Terkendala administrasi, 70 jemaah haji asal Kupang tertahan di Surabaya
Ada sejumlah pengurusan administrasi di bandara yang menyebabkan proses masuknya para jemaah ke ruangan tunggu terlambat. Meskipun pihak maskapai Citilink sudah memberi toleransi menanti para penumpang, namun tidak juga kunjung naik ke pesawat.
Gara-gara terkendala pengurusan administrasi, 70 jemaah haji asal Kota Kupang yang rencananya tiba di Bandara El Tari, Minggu (1/10), tertinggal di Surabaya.
"Karena pengurusan administrasi yang terlambat maka para jemaah tidak bisa diikutkan dalam penerbangan kembali ke Kupang hari ini," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Kupang Ambros Korbafo di Bandara El Tari Kupang, Minggu.
Menurut dia ada sejumlah pengurusan administrasi di bandara yang menyebabkan proses masuknya para jemaah ke ruangan tunggu terlambat. Meskipun pihak maskapai Citilink sudah memberi toleransi menanti para penumpang, namun tidak juga kunjung naik ke pesawat. "Akhirnya terpaksa ditinggal," kata Ambros.
Terhadap 70 orang jemaah haji itu baru akan diterbangkan oleh Citilink Senin (2/10) dan Selasa mendatang. "Jadi yang 40 orang akan ikut penerbangan Senin besok dan sisanya 30 orang haji pada hari Selasa," katanya.
Sejak keberangkatan ke Tanah Suci, Kota Kupang mengirim 189 orang calon haji. Namun setiba di embarkasi Surabaya salah seorang calon haji bernama Siti Sufu terkena sakit lalu meninggal setelah dikirim ke Makassar.
Tersisa 188 jemaah yang diterbangkan ke Tanah Suci. Namun setelah prosesi haji dilakukan seorang dari 188 haji meninggal. Haji yang meninggal bernama Kabi Deni. Tersisa 187 haji yang kembali ke embarkasi Surabaya. Dan hari ini yang tiba di Bandara El Tari Kupang sebanyak 117 orang haji.
Wakil Wali Kota Kupang Hermanus Man pada kesempatan itu megaku akan terus berkomunikasi dengan pihak terkait termasuk pihak Asrama Haji Sukolilo untuk kepentingan pelayanan penginapan bagi para jemaah yang tertinggal.
"Pemerintah kota masih terus berkoordinasi agar pemulangannya nanti tidak lagi jadi persoalan," katanya.