Teka Teki Penyebab Hasil Tes Berubah-ubah Pasien Covid-19 di Buleleng
Gede Suyasa selaku Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Buleleng, Bali menerangkan belum bisa mengetahui penyebab hasil tes yang selalu berubah-ubah warga dengan status pasien dalam pengawasan (PDP). Pasien tersebut sudah 10 kali dites, termasuk menggunakan metode PCR.
Gede Suyasa selaku Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Buleleng, Bali menerangkan belum bisa mengetahui penyebab hasil tes yang selalu berubah-ubah warga dengan status pasien dalam pengawasan (PDP). Pasien tersebut sudah 10 kali dites, termasuk menggunakan metode PCR.
"Kita tidak bisa memberikan penjelasan medik. Bahkan, Kadinkes Buleleng sudah melaporkan langsung dengan Kemenkes tentang hasil laboratorium pasien yang berubah-ubah itu," kata Suyasa saat dihubungi, Senin (20/4).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
Dia juga meminta, untuk pasien yang merupakan pekerja migran Indonesia (PMI) itu agar dikaji oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), sehingga diharapkan teka teki ini bisa terungkap.
"Dan kita meminta agar Kemenkes dapat melakukan pengkajian terhadap fenomena ini," imbuhnya.
Saat ini pasien sedang diisolasi di Rumah Sakit Pratama Giri Emas, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Bali. Sementara, ini pihaknya juga masih menunggu jawaban dari pihak perwakilan WHO di Jakarta terkait hal itu.
"Belum ada yang hubungi lagi dari petugas WHO di Jakarta," ujar Suyasa.
Gede Suyasa menceritakan, selama 10 kali dilakukan tes kepada pasien, hasilnya selalu berubah-ubah. Terakhir ketika hasil tes keluar, pasien dinyatakan positif, padahal dalam tes sebelumnya negatif corona.
"Memang kemarin telah keluar swab-nya. Terakhir setelah negatif jadi positif dan ini memang cukup membingungkan. Karena, ada satu pasien yang menghadapi hasil swab berubah-ubah. Dari positif beberapa kali jadi negatif habis itu positif lagi beberapa kali jadi negatif dan sekarang kita berharap negatif ternyata positif," kata Suyasa.
Dinkes Buleleng juga telah mengadukan persoalan ini ke WHO yang ada di Jakarta. "Ini sedang dikaji dan sudah dilaporkan kepada WHO lewat kontak telepon dari Kementerian di Jakarta dengan Kadinkes langsung. Iya mudah-mudahan, ada satu penanganan khusus terkait dengan pasien ini. Karena mengingat sudah lebih dari 30 hari dan mengalami hasil laboratorium yang berubah-ubah," jelasnya.
"Jadi saya tidak punya data untuk beberapa kalinya (di tes). Jadi mungkin sudah 10 kali melakukan itu. Tetapi, negatifnya tidak pernah beruntun, ada dua kali negatif tapi tidak beruntun oleh karena tidak beruntun tidak bisa dianggap sudah sehat sehingga tetap masih diisolasi," ujar Suyasa.
Baca juga:
43 Santri Pesantren Temboro Magetan Asal Malaysia Positif Corona
Hingga 20 April, Pemerintah Periksa 49.766 Spesimen Terkait Covid-19
Niat Bantu Warga Batal, Ketua RT di Depok Kembalikan Sisa Dana Bantuan
Klarifikasi Kapolres Jayapura Soal Video Polisi Pakai Rotan Agar Warga Disiplin
Corona di Asia Tenggara: Terbanyak di Singapura, RI Angka Kematian Tertinggi
3 Dokter dan 1 Perawat RSUP Dr Sardjito Positif Covid-19