Terlilit utang, ST mau dijual Agus Rp 1,5 juta ke hidung belang
Agus Andreawan (27), warga Kutisari, Surabaya, Jawa Timur ditangkap lantaran menjadi muncikari. Dia berdalih kasihan melihat kehidupan ST (32), korbannya, sehingga membantu cari tamu kencan.
Agus Andreawan (27), warga Kutisari, Surabaya, Jawa Timur ditangkap lantaran menjadi muncikari. Dia berdalih kasihan melihat kehidupan ST (32), korbannya, sehingga membantu cari tamu kencan.
Saat dibekuk anggota Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya, pemuda sehari-hari menjual nasi bungkus ini mengaku menolong korban karena kesulitan uang.
"Saya baru kenal satu bulan. Awalnya dia minta ke saya sendiri, ingin dicarikan pelanggan. Karena dia tidak punya medsos (FB), jadi minta bantuan ke saya," kata Agus di Mapolrestabes Surabaya, Jumat (18/11).
Agus mengaku kenal ST dari rekannya. Kala itu rekannya menceritakan bahwa ST tengah terbelit utang hingga dikejar rentenir.
"Dia ngomong ke saya, kalau orang tuanya punya utang ke rentenir, orang tuanya sakit dan menanggung dua orang anak. Kemudian, karena dia tidak punya akun medsos, dia minta dipasarkan melalui medsos saya," dalihnya.
Mendengar curhatan tersangka itu, hati tersangka tergerak untuk membantu. Sembari berjualan nasi bungkus dititipkan ke warung-warung, tersangka memajang foto korban ke akun Facebook miliknya.
"Saya juga tanya ke dia, 'Kenapa mau begitu (jual diri)?', karena ya alasan tadi (terjerat utang rentenir). Karena saya iba, saya mau bantu dia. Saya dikasih fotonya yang kemudian saya pasang di medsos saya," jelasnya.
Tersangka juga mengungkap, kalau foto milik korban itu dipasarkan melalui Facebook baru dibikinnya. Karena tiga bulan lalu, akun media sosialnya lama miliknya dibajak orang. "Saya bikin FB (Facebook) baru, dan langsung dapat pelanggan. Satu bulan memasang foto dia di medsos saya, sudah ada 40 kali yang mau," ungkapnya.
Selama 40 kali dikencani lelaki hidung belang melalui tersangka, korban kerap bertransaksi di luar Kota Surabaya maupun hotel sekitar Kota Pahlawan ini. Bahkan ST kerap menerima tamu di kamar indekosnya, Jalan Dukuh Kupang, Surabaya.
"Saya tidak tahu pasti, karena dia yang transaksi sendiri secara langsung sama pelanggannya. Dapat pelanggan, langsung saya kasih nomor teleponnya langsung. Jadi saya tidak tahu pasti, karena memang mereka sendiri yang transaksi langsung," tegasnya.
"Kalau dia cerita sama saya sih, kadang-kadang dia dibawa keluar (ke luar kota) sama pelanggannya, kadang di Surabaya, kadang juga di kosnya sendiri," tambahnya.
Di hadapan penyidik, tersangka mengaku tarif untuk sekali kencan antara Rp 700 ribu hingga 1,5 juta rupiah. "Kalau yang short time Rp 800 ribu, kalau long time bisa sampai Rp 1,5 juta. Tiap kali transaksi saya dikasih antara Rp 100 sampai 200 ribu rupiah," ungkapnya lagi.
Sementara, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Shinto Silitonga mengatakan, hasil pendalaman terungkap bahwa Agus tidak hanya memiliki satu anak buah. Agus juga dikenal muncikari kawakan dan memiliki tiga pekerja seks komersial (PSK) lainnya.
"Dari penyelidikan kami, ada tiga lagi jaringan tersangka ini. Itu berdasarkan foto-foto yang kita lihat di WA (WhatsApp) tersangka. Tersangka juga mengaku memang punya teman-teman yang sama profesi dengan korban. Jadi kami masih mendalami jaringan tersangka yang lain," tegas Shinto.
Hasil kasus perdagangan orang ini, kepolisian menyita barang bukti berupa satu unit ponsel, uang tunai Rp 500 ribu dan lima lembar slip bukti transfer. Tersangka juga terancam dijerat dengan Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 21 tahun 2007, tentang perdagangan orang.
-
Siapa yang sering mengalami peradangan prostat? Pada pria dengan rentang usia 30–40 tahun, masalah umum yang sering dihadapi terkait dengan prostat adalah prostatitis, yang merupakan kondisi peradangan pada prostat.
-
Siapa yang ngingetin masyarakat buat waspada sama penipuan online? PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengimbau para nasabah untuk berhati-hati terhadap penipuan dan kejahatan online memasuki Juni 2024 menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah.
-
Kenapa daftar pustaka online penting? Media online acap dijadikan referensi karena memang ada banyak informasi dan data valid yang disampaikan ahli dan dibagikan kepada masyarakat secara online. Perkembangan internet mendorong referensi kredibel dari internet semakin banyak.
-
Siapa saja yang sering menjadi korban penipuan online? Nggak hanya sebatas itu, pencurian data pribadi hingga scam yang sering terjadi lewat telepon, pesan singkat, hingga aplikasi instant messaging juga sering banget terjadi.
-
Apa saja modus penipuan online yang sering terjadi? Biar kamu lebih waspada, Blibli mengajak masyarakat mengenali berbagai modus dan skenario penipuan online yang lagi sering terjadi. Apa saja sih?
-
Kapan pria dianggap menarik di mata wanita? Wanita Suka Pria yang Tampil Rapi Pasalnya, selain menjadi pusat pusat perhatian, pakaian yang dikenakan seorang pria akan mencerminkan kepribadiannya di mata wanita.
Baca juga:
Bocah 12 tahun hamil usai dipaksa kawin & dijual seharga Rp 57 juta
Pengalaman pahit 2 ABG Sukabumi 17 jam di indekos muncikari
Dijanjikan gaji tinggi, 4 gadis dijadikan PSK berkedok karaoke
Pemulung di Bekasi coba jual anak untuk tebus sepeda motor
Sepekan hilang, 3 cewek ini dijadikan pemandu musik di Padang
Polda bantah Aa Gatot bakal bongkar kasus trafficking & narkoba