Tersangka Rusuh 22 Mei Bertambah Jadi 300 Orang, Perhari Dibayar Rp300 Ribu
Polisi telah mengamankan sekitar 300 orang yang diduga terlibat dalam kerusuhan di sejumlah tempat di Jakarta pada 21-22 Mei. Sebanyak 300 orang ini telah ditetapkan sebagai tersangka.
Polisi telah mengamankan sekitar 300 orang yang diduga terlibat dalam kerusuhan di sejumlah tempat di Jakarta pada 21-22 Mei. Sebanyak 300 orang ini telah ditetapkan sebagai tersangka.
"Saat ini untuk Polda Metro masih melakukan pemeriksaan secara intens terhadap 300 lebih untuk pelaku kerusuhan yang sudah diamankan oleh Polda Metro Jaya," jelas Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo, di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (23/5).
-
Dimana demo buruh terjadi? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Kapan aksi demo terjadi? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Dimana letak Stasiun Bedono? Stasiun Bedono merupakan stasiun kereta api kelas III/kecil yang berada di Desa Bedono, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang.
-
Dimana Benteng Van Der Capellen berada? Agar garis pertahanan tetap kuat, Belanda pun akhirnya membangun benteng pertahanan bernama Van Der Capellen di Batusangkat, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat.
-
Dimana letak Benteng Baluwarti? Benteng Baluwarti merupakan benteng yang membatasi area Keraton Yogyakarta dengan wilayah di luarnya.
-
Siapa yang terlibat dalam demo tersebut? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023). Rencananya, akan ada ribuan massa aksi yang ikut serta dalam demo tersebut.
"Ya (semua) sudah sebagai tersangka dan ditahan di Polda Metro Jaya, kemudian di Polres Jakarta Barat dan ada yang di pusat juga," lanjutnya.
Dedi mengatakan, saat ini pihaknya tengah memilah dan mengklarifikasi peran masing-masing orang ini di lapangan. Pihaknya memilah siapa saja yang bertugas sebagai koordinator lapangan maupun aktor intelektual.
Termasuk juga memilah barang bukti yang ditemukan oleh aparat keamanan di lapangan dan menelusuri apakah ada pemasok barang-barang temuan tersebut. Dari sejumlah lokasi kerusuhan, polisi menemukan sejumlah barang bukti berupa uang dalam pecahan rupiah maupun dollar, bom molotov, benda-benda tajam, senjata tajam seperti parang, celurit, dan petasan berbagai ukuran.
"Semuanya didalami, termasuk kendaraan juga didalami oleh penyidik. Biar pemeriksaan tuntas dulu. Sesuai dengan hasil pemeriksaan itu, pemilahan nanti akan ketemu sesuai dengan peran masing-masing dalam suatu design kerusuhan yang mereka lakukan," jelasnya.
Saat terjadi kericuhan, massa juga menyerang petugas dengan petasan. Dedi mengatakan pihaknya juga akan menelusuri siapa pemasok petasan tersebut karena diperkirakan jumlahnya cukup banyak dengan berbagai ukuran.
"Akan didalami semuanya, dari mana dia dapat petasan itu, kemudian siapa yang memerintahkan mereka untuk menggunakan petasan itu dalam rangka untuk memprovokasi. Itu juga bisa membahayakan keselamatan bagi masyarakat sendiri maupun bagi aparat keamanan," tuturnya.
Dedi menyampaikan, 300 orang ini berasal dari Banten, Jawa Barat, dan DKI Jakarta. Mereka dibayar Rp300 ribu per hari. Mereka langsung mendapat bayaran pada hari itu.
"Jawa Barat, Banten, baru sisanya itu betul-betul preman Tanah Abang. Preman Tanah Abang ya dibayar," ujarnya.
Baca juga:false
Pembakaran Polsek Tambelangan Dipicu Hoaks Penangkapan Ulama Madura di Jakarta
Gerindra Utus Tim Cek Soal Ambulans Diduga Bawa Batu Saat Rusuh 22 Mei
Sri Mulyani Sebut Usai Aksi 22 Mei Ekonomi Dalam Negeri Tetap Baik
Tangkap 203 Perusuh Demo Pontianak, Polda Kalbar Sita Narkoba Hingga Senjata Api
Kerugian Mal Jakarta Akibat Demo 22 Mei Tembus 1,5 Triliun