TNI AD uji coba roket buatan Brasil di Pantai Bocor Kebumen
Roket itu mampu menjangkau jarak tembak hingga 80 kilometer.
Mabes TNI AD melakukan uji coba tembak senjata peluncur roket baru yang dibeli dan didatangkan khusus dari Brasil. Alutsista yang dilengkapi dengan teknologi komunikasi data dan suara yang dapat diintegrasikan dengan teknologi battle management system dan navigasi tersebut mampu menjangkau jarak tembak hingga 80 kilometer.
Uji coba roket dengan hitungan mundur senjata roket jenis SS 30, SS 40, SS 60 dan SS 80 diluncurkan di Dislitbang Mabes TNI AD di Pesisir Pantai Bocor, Kecamatan Bulus Pesantren, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Staf Pengadaan Kementreian Pertahanan Letnan Kolonel Arm Aziz Mahmudi menegaskan, alutsista Armed Multi Louncher Rocket System, Astros II MK 6 produksi Avibras Industria Aeroespecia SA (AIA-SA) Brasil ini merupakan sistem senjata peluncuran roket yang memiliki kaliber multi efek gentar yang tinggi. Juga dapat menembakan tiga jenis kaliber dari unit peluncuran yang sama.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Di mana prajurit TNI AD ini berasal? Diungkapkan oleh pria asli Kaimana, Papua Barat ini bahwa sebelum memutuskan menikah, Ia sudah menjalin asmara atau berpacaran selama 3 tahun.
-
Kapan HUT Korps Marinir TNI AL diperingati? Setiap tanggal 15 November diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Korps Marinir TNI AL.
-
Di mana ledakan gudang amunisi TNI terjadi? Lokasi ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurad) Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3) lalu menyisakan pertanyaan.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
"Alutsista baru milik TNI AD ini memiliki sistem berteknologi tinggi dengan dibekali remot kontrol untuk membidik sasaran dan keunggulan lainya adalah akurasi tinggi karena dilengkapi navigator dibantu GPS melalui pusat kendali tembak bataliyon yang memiliki C4, comand, control, computing, comunicatons, inteligance dan navigation," terangnya kepada merdeka.com di Kebumen, Jawa Tengah Kamis (4/8).
Selain itu, Aziz menjelaskan, alutsista ini dapat dioperasionalkan minimal empat orang dengan perlengkapan mekanis hidrolik sehingga memudahkan untuk penggantian, pengangkatan dan penurunan container serta pengisian amunisi baru.
Aziz menambahkan, pengadaan alutsista baru milik TNI AD ini merupakan upaya penguatan pertahanan negara di tengah maraknya berbagai tantangan baik dari luar maupun dari dalam negeri.
"Kegiatan ini untuk melihat performa dari MLRS yang kita adakan atau kita beli dari Brasil. Roket ini adalah roket buatan Brasil. Kemudian seluruhnya telah tiba di Indonesia, Kemudian saat ini kegiatan untuk performa dari roket, sehingga kita dapatkan jarak maksimum dari penembakan. Diharapkan dari hal tersebut adalah bisa memberikan keyakinan kepada TNI angkatan darat, yang nantinya akan menggunakan alut ini," tambahnya.
Aziz Mahmudi berharap dengan alokasi anggaran USD 378 juta tersebut telah dilengkapi sistem pertahanan di Indonesia serta kemampuan dan modernisasi jajaran alutsista satuan TNI AD khususnya di Satuan Armed.
Baca juga:
Peringati Harteknas, TNI bakal gelar pameran alutista di kampus UNS
Presiden Jokowi wajibkan pakai alutsista produksi dalam negeri
Jokowi tegaskan pembelian alutsista sesuai kebutuhan bukan keinginan
Pemerintah segera evaluasi alutsista TNI berumur tua
Indonesia beli Sukhoi 35, Malaysia pakai Euro Typhoon, kuat mana?
KRI Irian, legenda kapal perang raksasa milik TNI AL