Teladani Nabi Muhammad, Haedar: Jauhi Sikap Ekstrem Menebar Benih Saling Membenci
Momentum peringatan kelahiran Nabi Muhammad selalu menjadi sumber nilai kebaikan, keutamaan dan keluhuran hidup bersama.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengajak umat Islam meneladani Nabi Muhammad SAW untuk terus menebarkan kedamaian dan jalan ihsan atau kebaikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Bagi kaum Muslim sebagai mayoritas penduduk di negeri ini, mari kita praktikkan Islam sebagai agama rahmat semesta alam yang menebar kebaikan, keluhuran, perdamaian, persatuan dan nilai-nilai utama dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa dan kemanusiaan di ranah global," kata Haedar di Yogyakarta, Senin (16/9).
Haedar meyakini, momentum peringatan kelahiran Nabi Muhammad selalu menjadi sumber nilai kebaikan, keutamaan dan keluhuran hidup bersama.
"Jauhi sikap ekstrem (ghuluw) menebar benih saling membenci, menghujat, dan memusuhi. Lebih-lebih merasa diri paling benar dan bersih sendiri. Sikap naif seperti itu tidaklah mencerminkan akhlak mulia dan misi kerisalahan Nabi," ujar dia.
Haedar mengajak umat Islam menjadikan sifat welas asih dan rahmat bagi semesta alam sebagai inti dalam membangun peradaban mulia sesuai risalah Nabi Muhammad.
"Kami percaya ketika kaum Muslimin menjadi umat yang berada di garda depan dalam mewujudkan nilai-nilai kebaikan, keluhuran, kebenaran, keadilan, kesatuan dan keutamaan dalam kehidupan, maka otomatis kaum Muslim menjadi pengikut Nabi Muhammad yang meniru dan meneladani uswah hasanah," ujarnya.
Nabi Muhammad, menurut dia, telah memberi teladan pula untuk hidup maju di segala bidang kehidupan guna membangun peradaban alternatif yang mencerahkan semesta.
Dia berharap umat Islam mampu menjadikan figur nabi Muhammad sebagai role model untuk menghadirkan kehidupan yang lebih beradab, lebih bermoral, dan menjunjung tinggi nilai-nilai utama.
Bangsa Indonesia yang sejatinya berbasis pada kebudayaan luhur diharapkan mampu mewujudkan cita-cita luhur untuk membangun kehidupan yang lebih baik.
"Kaum Muslimin harus mengembangkan kecerdasan yang murni, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memanfaatkan segala potensi yang dianugerahkan Tuhan dalam memahami segala ciptaan-Nya, serta melahirkan peradaban yang utama bagi kehidupan di alam semesta ini," tutupnya seperti dilansir dari Antara.