Tanah Longsor di Muara Enim, 11 Orang Tewas
"Korban jiwa telah dievakuasi, teridentifikasi, dan sebagian sudah diserahkan kepada pihak keluarga," kata Raditya
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati mengatakan 11 orang meninggal dunia akibat tanah longsor yang terjadi di Desa Tanjung Lalang, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.
"Korban jiwa telah dievakuasi, teridentifikasi, dan sebagian sudah diserahkan kepada pihak keluarga," kata Raditya melalui siaran pers yang diterima di Jakarta dilansir Antara, Kamis (22/10).
-
Mengapa tanah longsor terjadi? Selain itu, waspada juga jika halaman atau lantai pada rumah tiba-tiba ambles, adanya tanah yang runtuh dalam jumlah yang besar, serta munculnya mata air secara tiba-tiba.
-
Dimana tanah longsor terjadi di Kabupaten Karangasem? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Di mana saja bencana tanah longsor terjadi di Jawa Tengah? Cuaca ekstrem dalam beberapa hari belakangan membuat sejumlah daerah di Provinsi Jawa Tengah dilanda bencana longsor dan tanah bergerak. Salah satu bencana longsor itu terjadi di Desa Tundagan, Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang, pada Minggu (3/3) petang. Bencana longsor juga terjadi di Dukuh Secang, Desa Jetis, Kecamatan Sambirejo, Sragen.
-
Kapan tanah longsor terjadi di Banjar Dinas Ngis Kaler? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Dimana tanah longsor terjadi di Tana Toraja? Bencana tanah longsor terjadi di Dusun Palangka, Kecamatan Makale, dan Dusun Putu, Lembang Randang Batu, Kecamatan Makale Selatan, Kabupaten Tana Toraja pada Sabtu (13/4) malam.
-
Kapan tebing tol di Bintaro longsor? Lurah Bintaro Riza Fauzi mengatakan, longsoran dinding pembatas tol setinggi enam meter tersebut terjadi pada pukul 13.25 WIB saat hujan deras mengguyur Jakarta.
Raditya mengatakan hujan dengan intensitas tinggi disertai kondisi tanah yang labil menjadi penyebab tanah longsor di Desa Tanjung Lalang, Kecamatan Tanjung Agung pada Rabu siang (21/10) pukul 14.00 WIB. Hingga Rabu malam, hujan deras masih terjadi.
Korban meninggal dunia akibat peristiwa tersebut adalah Darwis (46), warga Tanjung Lalang; Hardiyawan, warga Tanjung Lalang; Rukasih, warga Tanjung Lalang; Sandra (25), warga Mulyadadi, Cipari; Joko (26), warga Penyandingan. Kemudian Purwadi (60), warga Penyandingan; Sulfiawan (30), warga Tanjung Lalang; Sumarlin (35) warga Ogan Komering Ulu Selatan; Hupron, warga Lampung; Komardani (48), warga Sukaraja; dan Labisun (40), warga Lampung Utara.
"Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Selatan melaporkan tanah longsor terjadi di lokasi penambangan batu bara tradisional pada kedalaman 20 meter berbentuk terowongan," tutur Raditya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan masih terjadi potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang tiga hari ke depan di wilayah kecamatan. Kamis diperkirakan cuaca cerah hingga malam.
Raditya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap kemungkinan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang.
"Sebagian wilayah Indonesia telah memasuki musim penghujan pada Oktober ini. Selain itu, kewaspadaan perlu ditingkatkan mengingat ada pengaruh fenomena la nina yang dapat memicu curah hujan dengan intensitas lebat," jelasnya.
Baca juga:
Tambang Batubara Rakyat di Muara Enim Longsor, 11 Penambang Tewas
Cegah Bencana Hidrometeorologi, Bupati Bogor Minta Warga Tak Mudah Alihfungsi Hutan
Kabupaten Poso Diterjang Banjir dan Longsor
Kepala BNPB Minta Seluruh Daerah Tiru Kesiapsiagaan Garut Hadapi Bencana
Satgas Covid-19 Imbau Pengungsi Banjir dan Longsor Tetap Patuhi Protokol Kesehatan