Tim DVI Singapura & Korsel bantu identifikasi korban AirAsia
Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim telah menerima 30 jenazah korban kecelakaan AirAsia QZ8501.
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur dijadwalkan mulai malam ini, Sabtu (3/1) menerima tambahan tenaga ahli dari Singapura dan Korea Selatan. Tenaga ahli bantuan itu langsung bergabung dengan tim yang sedang bekerja di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur.
"Bantuan teknik akan datang dari Singapura dan Korea hari ini. Kita ajak join operation langsung, kita tidak menolak bentuk bantuan dari mereka," kata Ketua Tim DVI Rumah Sakit Bhayangkara, Kombes Pol Budiyono, Sabtu (3/1).
Hingga pukul 22.30 WIB, Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim telah menerima 30 jenazah korban kecelakaan AirAsia QZ8501. Tim DVI telah berhasil mengumpulkan 161 data antemortem dari 162 penumpang. Sementara DNA sample yang sudah terkumpulkan 128 orang, masih kurang 34 orang.
Kini sedang dilakukan identifikasi 2 jenazah yang masih butuh pendalaman karena hasilnya masih negatif. Sementara 10 jenazah yang datang Jumat sore sedang dalam proses. Hari ini sekitar pukul 14.05 WIB kembali datang 12 jenazah.
Bantuan tim ahli dari luar negeri sangat membantu untuk mengungkap identitas para korban. Karena kedatangan jenazah semakin menunjukkan intensitas yang semakin tinggi.
Sementara itu, Sabtu (3/1) malam nampak kedatangan Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri Brigjen Pol Arthur Tampi ke Rumah Sakit Bhayangkara. Diduga kedatangannya untuk menyambut dan memberikan briefing kepada para tenaga ahli bantuan asing yang mulai bekerja.