Teh talua, minuman penambah stamina lelaki Minang
Penikmat teh talua tidak hanya datang dari kaum tua lelaki Minang, tapi juga dari kaum mudanya.
Teh talua, sebuah minuman yang tidak asing bagi masyarakat Minangkabau. Jika diartikan dalam bahasa Indonesia adalah teh telur, artinya campuran telur mentah dengan teh. Mungkin, anda akan bergidik geli sembari menyerukan 'Nggak amis, apa?'.
Namun kesampingkan dulu pertanyaan tersebut, sebab teh talua adalah campuran gula dan kuning telur ayam kampung dikocok sampai berbusa putih, lalu ditambah dengan larutan teh panas dan terakhir diberi susu kental.
Tampilan teh talua jika dalam gelas bening memiliki estetika yang cantik dengan tiga tingkat bagian warna. Tingkatan paling bawah berwarna putih yang merupakan tumpukan susu kental, tingkatan bawah berwarna kecokelatan yang merupakan campuran larutan teh, tingkatan paling atas merupakan gumpalan busa hasil kocokan. Sekilas minuman ini mirip dengan Cappucino ataupun teh tarik.
Biasanya, gelas kecil yang berisikan teh talua dialas dengan piring kecil yang disampingnya diberi potongan jeruk nipis. Potongan jeruk nipis penambah untuk kesegaran rasa teh talua itu sendiri. Tidak itu saja, sendok aluminium kecil diletakkan sebagai teman untuk mengaduk minuman tersebut. Aduklah yang tepat dan lalu teguk, rasakan sensasinya.
Baiklah, tinggalkan dulu kenikmatannya, kita bicara arti teh talua bagi lelaki Minangkabau.
Sama halnya kopi bagi kebanyakan orang, yaitu teman yang asyik dalam diskusi atau obrolan, begitu juga arti teh talua bagi banyak lelaki Minang. Tak lengkap rasanya menikmati obrolan tanpa teh talua dihadapan mereka.
Biasanya, teh talua dinikmati pada pagi hari ataupun malam hari. Saat pagi hari, menikmati sarapan di lapau, warung makan, bersama lontong sayur sembari menciptakan obrolan bersama, teh talua kawan yang tepat. Begitu juga saat malam hari, beberapa lapau atau rumah makan di Sumatera Barat selalu ramai diisi oleh kaum lelaki usai seharian sibuk mencari rezeki. Obrolan mengenai bola, politik, dan gosip sekitar kampung menjadi topik yang sangat disukai.
Teh talua diyakini sebagai penambah stamina. Maka itu dulunya di pagi hari, petani sebelum berangkat ke sawah atau ladang mereka menikmati teh talua terlebih dahulu, agar stamina mereka tetap terjaga dalam bekerja.
Namun, dalam sejarahnya, teh talua juga dikenal sebagai minuman bergengsi yang sering dinikmati oleh kaum borjuis. Sekarang pun, banyak pengusaha Minang maupun pejabat Minang, memilih minuman tersebut dalam pertemuan mereka saat menyinggahi rumah makan atau restoran Minang.
Penikmat teh talua tidak hanya datang dari kaum tua lelaki Minang, tapi juga dari kaum mudanya.
Hal itu diakui oleh Ultra (23), mahasiswa tingkat akhir Universitas Negeri di Padang ini mengatakan, mengobrol sambil menghabiskan waktu bersama teman-teman kampusnya tak lengkap jika tidak ditemani teh talua. "Kalau ke lapau sama teman kampus, selalu pesan teh talua. Kadang, nikmati teh talua sambil main koa,"
Lain lagi dengan Filtra (21), mahasiswa salah satu universitas swasta di kota Padang ini mengaku, menikmati teh talua saat banyak tugas kuliah yang memaksanya begadang, "Lumayan untuk nambah stamina," ujarnya saat dihubungi melalui merdeka.com melalui telepon, Jumat (23/5).
Baiklah, penasaran dengan sensasi minuman yang sekilas mirip Cappucino ataupun teh tarik ini, maka jaga lewatkan untuk mencobanya jika mendapat kesempatan untuk mengunjungi ranah Minang.
Namun, jika ingin bersusah, bisa dibuat sendiri di rumah atau mencari rumah makan Padang yang menyediakan menu minuman tersebut.
Minuman ini dapat dinikmati untuk seluruh kalangan, meski umumnya kebanyakan lelaki yang meminumnya. Namun perlu diingat, untuk orang yang memiliki tekanan darah tinggi, dianjurkan jangan banyak mengonsumsi minuman ini.
(Diolah dari berbagai sumber)
-
Kuliner apa yang menjadi salah satu makanan khas Yogyakarta? Gudeg adalah salah satu makanan khas Yogyakarta yang paling terkenal.
-
Kuliner kekinian apa saja yang ditawarkan di Chillax Sudirman? Di sana, Anda bisa mencoba berbagai makanan dan minuman dari yang ringan sampai berat seperti sushi, steak, ramen, dan berbagai jajanan khas Korea atau Jepang.
-
Kapan sentra kuliner PKL Sultan Agung buka? Saat ini, kawasan itu telah ditata oleh pemkot sehingga lebih rapi dan nyaman, dengan jam buka mulai pukul 07.00-17.00 WIB.
-
Kenapa kuliner Bogor patut dicoba? Sebab, cita rasa makanan yang ditawarkan di Kota Bogor pasti nggak akan mengecewakan lidahmu.Dari yang rasanya pedas, manis, gurih, hingga kuliner yang anti mainstream dapat kamu temui dengan mudah di Kota Bogor. Tetapi, apabila kamu bingung harus mencicipi mulai dari mana dulu, mungkin rekomendasi kuliner satu ini akan dapat membantu kamu. Yuk, intip apa saja makanan enak di Bogor yang wajib dicoba!
-
Bagaimana Bango Warisan Kuliner membantu mempromosikan kuliner Indonesia? Para pelaku industri kuliner Indonesia berusaha mempromosikan tradisi pangan Nusantara dengan berbagai cara. Misalnya mengadakan festival kuliner, memberikan edukasi kuliner, atau membuat program yang memperkenalkan masakan Indonesia seperti Bango Warisan Kuliner.
-
Kenapa sentra kuliner PKL Sultan Agung ramai? Diakui para pedagang, lokasi berjualan setelah ditata menjadi lebih rapi dan nyaman, ini tentu mengundang banyak pembeli.
Baca juga:
Benarkah pedas-manis kuliner Nusantara cerminan karakter daerah?
Mitos di balik gurihnya pecel lele
6 Fakta menarik dari rumah makan Padang
Rijsttafel, kuliner Indonesia-Belanda yang terlupakan