Tembak Mati Teroris MIT, Satgas Madago Raya Amankan 3 Bom dan Senpi
Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah (Polda Sulteng) telah memakamkan jenazah Ikhwarisman alias Askar alias Jaid anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Kelurahan Poboya, Kota Palu, Jumat (30/9).
Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah (Polda Sulteng) telah memakamkan jenazah Ikhwarisman alias Askar alias Jaid anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Kelurahan Poboya, Kota Palu, Jumat (30/9). Terduga teroris ini tewas dalam kontak tembakSatgas Operasi Madago Raya.
Pemakaman berlangsung setelah proses autopsi oleh tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis). Berdasarkan laporan Antara, tidak ada keluarga maupun kerabat yang menghadiri pemakaman itu.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Di mana Posong terletak? Posong Temanggung, tersembunyi di antara Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro.
-
Di mana kejadian teror suara ketuk pintu ini terjadi? Belum lama ini, sebuah kejadian yang tak biasa terjadi di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
-
Bagaimana peran Ditjen Polpum Kemendagri dalam menangani radikalisme dan terorisme? Ketua Tim Kerjasama Intelijen Timotius dalam laporannya mengatakan, Ditjen Polpum terus berperan aktif mendukung upaya penanganan radikalisme dan terorisme. Hal ini dilakukan sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2020-2024.
-
Apa yang dirayakan di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme? Tujuan diadakannya peringatan ini untuk menghormati serta mendukung para korban terorisme serta melindungi hak asasi manusia.
Sementara Kapolda Sulteng Irjen Pol Rudy Sufahriadi di Poso mengatakan, ciri dari jenazah tersebut sesuai dengan yang dimiliki Askar alias Jaid alias Pak Guru. "Saya di sini memastikan bahwa benar itu adalah Askar DPO yang selama ini kami cari," kata Rudy usai mengecek langsung jasad Askar di RS Bhayangkara Palu.
Amankan Tiga Bom
Sementara Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah (Sulteng) Komisaris Besar Didik Supranoto mengatakan, Satgas Operasi Madago Raya juga mengamankan tiga bom Lontong. Tak hanya itu, Satgas Operasi Madago Raya juga menemukan sepucuk senjata api revolver.
"Iya, ada bom juga ditemukan selain senpi jenis revolver dan tas ransel yang berisi perlengkapan," ungkapnya.
Didik mengaku tindak kriminal dilakukan Askar sudah dilakukan sejak 2017. Askar diduga sudah melakukan pembunuhan terhadap 10 orang warga sipil di Kabupaten Poso, Parigi Moutong dan Sigi.
Kontak Tembak
Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo membenarkan terkait penegakan hukum terhadap anggota kelompok teroris MIT Poso yang masih tersisa itu. "Iya betul," kata Dedi kepada wartawan.
Berdasarkan informasi yang didapat, kontak tembak terjadi antara Satgas Madago Raya dengan satu DPO MIT Poso di KM 13 Desa Kilo, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Kamis (29/9), sekitar pukul 18.30 Wita.
Adanya kontak tembak ini dibenarkan Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbansops) Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri Kombes Pol Aswin Siregar.
“Benar ada kontak tembak di Poso dengan satu DPO kelompok MIT,” kata Aswin.
Pengejaran secara intensif terhadap anggota MIT Poso yang tersisa terus dilakukan sejak Satgas Madago Raya dapat melumpuhkan Pimpinan MIT Poso Ali Kalora pada September 2021. Bahkan tahun ini, Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah kembali memperpanjang Operasi Madago Raya untuk memburu satu terduga teroris yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) di Kabupaten Sigi, Parigi Moutong, dan Poso.
Operasi Madago Raya Tahap II Tahun 2022 telah berakhir sejak tanggal 30 Juni 2022 sesuai dengan Surat Telegram Kapolda Sulteng Nomor STR/189/VI/OPS.1.3/2022 tanggal 27 Juni 2022.
Terhitung tanggal 1 Juni 2022 operasi memburu sisa DPO yang merupakan anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso tersebut diperpanjang sesuai dengan surat telegram Kapolda Sulteng Nomor STR/190/VI/OPS.1.3/2022.
(mdk/yan)