Tim Forensik Ungkap Penyebab Meninggalnya Siswa SPN
Polda Lampung tengah menyelediki tewasnya siswa SPN Adven Pratama
Polda Lampung tengah menyelediki tewasnya siswa SPN Adven Pratama
Tim Forensik Ungkap Penyebab Meninggalnya Siswa SPN
Kepolisian Daerah (Polda) Lampung tengah menyelediki kasus Adven Pratama, siswa sekolah polisi negara (SPN) yang meninggal pada Sabtu (15/8) lalu. Polisi dengan menggandeng dokter forensik Rumah Sakit Abdul Malik Medan. Dalam temuannya didapatkan korban meninggal bukan karena bekas luka di tubuh.
"Dari hasil visum kami menemukan luka di pungung tangan, dagu, bibir dan kening itu adalah luka baru. Dan di punggung tangan kanan kiri serta pinggang bagian belakang adalah luka lama," kata Dokter forensik RS Abdul Malik Medan, Nasib M Situmorang saat konfrensi pers di Polda Lampung, Senin (28/8).
- Tim dari Laboratorium Forensik Polda Sumut Selidiki Lima Mayat yang Ditemukan di UNPRI Medan
- Barang Bukti Ditemukan di TKP Anak Perwira TNI Tewas Terbakar di Lanud Halim, Ada Pisau Sampai Tutup Botol
- Dalami Keseharian Ibu & Anak Jasadnya Ditemukan di Depok, Ini Cara Kerja Psikolog Forensik
- Psikolog Forensik Ungkap Makna Tulisan 'To You Whomever' di Lokasi Ibu dan Anak Tinggal Kerangka di Depok
Selain itu, tim forensik juga melakukan pemeriksaan pada organ dalam jenazah. Dari hasik pemeriksaan tersebut ditemukan kondisi jantung jenazah membengkak.
"Karena kami curiga jantungnya membesar karena apa, kami lakukan pemeriksaan anatomi makanya hasil permintaan visumnya tidak langsung segera dikeluarkan. Kita menunggu hasil pemeriksaan laboratorium patologi anatomi," ujar Nasib.
Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium patologi anatomi, tim forensik menyimpulkan kematian Advent disebabkan oleh penyakit jantung yang dideritanya.
"Hasil dari laboratorium patologi dan anatomi kami menyimpulkan bahwa jenazah meninggal karena penyakit jantung yang ia derita," katanya.
Di waktu yang bersamaan, Dokter spesialis jantung dari Pusdokkes Polri Kompol Haris juga menjelaskan Advent mengalami serangan jantung yang disebut aritmia maligna sehingga tidak terdeteksi saat pemeriksaan kesehatan.
"Jenazah mengalami kondisi proses serangan jantung yang sangat cepat atau artmia magalina sehingga tidak terdeteksi di screening karena terjadi secara silent," ujar Haris.
Sebelumnya Polda Lampung telah membentuk tim khusus untuk mengusut penyebab meninggalnya Advent. Tim khusus terdiri dari Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum), Biro Sumber Daya Manusia (SDM), serta Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes). Dipimpin langsung oleh Wakapolda Lampung Brigjen Umar Effendi.
Tim khusus telah memeriksa 30 saksi, termasuk para siswa SPN yang turut membantu korban. Selain itu, tim juga telah melakukan oleh tempat kejadian perkara (TKP).
Reporter magang: Ardhya Fausta