Tenggak Miras Oplosan, 17 Warga Palu Tewas
Kata Mujianto, menurut pengakuan beberapa saksi, bahwa minuman itu dioplos dengan jenis minuman kaleng dan minuman berenergi lainnya.
Kapolres Palu AKBP Mujianto mengatakan jumlah korban yang diduga tewas akibat minuman beralkohol oplosan berjumlah 17 orang. Mujianto mengatakan, awalnya korban tewas 16 orang. Kemudian bertambah satu orang lagi meninggal di Kelurahan Mamboro, Kecamatan Palu Utara setelah sempat dirawat di rumah sakit beberapa hari.
Dengan bertambahnya korban, lokasi penyebaran korban minuman beralkohol juga bertambah yakni di Kelurahan Kayumalue Ngapa dan Mamboro di Kecamatan Palu Utara, Kelurahan Tondo dan Kelurahan Lasoani Kecamatan Palu Timur, Kelurahan Tawanjuka Kecamatan Tatanga.
-
Kenapa Herjunot Ali menolak minuman keras? Junot mengungkapkan alasannya bukan karena merasa lebih baik dibanding orang lain, melainkan karena faktor usia dan kesehatan.Semakin tua, tubuhnya semakin sulit pulih setelah mengonsumsi alkohol.
-
Bagaimana Herjunot Ali menolak minuman keras? Alih-alih menerima, Junot dengan sopan menolaknya, menunjukkan ketegasan dan prinsipnya. Herjunot tersenyum sambil mengatupkan tangan berterima kasih atas tawaran yang diberikan.
-
Kapan Ayam Kodok menjadi makanan khas Jakarta? Menurut kisah, menu ini sudah ratusan tahun digemari warga ibu kota, bersamaan dengan kuliner legendaris lainnya yakni ikan gabus pucung dan sup daging sapi.
-
Kenapa cukai minuman berpemanis penting? "Cukai MBDK adalah bagian integral dari upaya tersebut yang diharapkan dapat membantu masyarakat Indonesia mengurangi konsumsi gula berlebih dan mencegah peningkatan prevalensi PTM di masa depan," tambah Indah.
-
Kenapa Kemang di Jakarta Selatan dikenal sebagai pusat kuliner? Kemang di Jakarta Selatan telah lama dikenal sebagai pusat kuliner yang tidak pernah berhenti berinovasi.
-
Siapa yang berjualan di warung kerek Mantarena? Seluruh warung yang ada di sana, kebanyakan merupakan kedai rumahan dengan menu jualan utamanya adalah kuliner. Bagi yang ingin memesan, seseorang tinggal memanggil pemilik warung dan menarik-menarik tali tambang yang terpasang membentang di atas sungai.
Kapolres memastikan sampel dari minuman dan muntahan korban segera diserahkan kepada Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Palu, untuk diteliti terhadap kandungan minuman tersebut.
"Kami koordinasi dengan BPOM Palu, terkait apa saja yang akan kami siapkan," ujarnya.
Selain itu, pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi, baik di TKP saat itu, para distributor maupun sub distributor dari minuman beralkohol tersebut, untuk mengetahui bagaimana mereka meracik minuman itu.
Kata Mujianto, menurut pengakuan beberapa saksi, bahwa minuman itu dioplos dengan jenis minuman kaleng dan minuman berenergi lainnya.
Sehingga, minuman oplosan tidak diketahui kadar alkoholnya, yang diduga mengakibatkan terjadinya keracunan.
"Kami sudah mengamankan jenis minuman, campuran dan sisa minuman dari korban. Memang yang saat diketahui mereka tewas usai meminum minuman lokal merek Topi Raja dan Banteng," jelas Kapolres.
Sebelumnya, Rabu (19/12), Kapolres merincikan mereka yang meninggal dunia sejak Minggu (16/12) itu berada di Kelurahan Kayumalue Ngapa, Kecamatan Palu Utara sebanyak Sembilan orang, Kelurahan Tondo, Kecamatan Palu Timur sebanyak enam orang dan Kecamatan Palu Selatan satu orang.
Kapolres menghimbau kepada masyarakat Kota Palu, agar tidak mengonsumsi minuman keras karena itu sangat merugikan untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat sekitar.
Baca juga:
Mahasiswa PTIK Terjun Atasi Persoalan Miras Oplosan di Bontang
Tenggak Miras Oplosan, Dua Remaja di Bekasi Tewas dan Dua Rekannya Dirawat di RS
Oplos alkohol 70% dengan minuman energi, pelajar di Bekasi tewas
Jelang Tahun Baru, Polres Kebumen 'Panen' Miras di Berbagai Wilayah
Usai tenggak miras tiruan, dua pemuda tewas di Tamansari
Bos miras oplosan Cicalengka divonis 20 tahun dan istri 7 tahun penjara