Tepergok Melakukan Politik Uang, 3 Warga OKU Timur Mengaku Disuruh Perangkat Desa
Dalam waktu semalam, Bawaslu setempat menerima tiga laporan dugaan bagi-bagi duit di malam pencoblosan.
Kasus dugaan money politic kembali ditemukan di pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak di Sumatera Selatan. Setelah terjadi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, kini juga terdapat kasus serupa di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur.
Dalam waktu semalam, Bawaslu setempat menerima tiga laporan dugaan bagi-bagi duit di malam pencoblosan. Laporan pertama dimasukkan warga Kecamatan Martapura dengan terlapor seorang warga inisial MA (24).
-
Apa saja yang dipilih rakyat Indonesia pada Pilkada 2020? Pada Pilkada ini, rakyat Indonesia memilih:Gubernur di 9 provinsiBupati di 224 kabupatenWali kota di 37 kota
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Kenapa Pilkada tahun 2020 menarik perhatian? Pilkada 2020 menarik perhatian karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Pilkada di tahun tersebut dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ketat untuk menjaga keselamatan peserta dan pemilih.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Mengapa Pilkada 2020 disebut sebagai momen penting dalam demokrasi Indonesia? Pilkada Serentak 2020 menjadi salah satu momen penting dalam demokrasi Indonesia, meskipun dilaksanakan di tengah tantangan pandemi.
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
Dia tepergok warga membagikan 100 amplop berisi uang Rp25 ribu untuk memilih salah satu pasangan calon. Ketika dibawa ke kantor Bawaslu, MA mengaku disuruh perangkat desa dengan upah Rp500 ribu.
Hampir dalam waktu bersamaan, warga Kecamatan Belitang Jaya membawa seorang pria berinisial ES ke Bawaslu dengan barang bukti 13 amplop berisi nominal yang sama, yakni Rp25 ribu. Dia dipergoki warga sedang membawa amplop itu yang disinyalir untuk dibagikan kepada pemilih.
Dan laporan terbaru masuk dari warga Kecamatan Belitang II. Sebagai pendukung laporan, warga menyertakan tiga amplop tersisa dari pria yang juga turut diamankan ke Bawaslu setempat.
Ketua Bawaslu OKU Timur Ahmad Gufron mengungkapkan, pihaknya bersama tim Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) untuk memproses semua laporan. Tim sedang melakukan verifikasi laporan dan mengumpulkan barang bukti.
"Semua laporan sedang diproses, sejauh ini ada tiga laporan dugaan money politic," ungkap Gufron, Rabu (9/12).
Bawaslu sejauh ini belum mengklarifikasikan laporan masuk ke tindak pidana pemilu. Namun jika memenuhi unsur, kasus ini akan dilimpahkan ke pihak kepolisian untuk proses lebih lanjut.
"Bakal diklarifikasikan dulu dan pemeriksaan terlapor maupun pelapor, nanti baru bisa diketahui," tegasnya.
Baca juga:
3 Warga PALI Sumsel Tepergok Diduga Lakukan Politik Uang sebelum Pencoblosan
Pilkada Inhu, 146 Amplop Berisi Rp50 Ribu Diamankan Diduga Buat Serangan Fajar
KPK Ingatkan Jual Beli Suara Awal Tumbuh Suburnya Korupsi
CEK FAKTA: Hoaks Video Praktik Politik Uang Paslon Pilkada Medan, Ini Faktanya
Bawaslu Kabupaten Bandung Temukan Dugaan Praktik Money Politik Modus Bagi Sembako