Tiga Warga NTT Tewas Diduga Keracunan Belerang di Kali Roba Keli
Tiga dari lima korban meninggal dunia.
Lima warga Desa Turamuri, Kecamatan Bajawa Utara, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur, diduga keracunan gas belerang, Sabtu (30/5). Tiga dari lima korban meninggal dunia.
Sementara dua lainnya hingga kini masih dirawat intensif di RSUD Bajawa. Dari tiga korban meninggal, dua di antaranya pelajar sekolah dasar yang baru tamat.
-
Kapan semburan gas itu terjadi? Disampaikan jika kejadian tersebut berlangsung pada Rabu (11/10) sore hari setelah aktivitas kegiatan penggalian dihentikan.
-
Kenapa perut keroncongan saat ada gas berlebih? Jika jumlah gas lebih banyak daripada cairan dalam sistem pencernaan, suara tersebut akan terjadi.
-
Kenapa semburan gas itu muncul? Pihak berwenang pun masih mencari tahu penyebab munculnya semburan tersebut secara tiba-tiba.
-
Kapan Kawah Timbang mengeluarkan gas beracun yang menewaskan ratusan jiwa? Pada 20 Februari 1979, terjadi peristiwa Tragedi Sinila yang menyebabkan 149 orang warga Desa Kepucukan, Batur, Banjarnegara, meninggal dunia.
-
Dimana gas-gas rumah kaca itu berada? Efek rumah kaca adalah kondisi pemanasan atmosfer yang disebabkan oleh adanya gas-gas rumah kaca di atmosfer yang menahan panas dari matahari dan mempertahankannya di bumi.
-
Dimana lokasi semburan gas tersebut? Beredar di media sosial semburan gas bercampur air di lahan belakang bangunan kontrakan, Kampung Leuwi Kotok, Desa Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/10).
Tiga korban tewas yakni, Thomas Foju (28), Yohanes Lede (13) berstatus pelajar dan Nazarius Sarisius Manu (13) yang juga berstatus pelajar. Sedangkan korban yang masih dirawat antara lain, Maria Florida Tea (27) dan Yoseph Nono Ebu (68). Keduanya merupakan warga Dusun Ngela Padhi, Desa Turamuri, Kecamatan Bajawa Utara, Kabupaten Ngada.
Kapolsek Soa, Iptu Egi Ta'a membenarkan kejadian itu. Menurutnya, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 18.30 WITA di kali kering Roba Keli, Desa Turamuri.
Berdasarkan keterangan saksi mata, Wilfrida Meo, kejadian tersebut berawal saat korban Yoseph Lede bersama empat orang lainnya berpamitan menuju kali Roba dengan tujuan membakar sarang lebah.
Sekitar pukul 19.00 WITA, Wilfrida mendengar teriakan korban meminta pertolongan. Dia bersama warga lainnya menuju ke TKP. Sesampainya di lokasi, warga mendapati korban Yohanes Lede, terbaring di bebatuan dan sudah tidak bernyawa. Sedangkan empat korban lainnya pingsan.
"Empat korban langsung dilarikan ke rumah sakit. Sedangkan satu korban yang meninggal dunia di tempat kejadian langsung dibawa ke rumah duka," ujarnya, Minggu (31/5).
Menurut dia, meski sempat menjalani perawatan, dua korban lain dikabarkan meninggal dunia. Saat ini, polisi sudah melakukan oleh TKP dan memasang garis polisi di lokasi kejadian. Sementara jenazah ketiga korban sudah diserahkan ke keluarga untuk disemayamkan.
(mdk/ray)