Ternyata Ini Penyebab Kemacetan Parah di Jalur Puncak saat Libur Panjang Maulid Nabi
Rizky mengatakan jumlah jumlah kendaraan yang memasuki Puncak saat libur panjang Maulid Nabi ini mencapai 150.000 kendataan.
Kemacetan parah terjadi di jalur Puncak, Bogor, Jawa Barat. Macet terjadi sejak Sabtu (15/9) hingga Minggu (16/9) pagi dan masih terus berlangsung.
Kasat Lantas Polres Bogor AKP Rizky Guntama mengungkap penyebab kemacetan parah lantaran volume kendaraan yang menuju Puncak mengalami kenaikan signifikan. Hal itu diperparah pengendara yang tidak sabaran sehingga melambungkan kendaraannya agar bisa melintas.
- Penampilan Necis Dedi Mulyadi dengan Gaya Rambut Semar di Debat Pilgub Jabar Jadi Sorotan
- Tak Cuma Puncak, Ini Deretan Tempat-tempat yang Juga Tak Kalah Macetnya Sampai Bikin Merinding
- Penantian Panjang Shohib Selama 26 Tahun: Enggak Nyangka Nelayan Miskin Bisa Naik Haji
- 5 Kebiasaan di Malam Hari yang Bisa Memperburuk Masalah Kecemasan
"Saya bisa bilang 50:50 (volume kendaraan yang naik dan turun) karena antara yang pulang dan naik hampir sama. Jadi pelambungan itu satu titik ada yang dari atas ke bawah, di satu titik lain ada pelambungan dari bawah ke atas," ungkap Rizky saat dihubungi merdeka.com, Minggu (16/9).
"Jadi ini macet ini karena pelambungan roda dua yang sangat amat banyak, kemudian tadi subuh pelambungan oleh kendaraan roda empat," sambung Rizky.
Rizky mengatakan jumlah jumlah kendaraan yang memasuki Puncak saat libur panjang Maulid Nabi ini mencapai 150.000 kendataan. "Ini melebihi kapasitas ruas jalan yang seharusnya 70.000 kendaraan," kata Rizky.
Satu Wisatawan asal Jakarta Meninggal Dunia
Kemacetan parah di Jalur Puncak kali ini memakan korban. Satu wisatawan asal Jakarta Timur meninggal dunia.
AKP Rizky Guntama menjelaskan kejadian tersebut terjadi pada malam hari sekitar pukul 23.30 WIB Minggu (15/9).
Korban bersama dengan rombongan hendak pulang menuju Jakarta setelah berwisata di kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat.
Kondisi jalan yang pada saat itu macet, korban merasa tidak enak badan hingga akhirnya dievakuasi ke masjid sekitar.
"Setelah korban berwisata ke agrowisata beliau ketika naik bus merasa pusing, mual, kemudian dievakuasi ke masjid pingsan, sesak napas," ucap Rizky.
Korban yang sempat mendapatkan pertolongan pertama nyawanya pun tidak tertolong. Dia menghembuskan napas terakhir di masjid tersebut dan langsung disalatkan.