Tak Terima Ditegur saat Mabuk, 4 Pemuda di Empat Lawang Bunuh Tetangga
Empat pemuda di Empat Lawang, Sumatera Selatan, tega membunuh seorang tetangganya hanya karena kesal ditegur saat mabuk di dekat masjid. Seorang di antara pelaku, BJ (21) langsung diamankan warga karena ditinggal rekannya yang kabur menggunakan motor.
Empat pemuda di Empat Lawang, Sumatera Selatan, tega membunuh seorang tetangganya hanya karena kesal ditegur saat mabuk di dekat masjid. Seorang di antara pelaku, BJ (21) langsung diamankan warga karena ditinggal rekannya yang kabur menggunakan motor.
Pembunuhan itu terjadi di Desa Air Kelisar, Empat Lawang, Jumat (14/4) malam. Awalnya, keempat pemuda itu pesta miras di dekat masjid dan ditegur warga untuk pergi. Mereka pun pergi ke satu tempat tetapi tetap melanjutkan pesta miras.
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut? Dalam cerita tersebut, ia menuliskan mengenai pengalaman perempuan berinisial RST (18) yang disiksa secara sadis oleh orang asing pada Sabtu (16/3) sekitar pukul 14.40 WIB.
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut terjadi? Pelaku insial H anak kandung korban, kejadian pengniayaan itu sudah lama, yakni pada Jumat 10 Mei 2024 sekira pukul 07.00 Wib. Tapi, videonya baru tersebar sekarang, makanya kami langsung gerak cepat ke rumah pelaku," kata Bery kepada merdeka.com.
-
Kenapa perkecambahan penting? Perkecambahan Adalah Tahap Awal Perkembangan Tumbuhan, Berikut Penjelasannya Perkecambahan adalah proses awal pertumbuhan suatu tumbuhan, terutama pada tumbuhan berbiji.
-
Bagaimana pelaku melakukan penipuan? "Kalau mau, ya saya bilang ada Rp50 ribu. Udah, Rp100 ribu aja katanya. Ya sudah, saya kasih Rp100 ribu," terangnya. "Saya disuruh ke atas menghadap ke pimpinan. Katanya kalau ada uang Rp4 juta, saya bisa kerja langsung besok," imbuhnya. Karena korban tak menyanggupi untuk menyerahkan sejumlah uang jutaan rupiah itu, dia diminta menunggu pengumuman hingga sore hari. Sadar dirinya ditipu, korban lantas bergegas keluar dari lokasi.
-
Dimana penggeledahan dilakukan? Video yang diunggah di Facebook pada 17 Agustus 2024 itu menampilkan sekelompok petugas berada di depan gerbang sebuah rumah. Mereka tampak tengah membacakan surat perintah penggeledahan.
-
Apa jenis penyiksaan yang dialami rangka manusia tersebut? Para arkeolog menduga bahwa pria tersebut dipukuli secara brutal di atas roda hukuman dan kepalanya juga dicoba untuk dipenggal.
Kemudian datang korban, PK, bersama rekannya, PT. Mereka langsung mengambil minuman beralkohol itu. Spontan para pelaku marah dan menantang korban.
Belum sempat direspons, pelaku dengan cepat menusuk punggung PK hingga terkapar. Lalu korban PK dan PT dikeroyok para pelaku.
Tiga pelaku langsung melarikan diri dengan menggunakan sepeda motor. Sementara pelaku BJ tertinggal di TKP karena mabuk berat sehingga diamankan warga dan diserahkan ke polisi.
Kedua korban dilarikan warga ke rumah bidan desa. Namun nyawa korban PK tak dapat diselamatkan, sedangkan rekannya dirujuk ke rumah sakit.
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi mengatakan, motif pembunuhan dilatarbelakangi kekesalan tersangka ditegur saat mabuk di masjid dan kedatangan korban yang tiba-tiba mengambil botol miras milik para pelaku.
"Korban tewas akibat luka tusuk di punggung, sementara pelaku baru satu diamankan, tapi yang lain identitasnya sudah diketahui, sedang diburu," ungkap Supriadi, Sabtu (15/4).
Atas perbuatannya, tersangka BJ dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan juncto Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan dengan ancaman pidana 15 tahun penjara.