Titin tewas kena peluru nyasar akibat kesalahan prosedur polisi
Polda Banten meminta kepada Kapolsek Kembangan untuk menyidangkan disiplin dan kode etik profesi terhadap pelaku.
Titin (32) seorang ibu rumah tangga warga Desa Mekarsari, Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang, Banten, tewas tertembak seorang anggota polisi Polsek Kembangan, Jakarta Barat. Peristiwa itu diduga kuat akibat kesalahan prosedur dalam penggunaan senjata api dalam bertugas oleh anggota polisi tersebut.
"Diduga terjadi kesalahan prosedur dalam penggunaan senjata api dalam bertugas oleh oknum anggota Polsek Kembangan," ujar Kapolda Banten Boy Rafli Amar, tanpa mau menyebut nama oknum anggota polsek kembangan, Selasa (24/3).
Kini Polda Banten meminta kepada Kapolsek Kembangan tersebut untuk menyidangkan disiplin dan kode etik profesi, yang hingga menyebabkan seorang ibu rumah tangga tiga anak tewas.
"Kita sudah laporan kepada atasannya agar disidang disiplin dan kode etik profesi kepada yang bersangkutan," ujar Brigjen Boy Rafly.
Diberitakan sebelumnya, tujuh anggota Polsek Kembangan, Jakarta Barat diperiksa terkait tewasnya Titin (35) seorang ibu rumah tangga warga Panimbang, Kabupaten Pandeglang, akibat salah tembak beberapa waktu lalu.
"Tujuh personel Polres Jakarta Barat, Polsek Kembangan, sudah diambil keterangan, dan kita masih lengkapi beberapa saksi lagi," kata Kapolda Banten Brigjen Boy Rafly Amar, Senin (16/3).
Boy mengungkapkan, ketujuh anggota buser Polsek Kembangan tersebut diperiksa terkait tewasnya Titin akibat terkena peluru. "Ya mereka tujuh orang sedang pengejaran pelaku begal di sana," kata Boy.
Baca juga:
Tewaskan ibu rumah tangga, anggota Polsek Kembangan terancam dipecat
Titin tewas diduga salah tembak, 7 anggota Polres Jakbar diperiksa
Anggota Polsek Kembangan berdalih membela diri, tak tahu Titin tewas
Ini modus polisi bungkam keluarga korban peluru nyasar
Kapolda Banten: Belum ada bukti baku tembak saat Titin tewas
Ini penjelasan Polres Jakbar soal peluru nyasar tewaskan Ibu anak 3
-
Siapa saja penerus para Jenderal Polisi? Ipda Muhammad Yudisthira Rycko anak Komjen Rycko Amelza Dahniel. Yudisthira lulusan Akpol 51 Adnyana Yuddhaga. Ipda Jevo Batara anak Irjen Napoleon Bonaparte. Jevo polisi muda berparas tampan. Iptu Ryan Rasyid anak Irjen Hendro Pandowo. Ryan baru lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Ipda Adira Rizky Nugroho anak Irjen (Purn) Yazid Fanani. Adira peraih Adhi Makayasa Dia lulusan Akpol Angkatan ke-53 tahun 2022. Iptu Danny Trisespianto Arief Anak mantan Kapolri Sutarman.
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.
-
Apa itu polisi cepek? Istilah ‘cepek’ sendiri merujuk pada pecahan uang senilai Rp100. Fenomena ini menjadi lebih menonjol melalui popularitas Pak Ogah, seorang tokoh fiktif dalam serial televisi Si Unyil yang tayang pada periode tersebut. Pak Ogah menjadi ikon yang mengatur lalu lintas dan meminta bayaran sejumlah cepek dari pengendara.
-
Apa yang disita oleh petugas Satpol PP di Denpasar? Barang bukti yang sita itu 4,5 kg daging anjing dan (ada yang sudah diolah) berupa rica-rica dan rawon. Itu, katanya laris dikonsumsi oleh orang-orang terbatas," kata Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, saat dikonfirmasi Kamis (1/8).
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Siapa yang menjadi polisi cepek? Mereka menjalankan peran serupa dengan meminta imbalan finansial dari pengendara sebagai bentuk pengaturan lalu lintas alternatif.