Tiga Indikator yang Dipantau Satgas Covid-19 Jelang Ramadan agar Tak Terjadi Lonjakan
Wiku menerangkan indikator pertama, yaitu angka reproduksi virus (Rt) yang harus ditekan. Untuk diketahui jika Rt merupakan pengukuran epidemiologis yang menggambarkan potensi penularan virus di tengah masyarakat.
Jelang memasuki momen Ramadan dan Idulfitri, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 terus memantau tiga indikator yang harus dijaga agar penularan covid-19 ketika momen tersebut tidak terjadi lonjakan.
"Kita harus semaksimal mungkin menekan penularan apalagi kita memasuki transisi kegiatan masyarakat yang aman dan produktif. Setidaknya ada tiga indikator yang harus kita tekan," kata juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito saat jumpa pers virtual, Selasa (29/3).
-
Apa yang dimaksud dengan niat puasa Ramadan? Niat doa puasa adalah salah satu bagian dari puasa yang sangat penting untuk kita lakukan.
-
Apa yang dimaksud dengan bulan Ramadan? Ramadan adalah bulan suci dalam kalender Islam yang paling ditungg-tunggu oleh umat muslim seluruh dunia. Ramadan adalah waktu refleksi, pertumbuhan spiritual, dan kedisiplinan diri.
-
Kenapa Sambai Oen Peugaga banyak dicari saat Ramadan? Cita rasanya yang khas dan kaya manfaat untuk tubuh membuat hidangan ini laris diburu saat Ramadan.
-
Kenapa niat puasa Ramadan penting? Niat puasa Ramadan adalah pernyataan batin yang mengkonfirmasi keinginan dan komitmen seseorang untuk menjalankan ibadah puasa sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Ini adalah momen reflektif di mana seseorang menyatakan tujuannya untuk berpuasa, memisahkan diri dari kegiatan sehari-hari dan fokus pada spiritualitas dan disiplin diri.
-
Apa yang dimaksud dengan ucapan menyambut Ramadhan? Kata-kata ucapan menyambut Ramadhan 2024 dapat menjadi perekat silaturahmi, sekaligus disisipi doa-doa baik untuk Ramadhan esok.
-
Apa masalah pencernaan yang rentan terjadi saat puasa Ramadan? Masalah pencernaan seperti diare atau sembelit rentan terjadi pada saat bulan Ramadan.
Wiku menerangkan indikator pertama, yaitu angka reproduksi virus (Rt) yang harus ditekan. Untuk diketahui jika Rt merupakan pengukuran epidemiologis yang menggambarkan potensi penularan virus di tengah masyarakat.
"Kabar baiknya, jika dibandingkan pada Rt tanggal 10 Maret angka per 24 Maret menunjukan penurunan di seluruh pulau besar di Indonesia," papar dia.
Adapun dia mencontohkan daerah yang berhasil turunkan angkat Rt adalah, Pulau Nusa Tenggara. Angka Rt menurun sebesar 0,13 dari 1,14 menjadi 1,01.
Selanjutnya, indikator kedua ialah positivity rate yang harus tetap rendah saat tes covid-19 meningkat. Saat ini positivity rate nasional sebesar 5,20 persen dibandingkan pekan lalu sebesar 8,81 persen.
"Angka ini sudah turun drastis dari puncak Omicron yang mencapai 17 persen," ujar Wiku.
Sayangnya, jumlah orang yang diperiksa dari hasil tes antigen maupun polymerase chain reaction (PCR) menurun. Hanya 700 ribu orang yang melakukan tes pada pekan ini. Sedangkan pada puncak Omicron bisa sampai 2 juta orang.
Indikator ketiga, vaksinasi covid-19 yang harus dipercepat. Untuk data secara nasional, vaksinasi dosis satu di tingkat nasional telah mencapai 72% populasi dengan dosis dua mencapai 58% populasi dan vaksin booster mencapai 7% populasi dari total target 21,5 juta.
Sementara untuk target lansia, vaksinasi dosis pertama telah mencapai 79% dari lansia dan dosis kedua mencapai 60% dan booster mencapai 10% lansia.
"Melihat dari perkembangan perkembangan tersebut maka kita perlu melakukan upaya ekstra untuk pelaksanaan ibadah bulan Ramadhan dan idul Fitri yang akan datang tentunya kegiatan ibadah akan lebih maksimal apabila dilakukan dalam keadaan yang aman dari Covid-19," katanya.
(mdk/eko)