Taman Bungkul Surabaya, tongkrongan cabe-cabean & tante girang
Ada kode khusus jika ingin berkencan dengan tante girang.
Kota Surabaya selalu diidentikkan dengan maraknya praktik prostitusi. Segala macam bentuk prostitusi tersedia di Ibu Kota Jawa Timur ini.
Dolly misalnya, tempat prostitusi yang kabarnya terbesar se-Asia Tenggara dan dikenal seantero Tanah Air. Meskipun beberapa bulan terakhir, Dolly dinyatakan ditutup oleh pemerintah kota Surabaya.
Namun dunia prostitusi di Surabaya tak berhenti dengan ditutupnya Dolly. Malah semakin marak dan menyebar di tiap sudut kota yang dipimpin oleh Wali Kota Tri Rismaharini ini.
Salah satunya Taman Bungkul, kawasan yang menjadi pusat pedagang kaki lima ini terlihat amat sejuk dan asri untuk bersantai di siang hari. Akan tetapi jika sudah malam, taman ini berubah menjadi tempat transaksi sembunyi-sembunyi pria hidung belang dan wanita pekerja seks komersial.
Ketika hari sudah menunjukkan Pukul 22.00 WIB, mulai banyak para wanita-wanita berpakaian seksi dan ketat dengan wajah penuh bedak make up menghiasi Taman Bungkul. Beragam jenis wanita ada di sana, mulai dari ABG sampai setengah tua terlihat sedang asyik berkelompok sambil memamerkan kemolekan tubuh mereka.
Seorang warga asli Surabaya, Opik mengakui jika Taman Bungkul salah satu tempat berkumpulnya para PSK. Biasanya, kawasan ini dihuni oleh para PSK berusia ABG atau biasa dikenal dengan cabe-cabean.
"Di sini banyak cewe-cewe ABG, dibilangnya cabe-cabean. Ajak aja minum (miras), kalau dia suka, malah kadang enggak perlu bayar," ujar Opik saat berbincang sambil menikmati dunia malam Surabaya, Jumat (17/10).
Menurut keterangan Opik yang berprofesi sebagai supir ini, bukan hanya cabe-cabean yang menghiasi seputar taman Bungkul ini. Taman yang luasnya kira-kira seperempat lapangan bola ini juga banyak ditongkrongi oleh kaum gay dan tante girang.
Meskipun tidak secara kasat mata, namun sebagai orang yang paham dunia malam, pasti bisa membedakan mana saja yang disebut cabe-cabean, gay dan tante girang. Opik menerangkan, tiga kelompok 'penyakit' masyarakat ini punya kode-kode tersendiri untuk mengenal para targetnya.
"Duduk saja di bangku-bangku taman. Nanti juga ada yang dekati," imbuhnya.
Opik menyatakan, transaksi di Taman Bungkul ini memang sembunyi-sembunyi. Sebab, Satpol PPP Pemkot Surabaya terus melototi areal Taman Bangkul. Jika tak pintar-pintar berbaur, maka para PSK usia muda itu bisa saja diamankan petugas.
"Sekarang kan ada cctv-nya di beberapa tempat. Jadi memang harus sembunyi-sembunyi kalau transaksi. Kalau ketahuan, maka masuk karantina," tutur Opik.
Dia menambahkan, khusus untuk pemburu tante girang, punya cara tersendiri. Dia mencontohkan, salah satunya dengan kode rokok yang ditaruh di luar bungkusnya tanpa dibakar dan dihisap.
"Taruh saja dua batang rokok di atas bungkusnya, nongkrong di bangku-bangku taman, nanti tantenya tahu nih. Kalau dia suka didekati, kalau tidak ya tidak," jelas dia.
Semakin malam, Taman Bungkul memang semakin ramai didatangi para pemuda, tak hanya wanita, tapi juga laki-laki yang hanya ingin sekedar nongkrong juga berpacaran dengan pasangan. Namun di sini dilarang berbuat mesum karena dijaga ketat oleh Satpol PP.
Jika para hidung belang sudah menemukan cabe-cabeannya atau tante girang, maka selanjutnya dilakukan di hotel-hotel yang berjejer di sekitar pusat kota Surabaya. Satpol PP yang berjaga tentu tak bisa sembarangan menangkap para kupu-kupu malam di sekitar taman, karena mereka berbaur dengan pengunjung taman lainnya.
Baca juga:
Laundry berkedok salon esek-esek disegel polisi syariat
Jual temannya pada pria hidung belang, ABG di Kediri dibekuk
Jajakan wanita penghibur, warung mesum di Tangerang diberangus
Lokalisasi Payosigadung & Langit Biru di Jambi resmi ditutup
Lokalisasi akan ditutup, PSK di Jambi ancam demo sambil bugil
Cerita tukang pijat tiduri dan jual adik ipar ke pelanggan
-
Di mana lokasi Taman Angsa di Surabaya? Taman Angsa yang berada di tengah perumahan Pakuwon City, Kecamatan Mulyorejo, Surabaya ini dibuat untuk melengkapi keindahan perumahan elite tersebut.
-
Kapan Taman Purbakala Sriwijaya diresmikan? Menghabiskan waktu pembangunan lebih kurang 4 tahun, TPKS telah diresmi beroperasi pada tahun 1990 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Di mana Taman Purbakala Sriwijaya berada? Taman Purbakala Sriwijaya, Bekas Kawasan Pemukiman dengan Ragam Jenis Peninggalannya Kerajaan Sriwijaya yang terletak di pesisir Sumatra Selatan ini dikenal dalam sejarah sebagai salah satu pemerintahan yang cukup kuat di wilayah maritimnya.
-
Siapa yang berjuang melawan penjajah di Surabaya? Mereka gugur dengan mulia sebagai pahlawan yang ingin mempertahankan tanah air.
-
Apa saja yang ditemukan di Taman Purbakala Sriwijaya? Penetapan tempat ini menjadi Taman Purbakala dibuktikan dengan penemuan-penemuan benda yang digunakan untuk menunjang kehidupan sehari-hari mereka mulai dari perahu, bangunan bata, gerabah, dan lain sebagainya.