Teror bom dalam pesawat Indonesia bikin gempar penumpang
Tak hanya Batik Air, Garuda Indonesia juga pernah diancam bom.
Teror bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Aksi teror dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab ini tentu saja bertujuan untuk menimbulkan kepanikan banyak orang.
Maskapai penerbangan salah satu yang paling banyak menjadi target teror. Baik hanya sekedar iseng atau benar-benar dilakukan oleh tindakan teroris.
Teranyar, Maskapai penerbangan Batik Air menjadi sasaran teror bom. Pelaku mengirimkan pesan singkat kepada pihak maskapai dan menara di Ambon melaporkan itu kepada pilot. Alhasil pesawat rute Ambon-Jakarta itu harus mendarat darurat di Makassar.
Rupanya insiden ancaman tidak hanya terjadi di Batik Air, ada sejumlah kejadian yang menimpa maskapai Indonesia membuat gempar penumpang.
Berikut ancaman bom di maskapai Indonesia yang bikin gempar penumpang, dihimpun merdeka.com, Sabtu (18/4):
-
Dimana pesawat Garuda Indonesia 'Woyla' dibajak? Kala itu, maskapai Garuda Indonesia seri DC-9 'Woyla' melakukan penerbangan domestik dari Jakarta menuju Medan. Para pelaku pembajakan pesawat ini diduga kuat berasal dari kelompok komando Jihad yang berjumlah 5 orang.
-
Kenapa Garuda Indonesia sering telat dalam mengangkut jemaah haji? Komisi sudah memanggil pihak Garuda Indonesia, Direktur Jenderal Perhubungan Udara dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP). Apalagi, sejak insiden kerusakan mesin pesawat Garuda yang ditumpangi Kloter 5 Embarkasi Makassar."Kami minta agar diberikan perhatian khusus, karena haji ini adalah misi yang sangat vital dan penting. Sehingga seluruh transportasi, baik udara maupun darat harus dipastikan keamanannya. Itu sudah kami sampaikan," tuturnya.
-
Apa yang diresmikan oleh Etihad Airways di Bali? Pendaratan ini menandai peluncuran layanan reguler antara Abu Dhabi dengan Bali.
-
Bagaimana Batik Air menangani masalah AC dan lampu mati di pesawat rute Makassar ke Jakarta? Batik Air segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan sebagai upaya penanganan hal dimaksud, termasuk penggantian peralatan. Meskipun proses ini membutuhkan waktu tambahan, Batik Air memastikan bahwa semua langkah yang diambil dilakukan untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan penerbangan
-
Kapan tabrakan pesawat jet yang membawa bom nuklir terjadi? Pada tanggal 5 Februari 1958, dua pesawat jet milik Angkatan Udara, bertabrakan.
-
Kapan Garuda Indonesia dijadwalkan untuk mengangkut jemaah haji kloter 15 Makassar? Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi menyorot kinerja maskapai Garuda Indonesia terkait banyaknya keberangkatan jemaah haji yang terlambat.Terbaru kelompok terbang (kloter) 15 Embarkasi Makassar yang mengalami delay atau keterlambatan hingga tujuh jam.
Lion Air
Pesawat Lion Air nomor penerbangan JT 568 jurusan Jakarta-Bali mendapatkan ancaman bom saat transit di Bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta. Polres Sleman dan Tim Gegana Brimob Polda DIY menuju bandara untuk melakukan penyisiran terhadap ancaman itu, aparat TNI AU turut mengamankan lokasi sekitar bandara.
Setelah dilakukan penyisiran selama satu jam oleh tim Gegana, tidak ditemukan adanya bom di dalam pesawat tersebut. "Dari pemeriksaan kargo, terminal dan pesawat tidak ditemukan (bahan peledak)," jelas Assistant Manager Sistem Informasi Data Laporan (SIM Dapor) Humas PT Angkasa Pura I Bandara Adi Sutjipto Faizal Indra Kusuma.
Berikut kronologis ancaman teror terhadap pesawat milik maskapai Lion Air di Bandara Adi Sutjipto:
Pukul 20.00 WIB
-Pesawat datang dari Jakarta mendarat, ada ancaman bom melalui telepon yang diterima petugas di Lion Air bahwa akan ada bom di Pesawat Lion Air.
Pukul 20.10 WIB
-Penelepon ditelepon balik ditanyakan berada di posisi mana tidak menjawab kemudian telepon ditutup oleh peneror. Petugas TNI AU Bandara Adisutjipto langsung melakukan pemeriksaan di kargo dan bagian badan pesawat Lion Air yang baru mendarat di Bandara Adisutjipto. Penumpang sempat dilarang masuk bandara.
Pukul 20.30 WIB
- Dua mobil Tim Gegana Polda DIY datang melalui pintu masuk timur, tepatnya dibagian kargo melakukan upaya penyisiran bersama anggota TNI AU.
Pukul 21.46 WIB
- Petugas Gegana keluar meninggalkan Bandara Adisutjipto dan dinyatakan bahwa teror bom yang dilakukan seorang laki-laki melalui telepon tidak terbukti. Suasana bandara kembali seperti semula dan penerbangan Lion Air dari Yogya menuju Denpasar dilakukan.
Garuda Indonesia
Pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA-601 rute penerbangan Manado-Jakarta juga pernah diancam bom. Ancaman diberikan oleh peneror melalui fax di salah satu kantor media nasional Pukul 14.00 WITA.
Isi faksimile tersebut menyatakan bahwa Garuda diharap segera mendaratkan kembali pesawat ke Bandara Sam Ratulangi, Manado, atau ke bandara terdekat karena di dalam pesawat terdapat bom.
Diinformasikan pula di badan pesawat terdapat bahan peledak jenis C4 dengan pemicu time detonator yang telah dirancang akan diledakkan pukul 15.40 WIB atau 30 menit sebelum pesawat mendarat. Pesawat diminta menghabiskan bahan bakar dan jika terpaksa mendarat darurat agar segera disiapkan pemadam kebakaran.
Namun, sampai pesawat didaratkan di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, tidak terjadi ledakan seperti dalam ancaman tersebut. Meski demikian, pihak Garuda Indonesia tetap melakukan langkah-langkah antisipasi dengan mengamankan pesawat tersebut.
Batik Air
Pesawat Batik Air rute Ambon - Jakarta nomor penerbangan ID-6171 mendapat ancaman bom. Akibatnya, sang pilot Kapten Luther mendaratkan pesawat secara darurat di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar.
Kepala Pusat Komunikasi Kementerian Perhubungan JA Barata membenarkan insiden tersebut. "Ya benar, itu pesawat PK-LAG Air Bus 320," ujar Barata saat dihubungi merdeka.com, Jumat (17/4).
Informasi yang dihimpun merdeka.com, pesawat mendarat darurat di Bandara Sultan Hasanuddin pukul 07.20 WIT.
Menurut informasi, pilot mendapat berita dari menara Ambon yang mendapat SMS dari orang tidak dikenal bahwa ada bom di dalam pesawat tersebut. Kemudian pilot memutuskan untuk 'block on' di Makassar.
Pada pukul 07.30 WIT, 122 orang penumpang plus 6 orang kru pesawat dan ekstra kru 3 orang telah berhasil dievakuasi ke ruang tunggu bandara dengan pengawalan sekuriti Angkasa Pura.