Terbangkan Balon Udara, Enam Warga Wonosobo Diamankan Polisi
Sebanyak 34 balon udara yang diterbangkan secara liar oleh masyarakat pada Lebaran 2019
Kepolisian Resor Wonosobo Jawa Tengah mengamankan sebanyak 34 balon udara yang diterbangkan secara liar oleh masyarakat pada Lebaran 2019. Polisi juga memeriksa enam terduga pelaku yang merupakan warga Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo.
Kasubbag Humas Polres Wonosobo, Iptu Heldan Pramoda Wardana di Wonosobo mengatakan keenam terduga pelaku diperiksa karena mereka tidak mengindahkan larangan mengenai penerbangan balon udara tanpa ditambatkan.
-
Mengapa Festival Balon Udara di Banyumas digelar? “Ini adalah salah satu upaya UMP sebagai kampus wisata. Jadi tak hanya untuk belajar, di kampus ini kita bisa healing dan mendapatkan kegembiraan,” kata Rektor UMP, Jebul Suroso.
-
Dimana Festival Balon Udara di Banyumas diadakan? Festival balon udara itu digelar di halaman Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP).
-
Kue apa yang sedang tren untuk jajanan lebaran? Lebaran tidak afdol jika tidak ada jajanan kue yang disediakan di atas meja.
-
Kapan Festival Balon Udara di Banyumas diselenggarakan? Pada akhir pekan kemarin, Minggu (26/5), warga Banyumas dimanjakan dengan Festival Balon Udara.
-
Apa saja yang ditampilkan di Festival Balon Udara Wonosobo? Saat itu, langit Wonosobo akan dipenuhi balon-balon raksasa dengan corak warna-warni yang indah.
-
Di mana jalur mudik dan balik Lebaran 2023 terpadat? Jalan Tol Trans Jawa menjadi jalur mudik dan arus balik terpadat di Indonesia.
Dia menuturkan tindakan yang dilakukan terduga pelaku itu dinilai membahayakan keselamatan penerbangan, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan nomor 40 Tahun 2018.
Tim Hero Polres Wonosobo bersama jajaran polsek di sejumlah wilayah terus mengadakan patroli untuk mencegah masyarakat menerbangkan balon udara secara liar. Patroli dipimpin langsung Kapolres Wonosobo AKBP Abdul Waras.
Selain Polres, patroli juga dilakukan bersama personil Komando Distrik Militer (Kodim) 0707/Wonosobo dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Wonosobo.
Kapolres Wonosobo Abdul Waras mengatakan menerbangkan balon udara dengan ukuran yang sangat besar memang sudah menjadi tradisi masyarakat Kabupaten Wonosobo saat Lebaran. Namun, penerbangan balon udara liar tersebut ternyata memiliki dampak dan akibat yang sangat fatal, apabila terbang sampai ketinggian tertentu.
"Mulai dari mengganggu penerbangan hingga mengakibatkan kecelakaan karena mesin pesawat mati jika terkena balon," kata Abdul seperti dilansir Antara, Minggu (9/6).
Menyikapi masalah tersebut, sejak Kamis (6/6), Polres Wonosobo melalui Tim Hero melakukan patroli untuk mencegah masyarakat menerbangkan balon.
"Tim patroli ini dibagi beberapa zona yang biasanya banyak menerbangkan balon untuk memudahkan pemantauan balon-balon udara yang sudah terlanjur terbang," katanya.
Hingga hari ini, tim gabungan masih terus melakukan patroli di setiap wilayah Wonosobo. Hal itu karena masih terdapat balon yang terbang dan berhasil diamankan.
Meskipun sudah jauh berkurang dibandingkan tahun lalu, penerbangan balon udara liar ini masih perlu dipantau agar bisa sesuai aturan.
"Saya mengapresiasi warga yang berinisiatif mengadakan festival balon ditambatkan di Desa Kembaran, kita bisa tetap menikmati keindahan balonnya," ujar Abdul.
Baca juga:
Ikatan Pilot Indonesia Minta Penerbang Balon Udara Ditindak Tegas
Rayakan Idulfitri 2019, Masyarakat Diminta Menhub Tak Asal Terbangkan Balon Udara
Asal Terbangkan Balon Udara Saat Rayakan Idulfitri, Masyarakat Terancam Dipidana
Bahayakan Penerbangan, Balon Udara Kembali Diminta Tak Asal Diterbangkan
Ganggu Penerbangan, Tradisi Terbangkan Balon saat Lebaran di Pekalongan Dilarang