TNI AU tak libatkan teknisi Brasil investigasi Super Tucano jatuh
16 Pesanan pesawat Super Tucano TNI AU sudah tiba di Indonesia dan ditempatkan di Skuadron 21.
Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Agus Supriatna menyatakan bahwa proyek pengadaan pesawat Super Tucano sudah lengkap berjumlah 16 unit pesawat. Setelah empat unit pesawat buatan Brasil tersebut tiba di Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, Senin (29/2) kemarin.
"Sudah lengkap semua, empat pesawat itu akan ditempatkan skuadron di Malang," kata Marsekal TNI Agus Supriatna di Monas, Jakarta, Selasa (1/3).
Dia menjelaskan, pesawat Super Tucano sudah lengkap dengan peralatan dan suku cadangnya. Ia juga mengatakan, peralatan pesawat tersebut berbeda dengan pesawat F-16 dan Sukhoi.
"Super Tucano memang belum dipasang radarnya, Tucano kan untuk latih bukan multirole seperti F-16 dan Sukhoi, engga perlu radar cuaca seperti Sukhoi beda ini," kata dia.
Lanjut dia, kedatangan empat pesawat tersebut tak bersama teknisi dari Brasil untuk menginvestigasi jatuhnya pesawat Super Tucano pada beberapa waktu lalu. Menurut dia, TNI AU tak melibatkan pihak lain untuk melakukan investigasi jatuhnya pesawat buatan Brasil tersebut.
"Enggak, investigasi dari kita. Hasilnya belum, memang mudah lakukan investigasi?" kata dia.
Seperti diketahui, keempat pesawat Super Tucano dengan nomor register TT-3110, TT-3114, TT-3115 dan TT-3116 tiba secara berurutan di Lanud Abdulrachman Saleh, Malang. Pesawat diterbangkan dari pabriknya di Brasil, sejak dua minggu lalu dengan melewati 9 negara.
"Perjalanan selama 2 Minggu, melewati 9 negara. Jam terbang yang digunakan 60 jam sampai 70 jam terbang," kata Komandan Lapangan Udara (Danlanud) Abdulrachman Saleh Malang, Marsekal Pertama Djoko Senoputro, Senin (29/2).
Negara yang dilalui masing-masing Brasil, Maroko, Malta, Mesir, Uni Emirat Arab, India, Bangkok (Thailand), Johor (Malaysia) dan Lanud Abdulrachman Saleh Malang.
Pesawat akan bergabung di Skuadron 21 dan memperkuat alutsista khususnya di Lapangan Udara Abdulrachman Saleh Malang. Empat pesawat ini seharusnya datang 2015, namun karena sesuatu sebab baru dikirimkan tahun ini.
Keempat pesawat tersebut merupakan hasil MoU Pemerintahan Republik Indonesia dengan Perusahaan Brasil Embraer dalam pembelian 16 Unit pesawat tempur Super Tucano. Kontrak dilakukan dua kali yakni 2010 dan 2011 dengan 4 unit kedatangan setiap tahun dimulai sejak 2012.
Super Tucano adalah jenis pesawat tempur ringan bermesin turboprop yang diproduksi oleh Embraer, Brasil. Super Tucano memiliki keunggulan menempuh operasi jarak jauh karena dilengkapi mesin jenis Hartzell 5-Blade dan Patt & Whitney Canada PT6A-68C yang berkekuatan 1,196 KW. Mesin tersebut mampu membawa Super Tucano dengan kecepatan 590 km hingga 1.330 km per jam.
Pesawat akan berada di Skadron 21 yang berada di bawah operasional Wing 2 Lapangan Udara Abdulrachman Saleh Malang. Skadron 21 bertugas mengoperasionalkan pesawat tempur taktis (TT) untuk operasi lawan udara ofensif dan dukungan udara.
Baca juga:
Empat Super Tucano tiba dari Brazil, perkuat alutsista TNI AU
Ini empat Super Tucano dari Brasil yang siap perkuat TNI AU
Super Tucano baru juga terkena dampak larangan terbang
Buntut kecelakaan pesawat, seluruh Super Tucano dilarang terbang
Ini yang terjadi usai jatuhnya pesawat Super Tucano
-
Kapan penyerahan pesawat C-130J-30 Super Hercules ke TNI AU? Acara serah terima dihadiri langsung oleh Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Subianto. Momen Menarik Kasad Hormat ke Prabowo
-
Apa yang nyaris digunakan oleh TNI AU sebagai pesawat tempur? Jet tempur terbaru itu nyaris memperkuat TNI AU. Batal di saat-saat terakhir.
-
Pesawat apa yang digunakan oleh TNI AU untuk menyerang markas Belanda di Ambarawa dan Salatiga? Pada tanggal 29 Juli 1947, TNI AU menyerang markas Belanda di kota Ambarawa dan Salatiga. Pesawat Cureng diterbangkan oleh Kadet Suharnoko Harbani dan Kadet Sutardjo Sigit.
-
Di mana Menhan Prabowo Subianto terbang dengan pesawat F-16? Prabowo mengitari daerah selatan Indonesia dengan rute Halim-Pelabuhan Ratu-Halim.
-
Mengapa B-25 Mitchell menjadi pesawat andalan TNI AU? Pesawat itu adalah B-25 Mitchell buatan North American Aviation. B-25 Mitchell Menjadi Pesawat Pengebom Andalan AS dan Sekutu Saat Perang Dunia II Bomber ini dilengkapi 12 senapan mesin berat 12,7 mm dan bisa mengangkut 1,5 ton bom. Terbang jauh untuk menghajar wilayah lawan.
-
Apa tujuan utama TNI dalam membebaskan pilot Susi Air? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan bahwa pihak Selandia Baru mendukung langkah TNI dalam melakukan pembebasan pilot Susi Air Phillip Mark Mehrtens dari kelompok bersenjata di Nduga, Papua Pegunungan."Sangat mendukung apa yang dilakukan TNI dengan pendekatan soft power," kata Agus seperti dilansir dari Antara, Jumat (14/4).