Tawarkan Wisata Sehat, Banyuwangi Perkuat Kunjungan Wisatawan Domestik
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, MY Bramuda mengatakan, penguatan kunjungan wisatawan domestik terutama masih banyaknya kunjungan luar daerah yang melakukan studi banding maupun gelar rapat di Banyuwangi.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi mencatat, kunjungan wisatawan mancanegara ke Banyuwangi mengalami penurunan drastis hingga 60 persen seiring upaya pencegahan sebaran virus Corona (Covid-19) di berbagai negara. Namun, untuk kunjungan wisatawan domestik, dilihat dari okupansi hotel masih stabil hingga 90 persen.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, MY Bramuda mengatakan, penguatan kunjungan wisatawan domestik terutama masih banyaknya kunjungan luar daerah yang melakukan studi banding maupun gelar rapat di Banyuwangi.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Apa penghargaan yang diraih Banyuwangi? Diserahkan Presiden RI Joko Widodo kepada Bupati Ipuk Fiestiandani di Istana Negara, Kamis (31/8/2023), Banyuwangi berhasil mempertahankan predikat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik 2022 se-Jawa dan Bali.
"Studi banding orang belajar domestik masih tinggi, namun untuk kunjungan wisatawan asing memang merosot tajam. Penurunan hampir 60 persen, Wisman yang jauh hari merencanakan datang banyak yang cancel, travel juga, ya karena oleh negaranya maupun oleh negara Indonesia sendiri dilarang untuk datang, jadi bagaimana dia mau datang, gak mungkin bisa," kata Bramuda, usai menggelar pertemuan dengan agent travel, hotel, restoran dan tour guide di Banyuwangi, Kamis (13/3).
Menghadapi situasi dampak sebaran virus Corona terhadap kunjungan wisatawan, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, kata Bramuda, berupaya menguatkan kunjungan wisatawan domestik dengan menawarkan konsep wisata sehat.
"Jadi wisawatan datang bisa menikmati alam, hirup udara segar dan makan minuman sehat," ujarnya.
Pihaknya bakal mewajibkan semua hotel, restoran untuk menyajikan menu makan sehat dan minuman rempah Nusantara.
©2020 Merdeka.com
"Wisata sehat, ada kewajiban menyediakan minuman herbal, kita akan turunkan surat ke hotel, tamu datang sajiannya harus makanan dan minuman sehat, temulawak, beras kencur macam macam. Nanti akan kita wajibkan, kalau yang sebelumnya sirup kita ganti dengan itu. Restoran juga demikian," katanya.
Tidak hanya hotel dan restoran, pihaknya juga bakal meminta Pokdarwis sebagai pengelola wisata di Banyuwangi untuk menanam sejumlah tanaman herbal yang bisa diolah jadi minuman menyehatkan.
"Terus destinasi kita minta tanam temulawak, kunyit, kencur dan lain lain, agar orang merasa bisa langsung dinikmati. Kita ingin brand wisata ke Banyuwangi dijamin sehat, di samping menikmati udara sejuk, pegunungan, alam tetapi juga dapat minuman alami yang menyehatkan," katanya.
Selain menguatkan kunjungan wisatawan domestik, pihaknya juga menyiapkan sejumlah langkah antisipasi agar setiap destinasi menyediakan tempat pencuci tangan maupun hand sanitizer. Kawasan yang juga jadi perhatian seperti di kawasan pendakian Kawah Ijen yang menyewakan masker agar mengganti atau membersihkan dengan disinfektan.
"Tim ke ijen, jelaskan ke guide, ke penyewaan masker untuk ganti dan menyemprotkan disinfektan, karena sering dipakai banyak orang," ujarnya.
Saat ini, sejumlah hotel bintang 4 di Banyuwangi kata Bram okupansinya masih stabil di angka 90 persen. Meski kunjungan wisatawan mancanegara khususnya yang kelas high end turun drastis, beberapa turis kelas backpacker masih bertahan di homstay.
"Hotel ilira, aston, ketapang indah, kita cek laporannya okupansi masih 90 persen. Kalau penurunan di wisatawan asing, jauh. Kalau biasanya 10 ya tinggal 4-6, berkurang terutama yang high end, kalau yang backpacker 10 hari terakhir, banyak tidur di homstay, makan di warung warung, berarti masih bertahan di warung yang back baker," katanya.
(mdk/hhw)