TB Hasanuddin: Sutiyoso jangan teriak-teriak anggaran BIN dikurangi
"Jangan terlalu bersandar pada APBN, kan intelijen. Anggaran tahun 2015-2016 itu ada pengurangan."
Anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin mengimbau Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letjen TNI (purn) Sutiyoso tidak mengeluhkan anggaran yang sudah diputuskan di Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) 2016 sebesar Rp 2,01 triliun. Anggaran tersebut berbeda dengan APBN 2015, di mana BIN mendapat anggaran Rp 2,6 triliun.
"Sebenarnya BIN tidak usah teriak-teriak kurang (anggaran). Yang 'non-budgeter' (dana taktis) aja kan banyak," kata TB Hasanuddin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/9).
Politikus PDI Perjuangan ini menilai, pengurangan anggaran tidak hanya dialami BIN namun terjadi pula di seluruh lembaga dan kementerian. Dia justru menyarankan agar BIN dibawah kendali Sutiyoso tidak terlampau bersandar pada APBN.
"Jangan terlalu bersandar pada APBN, kan intelijen. Anggaran tahun 2015-2016 itu ada pengurangan, tapi itu semua kementerian dan lembaga," ucapnya.
Selain itu, dia menyarankan agar BIN bersinergi dengan pihak lain, misalnya dengan perusahaan-perusahaan besar. Menurut dia sinergi itu tidak mengganggu netralitas BIN selama kerjasamanya selektif.
"Harus bersinergi, inisiatif," tandasnya.
Sebelumnya, Sutiyoso menyebut pihaknya kekurangan sumber daya manusia (SDM) untuk memastikan keamanan dalam pilkada serentak yang akan digelar 9 Desember 2015 mendatang. Dia mengaku rencananya untuk menambah personel BIN di seluruh Indonesia dengan merekrut 1.000 orang terhambat, lantaran anggaran BIN yang dikurangi tersebut.
Baca juga:
Baru disahkan jadi KaBIN minta dana Rp 10 T, kini Bang Yos bantah
Rapat di DPR, Bang Yos curhat anggaran BIN dipotong
Rapat sama Komisi I, KaBIN ngeluh kurang personel buat jaga Pilkada
-
Siapa sosok di balik berdirinya Badan Intelijen Negara (BIN)? Zulkifli Lubis ialah sosok di balik terbentuknya Badan Intelijen Negara (BIN). Zulkifli Lubis memiliki peran penting dan menjadi dalang dibalik berdirinya Badan Intelijen Negara (BIN) di Indonesia.
-
Kapan Kepala BPIP meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila di bantaran Kali Code Yogyakarta? Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi, meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila sekaligus membagikan Program Basis (Bantuan Atasi Stunting) berupa pemberian makanan sehat serta pemberian paket belajar kepada anak-anak Bantaran Kali Code Yogyakarta, Senin (28/8/23).
-
Siapa yang menobatkan Kiras Bangun sebagai Pahlawan Nasional Indonesia? Pada 2005, nama Kiras Bangun ditetapkan menjadi salah satu Pahlawan Nasional Indonesia oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
-
Siapa yang dikenal sebagai Bapak Pergerakan Nasional Indonesia? Gara-gara Nama Semasa kecil. dokter yang dikenal sebagai Bapak Pergerakan Nasional Indonesia ini dikenal dengan nama panggilan Tom.
-
Kenapa Kepala BPIP meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila di bantaran Kali Code Yogyakarta? Yudian mengatakan, anak-anak merupakan harapan kepemimpinan masa depan bangsa dan Pojok Taman Baca Pancasila sebagai bentuk gotong royong untuk turut mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.
-
Di mana letak Gereja Bintaran? Pada zaman kolonial, gereja itu dibangun di tengah permukiman orang-orang Eropa.