Terduga Pelaku Teror Kartasura Pernah Ajak Orangtua Lakukan Aksi Bom Bunuh Diri
Adapun alasan orangtua RA belum melaporkan ke kepolisian lantaran belum yakin bila anaknya bergabung ISIS. Kekurangan pengetahuan soal ISIS juga menjadi salah satu kendala.
Terduga pelaku teror di Kartasura, RA (22), pernah mencoba mengajak orang tuanya untuk berbaiat terhadap jaringan ISIS. Ajakan gabung itu akan dilakukan melalui media sosial Facebook.
"Iya hasil sementara FB (komunikasi dengan pimpinan ISIS) kemudian dari keterangan orangtuanya, karena orangtuanya sempat diajak dibaiat ikut kepada jaringan ISIS," kata Karopenmas Divhumas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo di Humas Polri, Jakarta Selatan, Jumat (7/6).
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan darah istihadhah keluar? Istihadhah adalah darah yang keluar dari kemaluan wanita di luar kebiasaan bulannya (haid) atau di luar waktu haid, serta bukan disebabkan karena melahirkan.
-
Di mana Posong terletak? Posong Temanggung, tersembunyi di antara Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro.
-
Kenapa istana Kisra berguncang? Pada malam kelahiran Nabi Muhammad SAW istana raja Kisra berguncang hebat. Saking hebatnya guncangannya itu, seakan-akan laksana kiamat. Bahkan dikisahkan efek guncangan yang sangat hebat itu, 14 ruangan megah istana milik raja Kisra ambruk.
-
Kapan bandara Lolak diresmikan? Bandar udara (bandara) di Provinsi Sulawesi Utara kian bertambah, kini baru saja beroperasi bandara Lolak di Bolaang Mongondow, Minggu (18/2).
-
Di mana letak Pondok Boro? Di Kota Semarang, terdapat sebuah penginapan yang harga sewanya cukup murah. Penginapan itu bernama Pondok Boro.
Selain diajak untuk bergabung dengan ISIS, ternyata RA juga pernah mengajak orangtuanya melakukan aksi bom bunuh diri. "Orangtuanya juga diajak untuk mendukung melakukan suicide bomber tapi menolak," ucapnya.
Menurut Dedi, adapun alasan orangtua RA belum melaporkan ke kepolisian lantaran belum yakin bila anaknya bergabung ISIS. Kekurangan pengetahuan soal ISIS juga menjadi salah satu kendala.
"(Orang tau enggak lapor) ini karena ketidakpahaman orangtuanya belum sampai mendalami apakah betul anaknya terpapar secara mendalam," ujarnya.
Meski begitu, dia selalu mengingatkan anaknya tersebut agar tak mengikuti hal tersebut atau memiliki sifat yang radikal. Karena baginya itu sangatlah berbahaya.
"Kebetulan orang tuanya sudah mengingatkan untuk tidak mengikuti yang sifatnya radikal, terlalu ekstrem itu membahayakan. Karena tingkat pengetahuan yang bersangkutan terhadap agama sangat kurang, oleh karenanya mudah terpapar," ungkapnya.
Baca juga:
Terduga Pelaku Teror Kartasura Sudah Dibaiat ISIS Lewat Facebook
Ponsel Terduga Pelaku Rusak, Polisi Sulit Ungkap Motif Teror di Kartasura
Kapolri Sebut Pelaku Ledakan Pospol Kartasura Belajar Merakit Bom dari Internet
Bomber Pospol Kartasura Kumpulkan Uang buat Beli Bahan Peledak Sejak 2018
Wiranto Sebut Teror Kartasura Rasio Kecil, Yakin Tak Ada Aksi Lanjutan
Bomber Pospol Kartasura Minta Duit ke Ibunda buat Beli Bahan-bahan Rakit Bom