TNI Lacak Persembunyian KKB Egianus Kogoya, Siap Tempur Jika Pilot Susi Air Tak Dibebaskan
TNI masih menunggu niat KKB Egianus Kogoya untuk membebaskan pilot Susi Air yang disandera.
TNI masih menunggu niat KKB Egianus Kogoya untuk membebaskan pilot Susi Air yang disandera.
TNI Lacak Persembunyian KKB Egianus Kogoya, Siap Tempur Jika Pilot Susi Air Tak Dibebaskan
TNI menegaskan telah mengetahui tempat persembunyian Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya. TNI masih menunggu niat KKB Egianus Kogoya untuk membebaskan pilot Susi Air yang disandera.
"Memang benar kami sudah mengetahui posisi Egianus Kogoya. Kami masih berharap agar Egianus Kogoya membebaskan sandera yang ditawannya sejak tanggal 7 Februari lalu," kata Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan di Jayapura, Papua, Senin (4/9), seperti dikutip Antara.
- Segera Pensiun, Panglima TNI Yudo Margono Serahkan Tugas Pembebasan Pilot Susi Air ke Jenderal Agus
- Begini Kondisi Terbaru Pilot Susi Air Kapten Philip setelah 9 Bulan Disandera KKB
- Penyanderaan Pilot Susi Air, Polisi: Tidak Ada Penambahan Anggaran untuk Bebaskan Sandera
- Upaya Pembebasan Pilot Susi Air, TNI: Pemerintah Sudah Coba Berbagai Pendekatan
Izak mengatakan, penyanderaan terhadap pilot bernama Philip Mark Mehrtens itu masih menimbulkan kekhawatiran kondisi keamanan di tengah masyarakat Nduga.
Izak menambahkan, masyarakat akan menjadi korban ketika terjadi pertempuran antara TNI-Polri dan KKB, sehingga pilot berkebangsaan Selandia Baru tersebut harus segera dibebaskan.
"Tidak sulit bagi TNI-Polri untuk menghancurkan mereka (KKB), namun itu tidak dilakukan," tegas Izak.
Izak menyayangkan insiden yang menewaskan aktivis kemanusiaan Michelle Kurisi Doga, diduga akibat ditembak KKB.
Sebelum penembakan terhadap Michelle, sudah ada laporan terkait aktivitas korban yang menemui pengungsi dari Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Belum diketahui aktivis itu bekerja dengan siapa. Namun, pembunuhan terhadap aktivis yang peduli terhadap kemanusiaan, khususnya pengungsi di Nduga, sangatlah disayangkan.
"Memang sebelum insiden penembakan terjadi, termonitor korban sedang melakukan pendataan terhadap pengungsi Nduga," ujar Izak.