Target Jokowi Tahun 2024: Selesaikan Kunjungan ke Semua Daerah dan Sertifikasi Tanah Warga
Jokowi mengatakan Indonesia merupakan negara besar dan beragam yang memiliki 714 suku
Target Jokowi Tahun 2024: Selesaikan Kunjungan ke Semua Daerah dan Sertifikasi Tanah Warga
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengakui belum mengunjungi semua daerah di Indonesia, selama sembilan tahun menjabat sebagai presiden. Namun, Jokowi berjanji akan mendatangi daerah-daerah yang belum dikunjungi sebelum masa jabatannya habis.
- Jokowi: Banyuwangi Terbesar di Indonesia Penerima Sertifikat Tanah Elektronik TORA
- PR dari Jokowi untuk Presiden Selanjutnya: Selesaikan 126 Juta Sertifikat Tanah di 2025
- Jokowi: Kalau Ikuti Rutinitas, Sertifikat Tanah di Indonesia Baru Selesai 160 Tahun
- Berkat Program Jokowi, Wamen Raja Juli Antoni: Sertifikasi Tanah Meningkat Ribuan Persen
Awalnya, Jokowi mengatakan Indonesia merupakan negara besar dan beragam yang memiliki 714 suku dan 1.300 bahasa daerah. Jokowi menyebut dirinya mengetahui ini karena sudah banyak daerah yang telah dikunjunginya.
"Perlu saya ingatkan, negara kita ini negara besar. Memiliki 714 suku dan lebih dari 1.300 bahasa daerah, betapa kita ini sangat beragam," ujar Jokowi saat menghadiri Perayaan Natal Nasional 2023 yang digelar di Gereja Bethany Nginden, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (27/12).
"Saya bisa berbicara seperti ini karena hampir 85 persen daerah di seluruh Tanah Air saya kunjungi. Kurang 15 persen (daerah yang belum dikunjungi), dan saya akan selesaikan nanti di tahun 2024," sambungnya.
Menurut dia, Indonesia merupakan negara beruntung karena mampu menjaga toleransi di tengah keberagaman dan kemajemukan. Tak hanya itu, kata Jokowi Indonesia juga mampu menjaga persatuan di tengah kebhinekaan berkat adanya Pancasila.
"Semangat ini yang harus yang harus terus kita pupuk. Semangat dalam bersikap moderat dalam beragama dan meletakan kepentingan kebangsaan sebagai dalam bagian dari keimanan kita," katanya.
Selain itu, dia menargetkan urusan sertifikat tanah di seluruh Indonesia dapat selesai pada tahun 2024.
"Ini kita ingin mati-matian agar tahun depan itu bisa diselesaikan, tapi kalau _kepleset_ mungkin masih 6 juta (sertifikat). Artinya tahun depannya lagi sudah semua lahan tanah di Indonesia di negara kita sudah pegang sertifikat semuanya," jelas Jokowi.
Dia menyampaikan sejumlah konflik dan sengketa tanah yang sering terjadi akibat tidak adanya sertifikat.
Jokowi menuturkan bahwa pada tahun 2015, hanya 46 juta lahan yang selesai dari total 126 juta lahan.
"Saya itu kalau masuk ke desa tuh di telinga saya selalu itu tahun-tahun 2015, 2016 urusan sertifikat Pak, urusan sertifikat Pak, sengketa Pak, konflik lahan Pak. Tapi masih ada 80 juta yang belum bersertifikat, baru 46 juta dari 126 juta yang harusnya bersertifikat," kata dia.
Jokowi menegaskan bahwa sertifikat tanah merupakan tanda bukti hak hukum atas tanah yang dimiliki. Hal tersebut penting untuk menghindari terjadinya konflik dan sengketa lahan yang dapat terjadi.
"Artinya kalau ada sengketa Bapak Ibu dibawa ke pengadilan menang karena jelas punya alas hak hukum yang jelas yaitu yang namanya sertifikat hak milik. Ada tetangga yang jahil, ini tanah saya, bukan Pak ini tanah saya, buktinya ini. Mau apa?" tutur Jokowi.
Lebih lanjut, dia menilai bahwa penyelesaian sertifikat tanah mampu meredam permasalahan konflik lahan di daerah-daerah. Jokowi mengaku bersyukur atas urusan sertifikat tanah yang saat ini telah selesai.
"Jangan dipandang mudah, kalau yang namanya sudah sengketa tanah itu pemilik itu mati-matian mempertahankan tanahnya betul? Bahkan saling membunuh kadang-kadang terjadi. Karena ini memang adalah tanda bukti hak kepemilikan tanah yang kita miliki," pungkas Jokowi.
Jokowi meminta semua masyarakat untuk menjaga toleransi dan persatuan di tahun politik 2024. Menurut dia, perbedaan pilihan baik presiden maupun anggot legislatif merupakan hal yang wajar dalam demokrasi.
"Walaupun kita sedang memasuki tahun poltik, walaupun sebentar lagi kita akan menyelenggarakan Pemilu, memilih anggota legislatif, memilih presiden dan wapres. Tetapi kita harus terus menjaga tolerasi, menjaga persatuan, perdamaian. Perbedaan pilihan politik itu wajar dalam demokrasi," jelas Jokowi.
Dia mengingatkan masyarakat Indonesia dipersatukan oleh kepentingan yang lebih mulia. Jokowi menyampaikan masyarakat harus ingat pentingnya menjaga persatuan, kesatuan, perdamaian, dan memajukan Indonesia.
"Kita dipersatukan oleh kepentingan yang lebih mulia, yaitu menjaga persatuan kesatuan, perdamaian, kegotong royongan, kepentingan kemanusiaan, serta memajukan negara yang kita cintai ini negara Indonesia," ujarnya.
Jokowi menyebut keberagaman adalah hukum alam yang tak bisa dihindarkan. Kendati begitu, dia menegaskan hidup rukun dan penuh kasih sayang adalah pilihan terbaik dalam kehidupan bernegara.
"Kita ingin terus memberi contoh pada dunia bahwa keberagaman itu adalah hukum alam yang tidak terhindarkan, perbedaan agama, perbedaan pandangan itu semakin wajar dalam kehidupan modern sekarang ini," tutur Jokowi.