Terjadi pengeroyokan di Lapas Pamekasan, satu napi terorisme kena tusuk
Informasi didapat merdeka.com, insiden tersebut terjadi, Sabtu (26/8) sekitar pukul 16.00 WIB. Diduga penusukan itu terjadi, karena ada salah paham dalam komunikasi antara sesama napi.
Seorang narapidana (napi) teroris yang menjadi penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II-A, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, dikabarkan dilarikan ke IRD RS. Umum Dr. Soetomo Surabaya.
Napi teroris yang diketahui bernama Agung Fauzi tersebut diduga menjadi korban penusukan. Pelakunya, sesama napi yang menjadi penghuni lapas.
Informasi didapat merdeka.com, insiden tersebut terjadi, Sabtu (26/8) sekitar pukul 16.00 WIB. Diduga penusukan itu terjadi, karena ada salah paham dalam komunikasi antara sesama napi.
Antara Agung Fauzi dan empat napi teroris dengan napi lainnya yang ada di dalam lapas. Sehingga menyebabkan terjadi tawuran atau pengeroyokan. Akibatnya, Agung Fauzi mengalami luka tusuk di bagian dadanya, dan harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Dr. Soetomo Surabaya.
Sedangkan untuk empat napi teroris yang diduga juga ikut terlibat dalam pengeroyokan di dalam lapas klas II, Pamekasan terpaksa dipindahkan ke Lapas Klas I Surabaya, di Desa Kebonagung, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Pemindahannya dilakukan, Minggu (27/8) dinihari sekitar pukul 02.00 WIB. Dalam pemindahannya, mendapatkan pengawalan ketat dari polisi yakni Brigade Mobil (Brimob) Polda Jawa Timur dan Polres Pamekasan.
Hal tersebut dibenarkan Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Frans Barung Mangera. Namun dia enggan menjelaskan secara detail insiden yang sebenarnya.
"Yang memang benar. Rekan-rekan Polres Pamekasan, melakukan pengamanan terhadap 5 napi teroris itu sampai ke Lapas Klas I Porong," terangnya.
Terpisah, Kepala Kantor Wilayah Kemenkun HAM Jawa Timur Susy Susilawati, membenarkan jika pihaknya telah melakukan pemindahan terhadap 5 napi teroris. Dia mengungkapkan, pemindahan dilakukan karena masalah keamanan.
"Hanya masalah keamanan. Jangan sampai ada gesekan sesama napi," ucapnya.