Tiga bulan, Polres Siak tangkap puluhan pengedar narkoba menyasar remaja
Modusnya bermacam-macam, awalnya memberikan gratis kepada pelajar, kemudian setelah kecanduan barulah dijual. Pelaku menyasar remaja sebagai pembeli narkoba. Karena itu mereka kerap membawa narkoba dalam jumlah sedikit.
Dalam kurun waktu tiga bulan, Januari-Maret 2018, Satuan Reserse Narkoba Polres Siak menangkap 30 orang tersangka narkoba. Dari jumlah itu, dua orang di antaranya merupakan perempuan yang ikut terlibat dalam peredaran narkoba jenis sabu.
"Seluruh tersangka kita tahan untuk kepentingan penyidikan. Barang bukti total dari semua tersangka sebanyak 28,32 gram dan sebutir pil ekstasi. Sebagian lainnya sudah dimusnahkan," ujar Kasat Narkoba Polres Siak AKP Herman Pelani kepada merdeka.com, Senin (26/3).
-
Kapan Istana Siak Sri Indrapura dibangun? Mengutip dari beberapa sumber, tempat kediaman resmi Sultan Siak itu dulunya dibangun pada tahun 1889 saat pemerintahan dipegang oleh Sultan Assayaidis Syarief Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin yang menjadi Sultan ke-11.
-
Kenapa Istana Siak Sri Indrapura dibangun? Pembangunan istana megah ini tak lekang dari kondisi Kerajaan Siak pada masa pemerintahan Sultan Syarif Hasyim khususnya di bidang ekonomi sedang mengalami kemajuan.
-
Siapa Ki Arsantaka? Ki Arsantaka merupakan putra dari Bupati Onje II, pemimpin Kadipaten Onje (cikal bakal Kabupaten Purbalingga).
-
Kapan Rumah Singgah Sultan Siak Sri Indrapura dibangun? Dikabarkan bangunan ini sudah berdiri sejak tahun 1895, bisa diperkirakan bangunan ini sudah lebih dari ratusan tahun.
-
Siapa Sri Maharaja Tarusbawa? Menurut Wikipedia, Sri Maharaja Tarusbawa merupakan raja ke-13 dari Kerajaan Tarumanegara.
-
Apa saja yang ada di halaman Istana Siak Sri Indrapura? Sementara itu, di halaman istana terdapat delapan buah meriam di setiap sisinya.
Herman menjelaskan, penangkapan terhadap 30 tersangka narkoba itu dilakukan polisi di lokasi dan waktu yang berbeda. Ada yang sebagai pemakai, namun didominasi pengedar.
"Ya bermacam-macam peran para pelaku ini, ada yang mengaku sebagai pemakai saja, ada kurir, juga pengedar. Mereka rata-rata mengedarkan narkoba ke anak-anak remaja, itu yang sangat berbahaya," ucap Herman.
Selain narkoba, Herman dan anak buahnya juga menyita barang bukti berupa dua unit mobil pribadi yang digunakan pelaku untuk transaksi. Serta lima unit sepeda motor dan 21 unit telepon genggam.
Para pelaku tidak ada yang melakukan perlawanan saat ditangkap. Mereka juga tidak memiliki senjata api. Para pengedar ini mengincar remaja dan anak muda di Kabupaten Siak sebagai pelanggannya.
"Modusnya bermacam-macam, awalnya memberikan gratis kepada pelajar, kemudian setelah kecanduan barulah dijual. Ini sangat membahayakan generasi penerus bangsa,” terang Herman.
Herman menjelaskan, pelaku menyasar remaja sebagai pembeli narkoba. Karena itu mereka kerap membawa narkoba dalam jumlah sedikit.
"Sedikit atau banyak jumlah barang bukti, tetap saja narkoba membahayakan pemakainya, dan kita akan terus mengawasi anak-anak muda di Siak agar tidak terjerumus ke dalam dunia narkoba. Sudah beberapa kali kita masuk ke sekolah memberikan penyuluhan tentang bahaya narkoba, bahkan hingga ke pegawai pemerintahan," ucap Herman.
Baca juga:
Kelabui polisi, dua petani simpan sabu di anus dibungkus kondom
Penyelundup 2 kilogram kokain ditangkap di Bandara Ngurah Rai
Dibekuk polisi, 3 pengedar narkoba di Medan simpan uang palsu
DCM ditangkap setelah terima paket bahan pembuat narkoba dari Belanda
Mantan pemandu lagu diciduk polisi usai edarkan sabu
Usai mengamen, dua anak jalanan di Samarindra pesta sabu