TNI Siapkan Penyelam Taifib Marinir untuk Evakuasi Awak KRI Nanggala-402
28 personel terbaik Taifib 2 Marinir TNI AL yang dibekali peralatan pendukung evakuasi korban kapal selam KRI Nanggala-402 yang tenggelam bakal melakukan operasi tersebut. Sejauh ini koordinasi masih terus dilakukan bersama pihak terkait.
Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayor Jenderal TNI (Mar) Suhartono mengatakan, telah mengirimkan Pasukan Khusus dari Satuan Intai Para Amfibi Marinir (Taifib) Korps Marinir TNI AL untuk mengevakuasi awak KRI Nanggala 402 yang dinyatakan tenggelam di perairan Bali.
"Kami mengirimkan Pasukan Khusus dari Satuan Intai Para Amfibi Marinir atau Taifib Korps Marinir TNI AL," kata Suhartono dalam keterangan tertulisnya, Senin (26/4).
-
Kapan KRI Nanggala (402) dinyatakan tenggelam? KRI Nanggala kemudian dinyatakan tenggelam pada Sabtu, 24 April 2021 oleh TNI AL setelah ditemukannya puing-puing yang diduga berasal dari kapal selam tersebut.
-
Siapa yang memimpin KRI Nanggala (402) saat tenggelam? Saat dilaporkan hilang, KRI Nanggala membawa 53 orang yang terdiri dari 49 awak, 1 komandan, dan 3 spesialis senjata. Kolonel Harry Setyawan merupakan awak yang memiliki pangkat tertinggi. Kapal ini juga diawaki oleh Letkol Heri Oktavian sebagai komandan kapal selam.
-
Apa yang terjadi pada KRI Nanggala (402) pada 21 April 2021? KRI Nanggala 402 hilang kontak pada Rabu, 21 April 2021 saat melakukan latihan penembakan torpedo di Laut Bali bersama 53 awaknya. KRI Nanggala kemudian dinyatakan tenggelam pada Sabtu, 24 April 2021 oleh TNI AL setelah ditemukannya puing-puing yang diduga berasal dari kapal selam tersebut.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Dimana KRI Nanggala (402) melakukan latihan penembakan torpedo yang menyebabkan tenggelamnya? KRI Nanggala 402 hilang kontak pada Rabu, 21 April 2021 saat melakukan latihan penembakan torpedo di Laut Bali bersama 53 awaknya.
Menurut Suhartono, pihaknya juga telah mendirikan Posko Satgas SAR Korps Marinir di Dermaga Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi pada Minggu 25 April 2021.
"Juga telah menyiapkan prajurit terbaik untuk keperluan proses evakuasi para prajurit TNI AL yang gugur pasca tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 di perairan Utara Bali," ujar dia.
Dia mengatakan, 28 personel terbaik Taifib 2 Marinir TNI AL yang dibekali peralatan pendukung evakuasi korban kapal selam KRI Nanggala-402 yang tenggelam bakal melakukan operasi tersebut. Sejauh ini koordinasi masih terus dilakukan bersama pihak terkait.
"Saya Mayor Jenderal TNI (Mar) Suhartono selaku Komandan Korps Marinir beserta seluruh prajurit menyampaikan rasa duka cita yang sangat mendalam atas gugurnya seluruh awak kapal selam KRI Nanggala-402," tandas dia.
Sebelumnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyampaikan kabar duka terkait tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402. Dia menuturkan, seluruh awak yang berada dalam kapal selam tersebut meninggal dunia. Berdasarkan informasi, ada 53 orang yang berada di dalam KRI Nanggala 402.
"Berdasarkan bukti-bukti otentik tersebut dapat dinyatakan bahwa KRI Nanggala 402 telah tenggelam dan seluruh awaknya telah gugur," tutur Hadi dalam konferensi pers di Badung, Bali, Minggu (25/4).
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Buat Komentar Lecehkan Istri Awak KRI Nanggala 402, Pria di Medan Ditangkap
Propam Polda DIY Periksa Aipda FI Soal Komentar di Medsos Terkait KRI Nanggala-402
MUI Sebut Awak KRI Nanggala 402 Insyaallah Syuhada
Menhan Prabowo Akan Beri Beasiswa ke Anak Prajurit KRI Nanggala 402 Hingga Sarjana
Ketua MPR Minta Pemerintah Evaluasi Kondisi Seluruh Alutsista, Jangan Beli Bekas Lagi
Jokowi: 53 Prajurit KRI Nanggala-402 Patriot Terbaik Penjaga Kedaulatan Negara