Terjadi Lagi Leher Pemotor Terjerat Kabel Optik Menjuntai di Bekasi, Begini Kronologinya
Insiden kecelakaan yang dialami History ini terjadi pada Senin (22/1) kemarin sekira pukul 09.00 WIB
Kasus serupa pernah terjadi di Jakarta menimpa korbannya Sultan Rifat yang hingga kini masih berjuang sembuh.
- Telkom Buktikan Keandalan Infrastruktur Digital Selama Upacara HUT ke-79 RI di IKN
- 7 Kali Mengalami Kerusakan, KKP dan Telkom Minta Pelaku Usaha Perikanan Tangkap Perhatikan Kabel Laut
- Keluarga Pemotor Terjerat Kabel Tuntut Ganti Rugi, Ini Jawaban PLN
- Pemotor di Bandung Tewas Terlilit Kabel Menjuntai di Jalan
Terjadi Lagi Leher Pemotor Terjerat Kabel Optik Menjuntai di Bekasi, Begini Kronologinya
Seorang pengendara motor terjatuh setelah lehernya tersangkut kabel fiber optik yang menjuntai di Jalan Rawa Silem, Kelurahan Kaliabang Tengah, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi. Akibatnya, pengendara motor bernama History Cally Power (19) itu mengalami luka di bagian leher.
Insiden kecelakaan yang dialami History ini terjadi pada Senin (22/1) kemarin sekira pukul 09.00 WIB. Saat itu dia sedang mengendarai sepeda motornya menuju Jalan Ir H Juanda dari rumahnya di Pondok Ungu Permai.
Saat melintas di jalan tersebut, History dari kejauhan sudah melihat kabel optik yang menjuntai di pinggir jalan. Namun saat melintasinya, tiba-tiba kabel tersebut terbawa angin dan menjerat lehernya.
"Kan emang sebelumnya ada kabel bergantung panjang banget, cuma kan itu di pinggir kali, enggak ke jalan juga kan, akhirnya saya tetap jalan, jalannya pelan, setelah jalan itu eh ternyata kabelnya lewat stang (motor), eh langsung lilit leher saya," katanya, Jumat (26/1).
Secara spontan mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Bekasi itu memegang kabel fiber optik yang menjerat lehernya dan melepaskan stang sepeda motornya. Dia pun terjatuh dari motornya dan mengalami luka di bagian lehernya karena terjerat kabel.
"Di situ saya ada pilihan antara mempertahankan motor supaya enggak jatuh atau pegang kabel, akhirnya saya jatuhkan motor saya, terus saya pegang kabel, ternyata saya ketarik ke belakang karena ternyata motor saya udah ke depan juga," ucapnya.
Warga yang melihat kejadian itu langsung menolong korban. Akibat kejadian itu, History mengalami luka memar di bagian tangan dan luka bekas jeratan kabel di bagian leher.
"Tangan kiri saya pegang buat nahan, akhirnya memar dan di sini (leher) saya langsung kebaret, dan di sininya (leher bagian depan) agak nyeri-nyeri sakit," katanya.
History melaporkan peristiwa yang dialaminya itu ke Polres Metro Bekasi Kota dan laporannya teregister dengan nomor LP/B/205/I/2024/SPKT.SATRESKRIM/POLRES METRO BEKASI KOTA/POLDA METRO JAYA.
"Saya berharap sih jangan lah asal kabel berantakan karena bisa membahayakan nyawa orang lain apalagi yang berkendara, sudah pakai helm, pakai ini, sesuai aturan, cuma tetap aja bisa berbahaya kalau ada kabel begitu bisa menyebabkan kematian," ungkapnya.
Kabel Milik Telkom?
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Muhammad Firdaus mengatakan, dari hasil penyelidikan diduga kabel yang menjerat leher History tersebut milik Telkom.
"Hasil penyelidikan kabel tersebut diduga milik Telkom, dua orang teknisi Telkom yang sudah diinterogasi," katanya.
Penjelasan Telkom
General Manager Telkom Bekasi, Muhammad Yusuf mengatakan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan korban dan keluarganya. Hasil dari pertemuan itu, kata dia, sudah mendekati kesepatakan untuk diselesaikan dengan baik.
"Kami sudah melakukan langkah, kami sudah berhubungan dengan korban dan keluarga, sudah, kami sudah bertemu, kami sudah ngobrol banyak dan kami mendekati kesepakatan, sudah ada omongan lebih lanjut, semoga nanti bisa kita selesaikan dengan sebaik-baiknya," ungkapnya.
Yusuf menjelaskan, di lokasi kejadian sebenarnya terdapat enam kabel yang berstatus pasif. Dari enam kabel tersebut, dua di antaranya berlabel Telkom dan sisanya tidak berlabel. Sehingga pihaknya belum mengetahui kabel mana yang menjerat korban sehingga terjatuh dan luka di bagian leher.
"Jadi di lapangan sebenarnya ada enam kabel yang semuanya statusnya pasif, artinya tidak terkoneksi dengan operator manapun, dari enam kabel sesuai pengecekan tim kami, yang dua ada label Telkom, yang empat tidak punya label, nah kami juga tidak tahu yang mengenai korban yang mana kami tidak tahu," katanya.
"Karena ketika olah TKP korban tidak hadir, sebetulnya kami belum punya cukup bukti bahwa kecelakaan disebabkan kabel Telkom, kami belum punya cukup bukti, tapi bagi kami itu nomor dua ya, kami tetap prioritaskan, kami memberi simpati dan dukungan kepada korban," lanjut Yusuf.
Terkait laporan polisi yang dilakukan korban, Yusuf menghormati dan tidak mempersoalkannya. Dia juga mengatakan akan memenuhi panggilan polisi untuk menyampaikan kronologisnya.
"Tidak apa-apa, nanti setelah semua masalah dengan korban selesai, kami bersama-sama berkunjung ke kepolisian untuk menyampaikan kronologinya, saya melihat kasusnya kalau kita mau mencari bukti agak panjang, karena semua kabel yang terjuntai itu tidak ada yang terkoneksi ke operator manapun, sehingga jika ditelusuri siapa, membutuhkan waktu yang lama," ucapnya.
"Kalau kita mau menunggu hasil penelusuran, sampai kapan ketemu siapa yang bertanggungjawab pasti akan lama, saya membayangkan bagaimana nasib korban kalau ini teruntai untai lama, kalau Telkom tidak maju siapa yang akan maju? Maka kami berinisiatif maju terlebih dahulu menyelesaikan kasusnya korban, untuk jaringan nanti kita urus belakangan," tambah Yusuf.(Enriko)