Terperosok ke selokan usai menjambret, 2 ABG dihajar massa
Pelaku mengaku menjambret karena butuh uang buat menebus ijazah.
Panik usai menjambret, dua remaja berinisial AS (20) dan ARE (16) justru terperosok ke selokan. Mereka akhirnya ditangkap dan babak belur dihajar massa.
Peristiwa itu terjadi saat kedua pelaku yang tinggal bertetangga di Kelurahan Sukarami, Kecamatan Alang-alang Lebar, Palembang, itu baru saja menjambret tas Noviarsih (20), yang sedang menuntun sepeda motornya di Jalan Inspektur Marzuki, Kelurahan Lorok Pakjo, Palembang, Rabu (1/6).
Usai mendapatkan barang rampasan, kedua pelaku berusaha kabur menggunakan sepeda motor Honda CBR bernomor polisi BG 5948 AAB. Baru berjalan beberapa meter, sepeda motor pelaku nyaris bertabrakan dengan kendaraan di depannya.
Bermaksud menghindari tabrakan, pelaku banting setir tetapi justru oleng dan masuk ke selokan.
Melihat itu, korban berteriak sehingga membuat warga berkerumun. Kedua tersangka akhirnya berhasil diringkus.
Tersangka AS mengaku sudah merencanakan aksi jambretnya itu. Bersama rekannya ARE, keduanya berkeliling lorong-lorong perkampungan mencari mangsa.
"Saya kaget ada motor di depan, mau ngindar malah masuk selokan," kata tersangka AS, di Mapolsek Ilir Barat I Palembang, Rabu (1/6).
AS mengaku terpaksa menjambret buat menebus ijazah SMA. Sebab, sejak lulus setahun lalu, ijazahnya belum juga diambil lantaran masih berutang SPP. Alhasil dia tak bisa mencari pekerjaan.
"Mau nebus ijazah sekolah, bukan buat makan. Mau lamar kerjaan ditolak karena ijazah tidak ada," ujar AS.
Kapolsek Ilir Barat I Palembang, AKP Handoko Sanjaya mengatakan, barang bukti diamankan adalah tas milik korban, dan sepeda motor dipakai kedua tersangka dalam aksinya. Kedua tersangka dikenakan Pasal 363 KUHPidana dengan ancaman lima tahun penjara.
"Kedua tersangka sempat digebuki massa sebelum kita amankan," kata Handoko.