Terduga Teroris FA Sudah Tak Aktif Sebagai Anggota Muhammadiyah Yogyakarta
Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta, Akhid Widi Rakhmanto mengatakan bahwa FA memang memiliki Nomor Baku Muhammadiyah (NBM) atau nomor keanggotaan Muhammadiyah.
Seorang terduga teroris berinisial FA ditangkap oleh Densus 88 di Bandara Soekarno Hatta pada Jumat(9/4). Usai penangkapan ini, Densus 88 menggeledah rumah FA yang ada di Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta.
Sempat beredar kabar jika FA merupakan seorang Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah. Kabar ini pun dibantah oleh Mabes Polri melalui Kepala Divisi Humasnya, Irjen Pol Argo Yuwono.
-
Kapan Pondok Pesantren Musthafawiyah didirikan? Didirikan Abad 20 Melansir dari beberapa sumber, ponpes ini didirikan pada 12 November 1912 oleh Syeikh Musthafa bin Husein bin Umar Nasution Al-Mandaily.
-
Kapan Pondok Pesantren Langitan didirikan? Jauh sebelum Indonesia merdeka, yakni pada tahun 1852, Kiai Muhammad Nur mendirikan pondok pesantren di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.
-
Kenapa tasawuf penting? Belajar tasawuf adalah penting karena tasawuf adalah ilmu yang mengajarkan kita untuk menyucikan jiwa, memperbaiki akhlak, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
-
Kapan Masjid Baitul Makmur diresmikan? Bentuk dari kepala kubah masjid yang diresmikan tahun 1999 ini memiliki bentuk yang sama persis, sehingga menimbulkan kesan gaya arsitektur Timur Tengah yang begitu kental.
-
Kapan Masjid Quwwatul Islam diresmikan? Pada Selasa (10/10), Gubernur DIY Sri Sultan HB X meresmikan berdirinya Masjid Quwwatul Islam di Jalan Mataram No. 1, Suryatmajan, Danurejan, Kota Yogyakarta.
-
Apa ciri khas bacaan sholat Muhammadiyah? Bacaan sholat Muhammadiyah tidak mengandung bacaan tambahan, seperti membaca basmalah sebelum surat Al-Fatihah, membaca qunut pada sholat subuh, dan membaca doa setelah tasyahud akhir.
Menanggapi kabar ini, Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta, Akhid Widi Rakhmanto mengatakan bahwa FA memang memiliki Nomor Baku Muhammadiyah (NBM) atau nomor keanggotaan Muhammadiyah.
"Kalau dari keanggotaan, iya ini pengakuan dari beliau sendiri memang punya NBM. Tetapi untuk jadi pengurus dia (FA) masuk PCM Mantrijeron sebagai anggota Majelis Tablig. Tapi menurut Ketua PCM Mantrijeron dia juga tidak terlalu aktif. Saya sendiri secara pribadi memang belum kenal," kata Akhid saat dihubungi, Senin (12/4).
"Ya baru belakangan ini (bergabung menjadi anggota Muhammadiyah) sekitar tahun 2017 atau 2019. Tapi begini ketika dia bergabung itu pun sebenarnya bukan kemauan dia karena hanya dimasukkan namanya oleh seseorang. Jadi informasi dari Ketua PCM, ketika menyusun personalia di tingkat PCM ada yang usul dia dimasukkan," sambung Akhid.
Akhid menerangkan jika keanggotaan Muhammadiyah sangatlah terbuka. Akhid menerangkan tidak akan ada seleksi khusus untuk menjadi anggota Muhammadiyah. Hanya saja memang untuk pengisian blangko keanggotaan dibutuhkan rekomendasi dari pengurus ranting dan pengurus cabang Muhammadiyah.
Akhid menjabarkan dari keterangan sejumlah orang, FA memang bergaul dengan baik di lingkungan warga Muhammadiyah. FA, kata Akhid dikenal sering memberikan ceramah-ceramah di masjid.
"Ya karena beliau di lingkungan warga Muhammadiyah memang semuanya mengetahui dia orang baik. Jadi di lingkungan baik, sopan, bahkan sering ceramah-ceramah di beberapa masjid dan sebagainya. Terutama di kalangan anak muda dia dekat dengan anak muda," ungkap Akhid.
"Nah sekali lagi aktivitas beliau di luar Muhammadiyah itu kita enggak ngerti. Orang itu kan bajunya (organisasinya) banyak. Kebetulan yang muncul baju Muhammadiyahnya padahal bajunya banyak. Tapi kok ya yang muncul baju Muhammadiyah, kita enggak tau aktivitas dia di luar Muhammadiyah," tutur Akhid.
Sebagai pribadi, Akhid pun memertanyakan aktivitas FA yang berada di Turki sebelum ditangkap oleh Densus 88. Menurut Akhid, di masa pandemi Covid-19 seperti ini agak aneh seseorang berpergian ke luar negeri.
"Saya agak mempertanyakan masa seperti ini kok ke Turki. Kok ke Turki itu ngapain? Apa hanya ke Turki saja apa ke yang lainnya. Ini menjadi satu pertanyaan yang wajar kalau muncul," tegas Akhid.
Beri Bantuan Hukum
Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta akan memfasilitasi advokasi hukum kepada terduga teroris berinisial FA.
Ketua PDM Kota Yogyakarta, Akhid Widi Rakhmanto mengatakan jika fasilitas advokasi hukum ini diberikan agar hak-hak keluarga FA bisa terpenuhi. Meskipun demikian, Akhid mengakui jika fasilitas advokasi hukum ini bukanlah atas instruksi dari Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah.
Akhid menuturkan jika tim yang mendampingi advokasi hukum untuk FA ini bukan di bawah Majelis Hukum dan HAM (MHH) PP Muhammadiyah. Tim ini, kata Akhid sudah terbentuk.
"Ada tim kemarin dibentuk. Namanya Tim Pembela Kemanusiaan. Solidaritas mawon kalau melibatkan Muhammadiyah resmi harus hati-hati," ucap Akhid,
Akhid menuturkan jika bantuan advokasi hukum ini tak hanya diberikan kepada anggota Muhammadiyah saja namun kepada masyarakat umum pula. Akhid menjelaskan jika tim pembela kemanusiaan ini terdiri dari sejumlah pengacara.
Akhid menerangkan jika pihaknya harus berprasangka baik atau husnudzon kepada siapa saja. Terlebih sosok FA dari keterangan sejumlah pihak dinilai sebagai orang baik, sopan dan kerap berceramah di berbagai tempat.
Akhid menerangkan jika pihaknya hingga saat ini belum mengetahui keberadaan dari FA. Sejauh ini, sambung Akhid, pihak tim pembela kemanusiaan baru bertemu dengan istri FA.
"Sekarang posisinya (FA) dimana kita ga ngerti. Kalau dari teman-teman (tim pembela kemanusiaan) sudah bertemu dengan istrinya. Tapi keterangan dari istrinya sangat dangkal. Dia juga ga tau aktivitas suaminya," papar Akhid.
(mdk/gil)