Terlibat baku tembak di Poso, 2 orang diduga anak buah Santoso tewas
Terlibat baku tembak di Poso, 2 orang diduga anak buah Santoso tewas. Baku tembak terjadi saat tim Satgas tengah melakukan patroli dan mendapati sejumlah orang bersenjata. Namun, saat diminta berhenti untuk dilakukan pemeriksaan, mereka justru menyerang dengan menembaki tim Satgas.
Satgas gabungan TNI-Polri dalam operasi Tinombala baku tembak dengan sejumlah orang diduga anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di wilayah pegunungan, Simpang Angin, Poso, Senin (15/5) kemarin. Dua orang diduga anak buah Santoso ini tewas dalam insiden tersebut.
"Senin tanggal 15 terjadi baku tembak antara Satgas Tinombala dengan beberapa orang yang mencoba melakukan penyerangan, dua orang itu meninggal dunia," kata Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul di Komplek Mabes Polri, Jakarta, Selasa (16/5).
Menurut Martinus, baku tembak terjadi saat tim Satgas tengah melakukan patroli dan mendapati sejumlah orang bersenjata. Namun, saat diminta berhenti untuk dilakukan pemeriksaan, mereka justru menyerang dengan menembaki tim Satgas.
"Tembakan ini tentu patut diduga bahwa mereka ini adalah bagian dari kelompok teror yang ada di Poso, yang kemudian terjadi baku tembak, setelah baku tembak kemudian ditemukan 2 orang di situ yang meninggal dunia akibat terkena tembakan dari tim satgas," ujar dia.
Dikatakan Martinus, dari lokasi baku tembak, petugas menemukan satu buah senjata dan beberapa peluru. Selain itu, dari hasil identifikasi sementara, keduanya merupakan bagian dari sembilan anggota MIT yang masih tersisa di wilayah Poso.
Bahkan, mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini menyebut bila keduanya masuk dalam daftar pencarian orang. Dugaan sementara, keduanya adalah Askar dan Barok yang diketahui sebagai anak buah Santoso yang lebih dulu tewas ditembak tim Satgas.
"Miripnya itu dengan Askar dan Barok. Jadi dari 9 orang ini tinggal 7 orang," ucapnya.
Kendati begitu, untuk memastikan jasad kedua orang tersebut, polisi akan melalukan identifikasi dengan membandingkan DNA, ciri-ciri fisik termasuk sidik jari.
"Tapi sementara, kita patut duga bahwa mereka ini adalah dua orang dari 9 orang DPO yang masih di wilayah Poso," pungkas Martinus.
Baca juga:
Pembaringan terakhir para jihadis di TPU Polokarto
Kapolda: Kelompok Santoso sisa sembilan orang, kurus dan gondrong
Buru Ali Kalora Cs, perburuan kelompok MIT dilanjutkan hingga April
Polri telusuri kaitan perakit bom di Palu dengan jaringan Santoso
Polri sebut sisa anak buah Santoso sudah sulit naik turun gunung
Satu satgas Tinombala tewas & satu kritis ditembak anak buah Santoso
Satgas Tinombala baku tembak dengan kelompok Santoso, 1 anggota luka
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menulis kesan terhadap Tirto Adhi Soerjo dalam artikel "Mangkat"? Seorang anak didik Tirto Adhi Soerjo lainnya, Mas Marco Kartodikromo, menulis kesan terhadap gurunya itu melalui artikel bertajuk "Mangkat" yang dimuat di surat kabar Djawi Hisworo edisi 13 Desember 1918.
-
Bagaimana Raden Ario Soerjo meninggal? Lalu mereka disuruh turun kemudian dibawa ke hutan dan dihabisi nyawanya oleh PKI.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang dilakukan Syahrini di Jakarta? Tidak ada perubahan, Syahrini selalu terlihat anggun dan menenangkan sekali.