Teler usai tonton konser musik, siswi SMP diamankan polisi
Ketika di kantor polisi, siswi SMP itu baru sadar dan bisa diajak komunikasi.
Seorang siswi SMP, DN (14), ditemukan teler akibat terpengaruh minuman keras usai konser musik underground di kawasan Gelanggang Olahraga (GOR) Kota Bekasi, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Bekasi Selatan.
Kasubag Humas Polresta Bekasi Kota, Iptu Puji Astuti mengatakan, siswi kelas VIII ditemukan anggota polisi yang tengah patroli pada Minggu dini hari lalu. Saat ditemukan dia tidak sadarkan diri.
"Oleh anggota patroli akhirnya dibawa ke Polsek Bekasi Selatan karena kondisinya yang lemah bahkan tak sadarkan diri akibat pengaruh minuman keras," kata Puji di Bekasi, Senin (8/2).
Ketika di kantor polisi, DN baru sadar dan bisa diajak komunikasi. Hasil interogasi, ternyata perempuan tersebut merupakan warga Jakamulya, Kecamatan Bekasi Selatan.
"Masih berstatus pelajar SMP kelas 8," katanya.
Menurut dia, DN merupakan korban broken home. Orangtuanya sudah lama pisah, sementara kini tinggal bersama dengan ibunya yang bekerja sebagai buruh cuci.
"DN sudah diserahkan ke orang tuanya di hadapan ketua RT dan guru sekolahnya," kata Puji.
Baca juga:
Pria Saudi coba selundupkan 14 botol miras di celana dalamnya
10 Juta rokok dan 4 ribu botol miras ilegal di Tangsel dimusnahkan
DPR: Para pemuka agama tak setuju minuman alkohol dilarang
Korea Utara klaim ciptakan minuman keras tidak bikin mabuk
Ahok 'warning' pengusaha retail disiplin jual minuman beralkohol
-
Bagaimana anak-anak dari sekolah pencuri menjalankan aksinya? Setelah satu tahun bersekolah, para remaja itu bisa 'lulus', mencuri perhiasan di pesta pernikahan orang kaya.
-
Apa yang terjadi pada remaja tersebut? Seorang remaja asal California menjadi fokus penelitian medis terbaru setelah koin logam terjebak secara tegak di antara pita suaranya seperti yang terjadi pada mesin slot.
-
Dimana anak kembar Komeng bersekolah? Keduanya lulus dari International Islamic School (IISS).
-
Kapan mumi gadis remaja tersebut ditemukan? Remaja ini, yang diduga berusia 14 hingga 17 tahun saat meninggal, ditemukan pertama kali di pemakaman El Bagawat di Kharga Oasis, Mesir pada tahun 1908.
-
Bagaimana sekolah tersebut mendukung bakat anak-anak? Hilman mengatakan jika semua anak yang sekolah di sana selalu mendapatkan support untuk mengembangkan bakatnya. “Kan nggak dibatasi ya? Punya bakat apa itu bakal disupport ya?” tanya Hilman. “Iya,” jawab Boy.
-
Kenapa kekerasan anak di satuan pendidikan meningkat? Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan maraknya kekerasan terhadap anak di lingkungan satuan pendidikan karena lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya kelompok pertemanan yang berpengaruh negatif.