TNI Bantu Evakuasi Korban Banjir di Semarang
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Hamim Tohari mengatakan, enam unit perahu karet yang dikerahkan itu untuk membantu evakuasi warga.
TNI AD melalui Bekangdam IV/Diponegoro telah mengerahkan sebanyak enam unit perahu karet jenis Landing Craft Rubber (LCR) dan menggelar dapur lapangan. Hal ini dilakukan untuk membantu penanganan banjir di Semarang, Jawa Tengah.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Hamim Tohari mengatakan, enam unit perahu karet yang dikerahkan itu untuk membantu evakuasi warga.
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
-
Di mana prajurit TNI AD ini berasal? Diungkapkan oleh pria asli Kaimana, Papua Barat ini bahwa sebelum memutuskan menikah, Ia sudah menjalin asmara atau berpacaran selama 3 tahun.
-
Kenapa banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Kapan banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Kenapa Sesko TNI AU dipindahkan ke Lembang, Bandung? Pada awal pendiriannya, Seskoau berlokasi di Jakarta, namun kemudian dipindahkan ke Lembang, Bandung, Jawa Barat.
"Enam unit LCR yang dikerahkan tersebut untuk membantu evakuasi masyarakat yang terdampak banjir, dan tidak terjangkau oleh kendaraan karena tingginya banjir ke tempat-tempat pengungsian," katanya dalam keterangannya, Senin (2/1).
Selain itu, perahu karet milik TNI AD yang dikerahkan ini juga untuk membantu mendistribusikan makanan berupa nasi bungkus yang diproduksi di dapur lapangan yang digelar di Kelurahan Tlogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan, Semarang.
"Dari dapur lapangan Bekangdam IV/Diponegoro ini, 2.000-4.000 nasi bungkus bisa diproduksi dalam satu kali memasak, dan untuk penanganan banjir ini dilaksanakan produksi tiga kali sehari," ujarnya.
"Sampai saat ini, personel TNI AD bersama pemerintah daerah dan instansi terkait masih bahu-membahu membantu masyarakat yang masih terdampak banjir di sejumlah wilayah Kota Semarang," pungkas Hamim.
Diketahui, Bencana banjir merendam sejumlah titik di wilayah Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (31/12). Seperti terpantau di lokasi, air menggenang cukup tinggi hingga jalanan terlihat seperti sungai. Hujan sendiri disebut menjadi penyebab setelah turun selama 8 jam.
Beberapa akun media sosial memuat kondisi banjir di ibu kota Provinsi Jawa Tengah itu. Banyak kendaraan yang mengalami mogok, karena memaksa melintasi genangan air di sana. Menurut petugas di lapangan, ketinggian air banjir mencapai hingga 50 CM.
Sejumlah petugas pun turut disiagakan di lokasi, guna membantu pengendara yang terjebak di titik banjir. Berikut sejumlah faktanya.
Banjir yang cukup dalam itu diperkirakan terjadi akibat tingginya curah hujan beberapa hari terakhir di Kota Semarang. Menurut keterangan di lokasi, hujan terakhir terjadi sejak Jumat (30/12) sore dan masih berlangsung hingga Sabtu (31/12) pagi.
Kondisi ini sudah terjadi selama kurang lebih delapan jam, hingga menimbulkan genangan di banyak lokasi wilayah Kota Semarang, seperti Simpang Lima, Tlogosari, serta kawasan Pantura Semarang di wilayah Kecamatan Tugu.
(mdk/fik)