Terindikasi Angkut Pemudik, 211 Kendaraan yang Tiba di Klaten Diputar Balik
Penyekatan larangan mudik sudah memasuki hari kelima. Di Klaten, sekurangnya 211 kendaraan yang diindikasikan mengangkut pemudik diperintahkan putar balik.
Sekurangnya 211 kendaraan diindikasikan mengangkut pemudik terjaring pos penyekatan di Klaten, Jawa Tengah. Seluruhnya diputar balik.
"Sampai pukul 17.30 WIB hari Minggu kemarin, ada 211 kendaraan yang sudah kita putar balik. Bus ada 7, kendaraan penumpang 58, dan 146 kendaraan pribadi." ujar Kasubag Humas Polres Klaten, Iptu Nahrowi, Senin (10/5).
-
Kapan puncak arus mudik diperkirakan terjadi? "Kemudian dari data yang kami dapatkan sampai sejauh ini puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada H-4 Lebaran, ada sekitar 125 ribu penumpang kereta api saat ini yang sudah membeli di H-4 tersebut," katanya seperti dilansir dari Antara.
-
Kapan puncak kemarau di Jawa Tengah? “Jadi kalau kita lihat di data saya, rata-rata dari ketersediaan kabupaten/kota baru sepertiga atau 45 persen yang baru digunakan. Sedangkan kita masa puncaknya pada Agustus dan September. Diharapkan pada November sudah mulai ada hujan. Artinya kalau kita petakan dengan permintaan masyarakat nantinya Insya Allah masih mencukupi. Itu baru sumber yang disiapkan oleh pemda setempat melalui BPBD,” kata Kalakhar BPBD Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan, mengutip YouTube Liputan6 pada Kamis (24/8).
-
Kapan Gunawan tertinggal rombongan mudik? Di tengah perjalanan, Senin (8/4) sekira pukul 02.00 WIB saat sopir istirahat, ia pergi ke toilet. Namun saat kembali, mobil yang ditumpanginya sudah pergi.
-
Mengapa arus mudik di Pelabuhan Merak mengalami peningkatan? Lisye menyebut pemudik yang meninggalkan Jabodetabek mengarah ke Merak telah mengalami peningkatan sebesar 2,35% dari lalin normal.
-
Kapan Curug Leuwi Batok ramai pengunjung? Para wisatawan yang menginap di tenda juga menantikan waktu terbaik berenang di sana, yakni pada pagi hari ataupun sore hari.
Nahrowi menambahkan dari data yang dihimpun Posko Ops Ketupat Candi, selama 4 hari pelaksanaan penyekatan, petugas gabungan telah memeriksa 1.511 kendaraan berbagai jenis. Selain penyekatan, petugas gabungan juga melakukan tes swab antigen terhadap 146 penumpang, hasilnya semua negatif.
"Kegiatan lain yang juga dilakukan adalah pembagian masker, total sudah ada 1.150 masker yang dibagikan secara gratis," katanya.
Kapolres Klaten AKBP Edy Suranta Sitepu mengatakan, penyekatan pemudik melibatkan beberapa instansi terkait dari TNI yang dipimpin Dandim 0723/Klaten Letkol Inf Joni Eko Prasetyo, Dinas Perhubungan, Satpol PP, Dinas Kesehatan, dan elemen masyarakat lainnya.
"Setiap kendaraan berpelat luar Klaten kita hentikan dan diperiksa identitas, tujuan serta surat-surat pendukung perjalanan," katanya.
Surat pendukung itu yakni Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) atau surat perjalanan dinas. Jika pengendara tidak bisa menunjukkan salah satu surat itu, mereka akan diminta putar balik.
Edy berpesan kepada masyarakat untuk menaati aturan pemerintah terkait larangan mudik. Masyarakat diimbau merayakan hari raya Idul Fitri di rumah masing-masing dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat, di antaranya memakai masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak. Masyarakat juga diimbau melakukan silaturahmi secara daring untuk menghindari penyebaran Covid-19.
"Saya tetap mengimbau, taati aturan larangan mudik ini. Rayakan hari raya Idul Fitri dengan aman, semua keluarga sehat. Hubungi sanak famili melalui video call. Yang biasanya memberikan bingkisan bisa dipaketkan," tutupnya.
Baca juga:
Ajak Pemudik Terobos Penyekatan, Eks Wakil Ketua FPI Aceh Ditangkap
Tak Bawa Surat Pengantar, Puluhan Pemudik Masuk Sulbar Diputar Balik ke Sulsel
Kapolri Sebut Tempat Wisata di Wilayah Zona Merah Covid-19 Ditutup
Tak Bisa Mudik, Ini Cara Sri Mulyani Lepas Rindu Kampung Halaman
CEK FAKTA: Hoaks, Video Sebut Presiden Jokowi Pulang Kampung Saat Larangan Mudik