Terungkap, Ini Wujud Buku Pencatatan Sipil Zaman Belanda di Malang
Akta pencatatan peninggalan zaman Hindia Belanda dipajang dalam sebuah kotak kaca di Museum Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Malang. Arsip dalam bahasa Belanda dan Jawa itu masih tulisan tangan berangka tahun 1826.
Akta pencatatan peninggalan zaman Hindia Belanda dipajang dalam sebuah kotak kaca di Museum Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Malang. Arsip dalam bahasa Belanda dan Jawa itu masih tulisan tangan berangka tahun 1826.
"Beberapa koleksi lama kita tampilkan, ini yang terlama, buku register akta pencatatan sipil tahun 1826," kata staf Dispendukcapil Rizky Ari Ramdana yang melayani kunjungan masyarakat, Rabu (28/9).
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
Kondisi arsip tersebut masih utuh kendati nampak kusam dan beberapa bagian tulisan terlihat kabur termakan usia. Bentuk tulisan tangannya latin yang meliuk-liuk memenuhi setiap halaman buku setebal sekitar 30 sentimeter.
Jumlah koleksi buku arsipnya tiga buah yang masing-masing disimpan dalam kotak kaca sekaligus berfungsi sebagai pelindung. Selain itu juga berjajar aneka peralatan termasuk masin ketik dan alat cetak kuno yang pernah digunakan di lingkungan Dispendukcapil Kota Malang.
©2022 Merdeka.com
"Sudut sana juga menampilkan menampilkan KTP, Akta Kelahiran, Akta Nikah, Akta Cerai dan Kartu Keluarga yang dulu diterbitkan oleh Kelurahan," bebernya.
Koleksi itu dipamerkan untuk masyarakat yang ingin mengetahui sejarah pencatatan dari waktu ke waktu khususnya di Kota Malang. Koleksi tertata sedemikian rupa secara berurutan hingga jenis pencatatan terbaru.
Kepala Dispendukcapil Kota Malang, Eny Hari Sutiarny menambahkan, museum bertujuan mengedukasi masyarakat lewat koleksi-koleksinya. Masyarakat dapat mengetahui sejarah dan bentuk kutipan maupun produk administrasi kependudukan dari berbagai zaman.
"Saya berpikir, sejak 1800-an, masyarakat sudah mengerti hak sipilnya. Apalagi sekarang, semuanya sudah dimudahkan. Karena hak sipil milik semua warga Indonesia," ucapnya.
©2022 Merdeka.com
Koleksi yang dimiliki cukup banyak, meski tidak keseluruhan ditampilkan karena alasan keterbatasan tempat. Museum Dispendukcapil sendiri baru diperkenalkan 30 Agustus 2022 lalu.
Eny menilai koleksi itu perlu diketahui oleh masyarakat secara luas sehingga dapat menginspirasi. Karena memang koleksi itu menjadi saksi perjalanan pencatatan yang pernah dilalui bangsa Indonesia.
Masyarakat yang ingin melihat koleksi tersebut dapat langsung datang ke Lantai 3 di Gedung A Block Office Kota Malang tanpa dipungut biaya.
(mdk/cob)