Tembok Kontrakan Saksi Bisu Kekejaman Dukun Aki Cs
Kontrakan yang beralamat di RT 02 RW 03, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi menjadi pusat perhatian warga. Menjelang pertengahan bulan Januari, tepatnya hari Kamis (12/1), ditemukan lima warga tergeletak di dalam bangunan berkelir putih tersebut.
Kontrakan yang beralamat di RT 02 RW 03, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi menjadi pusat perhatian warga.
Menjelang pertengahan bulan Januari, tepatnya hari Kamis (12/1), ditemukan lima warga tergeletak di dalam bangunan berkelir putih tersebut.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
Kasus ini pertama kali terungkap ketika ada seorang warga hendak bertamu. Setelah cukup lama pintu diketuk, tidak ada satu pun yang keluar dari dalam rumah.
Ketika pintu dibuka, lima korban ditemukan terkapar. Satu perempuan dewasa, tiga pria dan satu perempuan kecil.
Kelimanya ditemukan di dua ruangan berbeda. Dua orang ditemukan di ruang tengah, dan tiga orang lainnya ditemukan tergeletak di dalam kamar.
Saat ditemukan, lima orang tersebut sudah mengeluarkan busa dari mulutnya. Mereka lalu dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa lebih lanjut.
Erti (60), pemilik rumah kontrakan mengatakan, kelima orang tersebut baru tinggal di kontrakan sejak akhir Desember 2022.
"Akhir bulan Desember baru diisi mereka," jelasnya.
Polisi lantas melakukan serangkaian penyelidikan. Hasilnya, para korban merupakan bagian dari rangkaian serial killer. Trio pelaku adalah Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh dan Dede Solehudin.
Tiga orang yang meninggal dunia yakni AM (40), RA (23) dan MR (17). Sedangkan dua selamat adalah MDS (34) dan NR (5). MDS merupakan ipar dari AM.
"Korban AM memiliki dua orang putra yang meninggal itu atas nama RA dan MR. Sedangkan NR termasuk putrinya juga," kata Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Hengki, Senin (16/1) lalu.
Pada Rabu (1/3) kemarin, Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi pembunuhan satu keluarga tersebut. Dukun Aki Cs turut dihadirkan dalam reka ulang kasus pembunuhan berantai tersebut.
Petugas dari Polda Metro Jaya tiba di lokasi kejadian sekira pukul 14.28 WIB. Tidak lama kemudian, ketiga pelaku yakni Wowon Erawan alias dukun Aki, Solihin alias Duloh, dan Dede Solehudin (MDS), digiring petugas Jatanras Polda Metro Jaya bersenjata lengkap masuk ke dalam TKP.
Reka ulang adegan pembunuhan ini baru digelar pukul 15.25 WIB. Ada 55 adegan yang diperagakan oleh ketiga pelaku dan saksi-saksi.
"Ada 55 adegan yang akan kita lakukan, mohon kerja samanya agar berjalan lancar, dimohon juga agar tidak berisik," kata Kanit II Jatanras Polda Metro Jaya, Kompol Eko Barmula, ketika akan memulai rekonstruksi.
Pantauan merdeka.com, banyak warga yang mendatangi rumah kontrakan yang menjadi tempat pembunuhan satu keluarga tersebut. Warga ingin melihat langsung tiap-tiap adegan pembunuhan sadis tersebut.
Beberapa warga yang emosi sempat menyoraki ketiga pelaku ketika reka ulang pembunuhan sadis ini dimulai. Bahkan ada warga yang berteriak ke arah ketiga pelaku dengan sebutan pembunuh.
Dari hasil reka ulang tersebut, polisi menemukan fakta baru yakni pelaku Dede ternyata melihat langsung ketika Duloh mencekik korbannya hingga tewas.
"Awalnya tersangka Dede mengaku tidak melihat saat proses pembunuhan yaitu mencekik korban, ternyata saat rekonstruksi ini terbukti ada fakta baru tersangka Dede melihat bagaimana Duloh mencekik sampai korban meninggal dunia," kata Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga.
Panji mengatakan, dari 55 adegan reka ulang pembunuhan sadis ini seluruhnya diakui oleh ketiga pelaku. Termasuk Duloh yang mencampur racun tikus ke dalam minuman kopi untuk diberikan kepada korban.
"Iya, makanya rekonstruksi ini untuk membuktikan keterangan dari para tersangka atau pun saksi, dari rekonstruksi ini terbukti atau ada fakta-fakta lain yang bisa kita temukan. Jenis racunnya racun tikus, iya (cuma Duloh aja yang meracik)," ujar dia.
Setelah gelar rekonstruksi di Kota Bekasi, ketiga pelaku langsung digiring ke dalam mobil dan langsung dibawa ke Cianjur. Rencananya, Jatanras Polda Metro Jaya juga akan melakukan kegiatan serupa di wilayah Cianjur pada Kamis (2/3).
Fredi Sagala, kuasa hukum tiga pelaku ini mengatakan akan berupaya agar kliennya mendapat keringanan hukum.
"Ya paling kita akan mengupayakan, dari perbuatan dia yang kooperatif, mengakui semua perbuatannya dan bekerja sama dengan polisi, ya itu yang mungkin bisa untuk meringankan," katanya.
(mdk/cob)