Terungkapnya pungli di Polda Sumsel, prestasi sekaligus keprihatinan
Terkuaknya kasus pungli di Polda Sumsel memiliki dua arti bagi institusi Polri. Kasus ini menyeret tujuh perwira polisi dan seorang PNS.
Terkuaknya kasus pungli di Polda Sumsel memiliki dua arti bagi institusi Polri. Kasus ini menyeret tujuh perwira polisi dan seorang PNS.
"Yang pasti ini (kasus pungli) adalah sebuah keprihatinan kita dan prestasi kita," ungkap Kabagpenum Divisi Humas Polri, Kombes Martinus Sitompul di Mabes Polri, Senin (3/4).
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa pengungkapan kasus merupakan prestasi pengawas internal Polri yang berhasil melaksanakan tugas pengawasannya. "Prestasi dari pengawas internal untuk melakukan pengawasannya dan berhasil," katanya.
Namun, Martinus mengakui bahwa kasus pungli merupakan hal yang memprihatinkan bagi institusi Polri. Polri sungguh-sungguh menyayangkan bahwa praktik-praktik pungli masih juga terjadi.
"Untuk kita itu sebuah keberhasilan, tapi di satu pihak itu juga keprihatinan kita bahwa masih ada praktik-praktik semacam itu," tuturnya.
Karena itu, bagi perwira menengah kelahiran 5 April 1966 itu, kasus Pungli bisa menjadi shock therapy bagi jajaran polda lain yang akan melakukan rekrutmen calon polisi.
"Ini juga merupakan shock therapy bagi polda-polda lain yang akan menyelenggarakan beberapa rekrutmen," katanya.
Martin juga menyampaikan bahwa Polri terus berupaya agar proses rekrutmen berlangsung bersih, sehingga dapat diperoleh calon-calon polisi yang bermutu.
"Kita berupaya supaya clear, supaya bersih dan didapatkan calon-calon polisi yang benar-benar memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk menjadi polisi nantinya," tutupnya.