupuk Indonesia? Proyek ini akan menghasilkan hidrogen yang berfungsi sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.
-
Kenapa PLN tampilkan proyek PLTS Terapung di AIPF? Dalam forum tersebut, PLN menunjukan komitmen dalam upaya pengurangan emisi karbon lewat pengembangan PLTS terapung pertama yang juga akan menjadi pasokan utama energi bersih di wilayah Pulau Jawa.
-
Bagaimana PLN dan ACWA Power akan membangun proyek ini? Kesepakatan ketiga perusahaan ini akan berlangsung pada business matching di flagship event KTT ASEAN ke-43 yaitu ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) yang berlangsung pada 5 - 6 September 2023. Kerja sama ini juga menjadi bukti hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Arab Saudi.
-
Apa yang dibangun oleh PLN di IKN Nusantara? PT PLN (Persero) siap memenuhi kebutuhan listrik hijau di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 50 Megawatt (MW).
-
Apa yang menjadi pemicu semangat Jakarta Electric PLN untuk bangkit? Ketertinggalan menjadi sesuatu yang memacu semangat. Hal inilah yang berhasil dibuktikan oleh Jakarta Electric PLN yang berhasil comeback atas Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia.
"Saya berpikir, saya harus ketemu dengan Pak Sofyan Basir untuk direspons, apa PLN berminat jika Blackgold berpartisipasi dalam PLTU Riau 1," ujar Kotjo, Kamis (15/11).
"Lalu kemudian anda temui Pak Setya Novanto?" tanya jaksa Ronald Worontikan.
"Iya," jawab Kotjo.
Adanya peran Setya Novanto dalam pertemuan Dirut PLN dengan Kotjo diamini oleh Sofyan Basir saat hadir sebagai saksi di persidangan sebelumnya. Pada pertemuan di kediaman Novanto, dibahas daerah mana saja proyek PLN
"Saya bilang masih banyak proyek di (Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik) RUPTL yang lain di luar Jawa banyak yang belum diminati, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi," kata Sofyan.
Pertemuan yang terjadi sekitar tahun 2017 awal dan dihadiri sejumlah direksi PLN. Usai penjabaran tersebut tidak ada informasi atau pernyataan apapun dari Setya Novanto terkait keinginan rekannya, yang disebut adalah Johannes Kotjo.
Diketahui Johanes Budisutrisno Kotjo didakwa telah memberi suap Rp 4,7 miliar kepada anggota Komisi VII DPR, Eni Maulani Saragih dan Idrus Marham. Uang suap diperuntukkan agar Eni mengarahkan PLN menunjuk Blackgold Natural Resources, perusahaan milik Kotjo, mendapat bagian dari proyek PLTU Riau 1.
Uang diberikan Kotjo kepada Eni sebanyak dua, 18 Desember 2017 dan 14 Maret 2018, dengan masing-masing besaran Rp 2 miliar.
Uang kembali diberikan Kotjo setelah ada permintaan dari Eni untuk kepentingan suaminya mencalonkan diri sebagai Bupati Temenggung. Awalnya, Eni meminta uang Rp 10 miliar, namun ditolak dengan alasan sulitnya kondisi keuangan. Peran Idrus melobi Kotjo berhasil dan memberikan uang kepada Eni untuk keperluan sang suami sebesar Rp 250 juta.
Kotjo pertama kali mengetahui adanya proyek itu sekitar tahun 2015. Kemudian, dia mencari perusahaan lain untuk bergabung bersamanya sebagai investor, hingga bertemulah perusahaan asal China, CHEC Ltd (Huading). Dalam kesepakatan keduanya, Kotjo akan mendapat komitmen fee sebesar 2,5 persen dari nilai proyek atau sekitar USD 25 juta. Adapun nilai proyek itu sendiri sebesar USD 900 juta.
Dari komitmen fee yang ia terima, rencananya akan diteruskan lagi kepada sejumlah pihak di antaranya kepada Setya Novanto USD 6 juta, Andreas Rinaldi USD 6 juta, Rickard Phillip Cecile, selaku CEO PT BNR, USD 3.125.000, Rudy Herlambang, Direktur Utama PT Samantaka Batubara USD 1 juta, Intekhab Khan selaku Chairman BNR USD 1 juta, James Rijanto, Direktur PT Samantaka Batubara, USD 1 juta.
Sementara Eni Saragih masuk ke dalam pihak-pihak lain yang akan mendapat komitmen fee dari Kotjo. Pihak-pihak lain disebutkan mendapat 3,5 persen atau sekitar USD 875 ribu.
Atas perbuatannya, Kotjo didakwa telah melanggar Pasal 5 ayat 1 atau Pasal 13 undang-undang nomor 31 tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan undang-undang nomor 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi Jo Pasal 64 ayat 1 KUHP.
Baca juga:
Sofyan Basir Tolak Proyek PLTU Riau 1 Dilakukan Secara Tender
Suap PLTU Riau untuk Pilkada Temanggung, KPK Tunggu Sidang Eni Saragih
Pemeriksaan rampung, Eni Saragih segera disidang terkait suap PLTU Riau-1
Suap PLTU Riau, Eni Saragih siap bongkar peran Samin Tan di persidangan
KPK Bakal Ungkap Keterlibatan Pihak Lain Dalam Suap PLTU Riau di Persidangan
Lengkapi Berkas Idrus Marham, KPK Periksa 4 Orang Saksi