Tali parasut putus di udara, penerjun ini selamat mendarat di UGM
Ia mendarat di sela-sela pepohonan sebelah barat gedung Graha Sabha Pramana UGM.
Penonton atraksi terjun payung dibuat panik. Salah seorang penerjun mengalami kecelakaan akibat putusnya dua tali parasit. Beruntung dia selamat dalam insiden ini.
Atraksi terjun payung tersebut berlangsung dalam acara penyambutan mahasiswa baru Universitas Gadjah Mada (UGM) Tahun ajaran 2016, di lapangan Graha Sabha Pramana UGM, Senin (1/8), pagi. "Saya baik-baik saja, syukurlah selamat," ujar Paulus M, atlet terjun payung yang mengalami kecelakaan itu.
Paulus berhasil selamat mendarat meskipun tidak di lokasi yang sudah ditetapkan. Ia mendarat di sela-sela pepohonan sebelah barat gedung Graha Sabha Pramana UGM. "Ini termasuk hard lending," ujar Paulus.
-
Kenapa UGM dibangun di Yogyakarta? Sri Sultan Hamengkubuwono IX adalah salah satu tokoh yang mendukung pendirian kembali UGM di wilayah Republik yang tersisa, Yogyakarta. Beliau sangat mendukung keberlangsungan pendidikan tinggi di kota tersebut dan bahkan memberikan tanah Kasultanan untuk menjadi lokasi kampus UGM.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Kapan UGM diresmikan? Universitas Gadjah Mada (UGM) didirikan pada 19 Desember 1949 di Yogyakarta, Indonesia.
-
Bagaimana fasilitas kerohanian UGM dibangun? Pembiayaan pembangunan fasilitas tersebut menggunakan dana masyarakat sejumlah Rp25 miliar.
-
Dimana letak fasilitas kerohanian di UGM? Dilansir dari Ugm.ac.id, fasilitas kerohanian tersebut berlokasi di Jl. Podocarpus, Sendowo, berdekatan dengan salah satu asrama mahasiswa UGM.
-
Di mana UNU Yogyakarta dibangun? Kampus UNU berdiri di lahan 7.478 meter persegi, dan mampu menampung 3.774 mahasiswa dan 151 dosen.
Paulus menceritakan saat berada di ketinggian, dia melihat tali parasutnya terputus. Hal itu mengakibatkan parasut tidak seimbang dan hanya melaju pelan.
"Karena tali putus jadi enggak punya speed," ujar Paulus.
Sementara itu salah satu tim panitia atraksi terjun payung, Adji K, menjelaskan ada 30 penerjun yang melakukan atraksi dalam rangka penyambutan 10.000 mahasiswa baru UGM.
"Dari 30 penerjun ini terdiri dari Kopasus, Kostrad, dan Alumni Resimen Mahasiswa Mahajarta UGM," ujar Adji K di sela-sela acara tersebut.
Adji menjelaskan lebih lanjut bahwa di antara 30 penerjun ada tiga penerjun perempuan dari Kopassus. Selain itu, Adji juga menerangkan bahwa kegiatan atraksi terjun payung tersebut sudah mendapatkan ijin daru AAU.
"Semua aktifitas udara dan penerbangan dihentikan demi terlaksananya atraksi terjun payung di hadapan mahasiswa baru UGM," imbuhnya.
Sementara itu Rektor UGM, Dwikorita Karnawati, mengatakan aksi terjun payung tersebut sengaja dihadirkan dalam penyambutan mahasiswa baru bukan supaya mahasiswa menjadi penerjun semua. Tetapi sepirit terjun payung itu yang dapat menjadi bekal dalam menuntut ilmu selama di UGM.
"Bukan bermaksud agar mahasiswa menjadi penerjun, tapi ambilah sepirit sepertinya," ujarnya.