Tersirat Unsur Politik di Balik Rencana Cyber Army MUI DKI Bela Anies
Selama ini, popularitas Anies kalah jauh dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Terlebih, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu sedang disorot lantaran ngotot menggelar Formula E di tengah Pandemi Covid-19 yang belum berujung.
Sikap Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta dipertanyakan. Bukan karena tuntunannya untuk umat Islam di Ibu Kota. Tapi rencana membentuk cyber army demi membela Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di dunia maya.
MUI DKI Jakarta pasang badan. Siap melawan pihak-pihak yang menyerang Anies Baswedan. Selain Anies, cyber army akan melawan buzzer penyerang ulama. Tentu dengan medan pertarungan di dunia maya.
-
Apa yang disampaikan Anies Baswedan di sidang perdana PHPU? "Karena memang sebagai prinsipal di awal kami hadir menyampaikan pesan pembuka sesudah itu nanti disampaikan lengkap oleh tim hukum," kata Anies, kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Apa yang dititipkan Anies Baswedan kepada majelis hakim MK? Kita titipkan ke majelis hakim kepercayaan untuk menentukan arahnya ke depan. Kami yakin semoga majelis diberikan keberanian, kekuatan untuk memutus yang terbaik untuk Indonesia kedepan
-
Siapa yang Anies Baswedan temui di UGM? Masa Depan Demokrasi di Tangan Anak Muda Pada Senin (9/9) Anies hadir di Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai pembicara dalam acara bertajuk "Demokrasi Dalam Genggaman, Kepemimpinan Anak Muda di Era Digital".
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Apa yang dikatakan Anies Baswedan dalam video yang beredar? "Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer," Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar."Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings."
-
Apa saja yang disampaikan Anies Baswedan saat berada di UGM? Dalam kesempatan itu, Anies mengucapkan terima kasih telah diundang dalam acara tersebut.Bagi Anies, undangan untuk berdialog dengan mahasiswa di banyak kampus merupakan hal yang penting. Menurutnya, di genggaman anak-anak mudalah masa depan demokrasi ditentukan."Lewat dunia digital, kalian telah menunjukkan peran nyata menjaga konstitusi, memperkuat demokrasi, dan mengamankan cita-cita reformasi," kata Anies dikutip dari Liputan6.com.
Jika melihat sejarah berdirinya, MUI bertugas membimbing dan menuntun umat Islam. Memberikan nasihat dan fatwa masalah keagamaan dan kemasyarakatan, menjadi penghubung antara ulama dan pemerintah.
Pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah menilai rencana MUI DKI Jakarta membentuk cyber army demi Anies tidak tepat. Justru cenderung diskriminatif dan kontraproduktif.
MUI DKI Jakarta seolah mengaku domba. Melalui cyber army, MUI DKI Jakarta terkesan membuat kubu antara Anies dan pihak lain.
"Menurut saya lebih baik MUI jangan membuat seperti itu," katanya saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (20/11).
Ada dua kemungkinan penyebab MUI DKI Jakarta ingin membentuk cyber army. Pertama, didorong politikus pendukung Anies. Tujuannya bisa saja untuk menaikkan popularitas Anies menjelang Pilpres 2024.
Selama ini, popularitas Anies kalah jauh dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Terlebih, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu sedang disorot lantaran ngotot menggelar Formula E di tengah Pandemi Covid-19 yang belum berujung.
Masalah penanganan banjir ibu kota pun turut menjadi sorotan sejumlah pihak. Teranyar, DPRD DKI Fraksi PDIP mengkritisi efektivitas sumur resapan. Disebutnya, Anies menghamburkan banyak anggaran di tengah pandemi.
Kemungkinan kedua, MUI DKI Jakarta ingin membalas budi. Setiap tahun, MUI DKI Jakarta mendapat dana hibah sebesar Rp10 miliar dari Pemprov. Angka yang cukup besar.
"Masa jabatan Pak Anies kan sisa setahun ini. Jadi masa injury time dimanfaatkan betul-betul oleh orang-orang yang selama ini menikmati selama Pak Anies menjabat. Makanya disebut politik balas budi," ujarnya.
Menurut Trubus, pembentukan cyber army untuk membela Anies tidak akan memberi banyak dampak. Justru membuat masyarakat tidak berempati terhadap MUI DKI Jakarta.
"Lebih banyak offside daripada benefitnya," katanya.
Sementara Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria tidak keberatan MUI membentuk cyber army untuk membela Anies. Dia beralasan semua organisasi berhak untuk melindungi siapapun.
"Semua organisasi punya hak dan kewajiban masing-masing apa yang diyakini dirasa baik silakan dikerjakan, dilaksanakan," kata Riza di kawasan Jakarta Timur, Sabtu (20/11).
Menurut dia, cyber army merupakan bentuk dari kreasi dan inovasi dalam sebuah organisasi. Riza juga menyebut hal tersebut baik untuk kepentingan orang banyak.
"Silakan berkreasi berinovasi membuat program-program yang baik untuk kepentingan masyarakat, termasuk siber. Sekarang masuk zaman digital informasi zaman media sosial," jelas Riza.
Hal serupa disampaikan Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta, Iman Satria. Menurutnya, siapa saja berhak membela Anies. DPRD DKI sangat menghargai kebebasan untuk berpendapat setiap orang.
"Kalau kepribadian boleh-boleh saja dong, asal tidak dibiayai APBD," katanya.
Iman yakin, MUI tidak akan gegabah membentuk tim siber. Dia juga percaya rencana pembentukan tim siber di internal MUI DKI Jakarta tak berkaitan dengan dana hibah Rp10 miliar setiap tahun.
Menurut Iman, besaran anggaran tersebut wajar. Sebab, MUI DKI Jakarta memiliki banyak tugas.
"Tugas MUI itu kan banyak, mensertifikasi halal, mengeluarkan fatwa. Itu kan perlu rapat mereka, perlu survei, perlu ini. Kemudian fatwa ini kan enggak bisa sekali rapat," jelasnya.
Ketua Umum MUI DKI Jakarta KH Munahar Muchtar meminta jajarannya untuk membentuk pasukan siber yang bertugas membela Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di ruang maya.
Munahar memandang selama ini Anies telah bekerja keras untuk masyarakat Ibu Kota. Jika para pendengung atau buzzer mencari kesalahan Anies, maka Bidang Informasi dan Komunikasi (Infokom) MUI DKI Jakarta akan mengangkat keberhasilan Anies, baik itu tingkat nasional maupun internasional.
"Beliau ini termasuk 21 orang Pahlawan Dunia. Berita-berita saya minta MUI DKI yang mengangkatnya karena kita mitra kerja dari Pemprov DKI Jakarta," kata Munahar.
(mdk/rhm)