Tiga Pekerja di Kudus Tewas Tertimbun Longsor Saat Perbaiki Talud Setinggi 12 Meter
Ketiga korban dikebumikan malam ini.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, berhasil mengevakuasi tiga korban meninggal akibat tertimbun material longsor di Desa Dukuh Waringin, Kecamatan Dawe, Kudus, Minggu (28/5).
Kasi Kedaruratan BPBD Kudus Ahmad Munaji mengatakan, ketiga korban merupakan pekerja bangunan yang tengah melakukan perbaikan talud pada tebing setinggi 12 meter untuk penyangga jalan di Desa Dukuh Waringin-Ketanggi.
-
Mengapa tanah longsor terjadi? Selain itu, waspada juga jika halaman atau lantai pada rumah tiba-tiba ambles, adanya tanah yang runtuh dalam jumlah yang besar, serta munculnya mata air secara tiba-tiba.
-
Di mana saja bencana tanah longsor terjadi di Jawa Tengah? Cuaca ekstrem dalam beberapa hari belakangan membuat sejumlah daerah di Provinsi Jawa Tengah dilanda bencana longsor dan tanah bergerak. Salah satu bencana longsor itu terjadi di Desa Tundagan, Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang, pada Minggu (3/3) petang. Bencana longsor juga terjadi di Dukuh Secang, Desa Jetis, Kecamatan Sambirejo, Sragen.
-
Kapan tanah longsor terjadi di Banjar Dinas Ngis Kaler? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Mengapa terjadi longsor di Kampung Gintung? Longsor terjadi setelah hujan deras mengguyur lokasi tersebut dan membuat bukit setinggi 100 meter di daerah tersebut longsor dan menimpa permukiman warga.
-
Dimana tanah longsor terjadi di Kabupaten Karangasem? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Dimana tanah longsor terjadi di Tana Toraja? Bencana tanah longsor terjadi di Dusun Palangka, Kecamatan Makale, dan Dusun Putu, Lembang Randang Batu, Kecamatan Makale Selatan, Kabupaten Tana Toraja pada Sabtu (13/4) malam.
Ketiga korban tersebut, yakni Rasdi (50), Sukaryadi (38), dan Warsan (45), semuanya warga Desa Dukuh Waringin.
Ahmad menjelaskan kronologis kejadian. Dia mengatakan, longsor berawal ketika delapan pekerja, termasuk ketiga korban tersebut melakukan aktivitas perbaikan talud pada tebing setinggi 12 meter untuk penyangga jalan.
Karena kontur tanah labil dan tidak adanya penyangga darurat, sekitar pukul 13.30 WIB, tanah sandaran longsor dan menimpa pekerja yang berada di bawah untuk membuat lubang pondasi.
"Ketiga korban tertimbun material longsor pada lubang yang sama," ujarnya, dilansir dari Antara.
Mengetahui ada pekerja yang tertimbun material tanah longsor, pekerja yang selamat meminta bantuan warga desa setempat dan pihak terkait untuk evakuasi korban.
Evakuasi korban, kata dia, berhasil dilakukan pada pukul 14.30 WIB. Kemudian jenazah diperiksa oleh Tim Indonesia Authomatic Fingerprint Identification System (Inafis) atau Identifikasi Polres Kudus.
Ketiga jenazah korban dibawa ke Puskesmas Rejosari untuk dilakukan pemeriksaan. Hasilnya, pada jenazah korban tidak ada tanda-tanda kekerasan, melainkan luka di wajah dan dada akibat tertimpa material tanah longsor.
"Setelah itu, korban dibawa ke rumahnya masing-masing untuk dikebumikan pada Minggu (28/5) malam," ujarnya.
(mdk/tin)