Tekan Kematian Jemaah Haji, Kemenkes Sebar Dokter Spesialis di Arab Saudi
EMT sebelumnya dikenal dengan nama Tim Gerak Cepat yang bertugas melakukan deteksi dini dan tanggap darurat terhadap setiap kejadian medis yang menimpa jemaah haji.
Kementerian Kesehatan RI membentuk Tim Medis Darurat (Emergency Medical Team/EMT) yang bertugas menekan angka kesakitan dan kematian jemaah haji Indonesia selama penyelenggaraan haji 1444 H / 2023 di Arab Saudi.
"Salah satu strategi penyelenggaraan kesehatan haji tahun ini, kami siapkan dokter spesialis sebagai EMT yang ditempatkan di setiap sektor, sehingga kegawatdaruratan medis lebih cepat tertangani," kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Liliek Marhaendro Susilo di Jakarta, Jumat.
-
Apa itu haji? Haji sendiri merupakan salah satu rukun Islam yang bisa ditunaikan. Haji merupakan ibadah yang ditunaikan setelah syahadat, salat, zakat, dan puasa. Namun dalam syariatnya, menunaikan ibadah Haji dapat dilakukan apabila seorang muslim mampu melaksanakannya.
-
Siapa yang berangkat haji? Rezky Aditya merasa sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa kepada dirinya dan istrinya, Citra Kirana, untuk dapat menunaikan ibadah haji tahun ini.
-
Kapan jemaah haji melempar jumrah? Prosesi ini dilakukan pada hari-hari tertentu dalam perjalanan haji.
-
Mengapa jumlah jemaah haji yang meninggal tahun 2023 lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya? Jumlah jemaah haji yang meninggal pada tahun 2023 ini jauh lebih banyak dibanding tahun sebelumnya. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Solo menyebutkan jumlah jemaah haji asal Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang meninggal dunia dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun 2023 cukup tinggi dibanding tahun sebelumnya.
-
Apa komposisi kuota haji 2024? Besaran kuota tambahan telah ditetapkan pemerintah Kerajaan Arab Saudi sejumlah 20 ribu jemaah, dengan distribusi alokasi kuota sebesar 10 ribu untuk jemaah haji reguler atau 50 persen dan 10 ribu untuk jemaah haji khusus 50 persen, " kata pria yang disapa Gus Yaqut dalam rapat.
EMT sebelumnya dikenal dengan nama Tim Gerak Cepat yang bertugas melakukan deteksi dini dan tanggap darurat terhadap setiap kejadian medis yang menimpa jemaah haji.
Tim merespons situasi itu dengan melaksanakan rujukan jemaah haji yang membutuhkan perawatan di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) maupun Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS).
EMT diisi oleh 15 orang dokter spesialis yang terdiri atas bidang anestesi, penyakit dalam, bedah, saraf dan jantung. Selain itu juga disiapkan 12 orang dokter umum dan 43 perawat ruang layanan darurat.
Tenaga kesehatan kegawatdaruratan tersebut disiagakan untuk memberikan pelayanan kesehatan di lima sektor daerah kerja Madinah dan 11 sektor daerah kerja Mekkah yang berdekatan dengan pondokan jemaah haji.
Tujuannya agar memudahkan akses pelayanan kesehatan kepada jemaah haji, khususnya kondisi darurat yang tidak bisa ditangani oleh tenaga kesehatan haji di kloter.
EMT juga disiagakan pada pos sektor khusus di Masjid Nabawi, Terminal Syib Amir Masjidil Haram, Arafah, dan Mina. EMT dimandatkan untuk menyertai pergerakan jemaah haji, terutama pada puncak ibadah haji atau pada fase Armuzna.
EMT juga berkolaborasi dengan Tim Penanganan Krisis Pertolongan Pertama Pada Jemaah Haji (PKP3JH), Tim Perlindungan Jemaah Haji (Linjam) dan layanan Lansia yang direkrut oleh Kementerian Agama.
(mdk/ded)