Taruhan sebungkus rokok seberangi sungai, 2 siswa tewas tenggelam
Saat Harun dan Gilang Hanyut, seorang mahasiswa, Syafrizal Siddik (22), sempat terjun ke sungai mencoba menyelamatkan.
Dua siswa SMA Panca Budi, Medan, ditemukan tewas di aliran Sungai Sekambing, Kamis (15/1). Keduanya disebutkan hanyut setelah bertaruh sebungkus rokok. Pelajar yang tewas masing-masing Harun (17) dan Yusma Gilang (17). Keduanya merupakan warga Jalan Amal Luhur, Pasar III, Helvetia.
Jasad Harun ditemukan tim pencari di aliran sungai di Kapten Muslim Gang Sadar pada Kamis dini hari. Sementara mayat Gilang ditemukan sekitar pukul 14.00 WIB, tak jauh dari lokasi.
"Saat kami melakukan pencarian berenang di atas, terinjak kepala korban, makanya lokasinya diketahui. Setelah memastikan posisinya, kami melakukan penyelaman untuk mengangkat tubuhnya," kata Ipul, seorang penyelam.
Jasad korban langsung dibawa ke RS Pirngadi. Jenazah Harun sudah diambil keluarganya dan dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan.
Harun dan Gilang hanyut sejak Rabu (13/1) sekitar pukul 17.00 WIB. Kejadiannya bermula ketika kedua pelajar itu nongkrong di pondok di tepi sungai, seperti yang biasa mereka lakukan sepulang sekolah.
Beredar informasi dari warga sekitar, Harun dan Gilang sengaja melompat dan berenang di sungai yang ketika itu debit airnya sedang tinggi akibat guyuran hujan. Mereka bertaruh sebungkus rokok dengan pemenang yang pertama sampai ke seberang. Namun, keduanya bernasib nahas. Mereka hanyut terbawa derasnya arus sungai.
Saat Harun dan Gilang Hanyut, seorang mahasiswa, Syafrizal Siddik (22), sempat terjun ke sungai mencoba menyelamatkan kedua pelajar itu. Namun, warga Jalan Garuda, Sunggal, ini juga tak berdaya. Dia bahkan sempat hanyut, tapi mampu mencapai tepi sungai.
Syafrizal yang terkapar tak sadarkan diri di tepi sungai ditolong warga sekitar. Mereka membawa mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) itu ke RS Sari Mutiara, Jalan Kapten Muslim. "Dari 3 orang yang hanyut, 1 di antaranya langsung ditemukan dan dirawat di rumah sakit," jelas Kapolsek Helvetia Kompol Ronni Bonic di awal pencarian.
Sementara Harun dan Gilang tidak ditemukan. Jasadnya baru ditemukan Kamis (15/1). "Petugas sudah dikerahkan untuk ikut melakukan pencarian," sebut Ronni.
Baca juga:
Nyari ikan pakai listrik rumah, Andri hanyut di sungai
Terbawa kapal berlayar saat antar istri, Viktor loncat ke laut
Jasad 1 dari 3 korban tenggelam di Pantai Anyer ditemukan
Berenang di Pantai Pasir Putih Anyer, 3 wisatawan hilang
Berenang di Pantai Anyer, 3 bocah hilang digulung ombak
4 Orang tewas terseret ombak di Pantai Mawun Lombok
-
Kapan pemukiman Atlit Yam tenggelam? Tentang penyebab tenggelamnya pemukiman ini, terdapat perdebatan. Ada yang menyebut tsunami akibat runtuhnya gunung berapi, sementara yang lain mengaitkannya dengan perubahan iklim yang mengakibatkan naiknya permukaan air laut.
-
Di mana letak Tenggarong? Tenggarong merupakan salah satu wilayah yang menjadi ibu kota dari Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
-
Di mana desa Tegal Wangi terletak? Desa Tegal Wangi di Jimbaran, Badung, Bali, kini menjadi hidden gem yang menawarkan keindahan pantai dengan suasana tenang.
-
Apa keunikan dari Desa Tegal Wangi? Keunikan desa ini juga terletak pada lokasinya yang belum banyak diketahui orang, alias masih hidden gems.
-
Apa itu Tekwan? Tekwan merupakan salah satu hidangan khas Sumatera Selatan yang menjadi bukti nyata kekayaan kuliner di daerah tersebut. Hidangan ini menggabungkan berbagai rasa dalam satu mangkuk, mulai dari bakso ikan, udang cincang, dan jamur sebagai bahan utamanya. Sementara bahan pelengkapnya adalah mie, tauge, dan irisan daun bawang. Ditambah lagi kuah kaldu ikan-nya secara langsung memperkaya cita rasa tekwan yang nikmat.
-
Kenapa Pavlopetri tenggelam? Penyebab tenggelamnya Pavlopetri masih belum diketahui. Meskipun demikian, beberapa ahli meyakini kota itu mungkin tenggelam akibat gempa bumi yang terjadi sekitar tahun 1000 SM atau 375 M.