TNI Ungkap Pria yang Diduga Disiksa Prajurit Anggota KKB yang Ditawan, Ini Sosoknya
TNI mengungkapkan warga Papua yang diduga disiksa prajurit TNI tenyata anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang tengah ditawan.
Kapuspen menyebut penganiayaan oleh oknum TNI tersebut dilakukan tidak seorang diri.
TNI Ungkap Pria yang Diduga Disiksa Prajurit Anggota KKB yang Ditawan, Ini Sosoknya
TNI mengungkapkan warga Papua yang diduga disiksa prajurit TNI tenyata anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang tengah ditawan. Anggota KKB tersebut bernama Definus Kogoya.
- 25 Anggota TNI Jadi Tersangka Penyerangan Warga di Deli Serdang
- TNI Ungkap Peran 13 Prajurit Tersangka Penganiayaan Anggota KKB di Papua
- 13 Prajurit TNI AD yang Siksa Anggota KKB Ditetapkan Jadi Tersangka
- TNI Ungkap Kondisi Terkini Anggota KKB Disiksa Prajurit, Diserahkan ke Polisi Dikembalikan ke Keluarga
"Oknum prajurit TNI melakukan tindakan kekerasan terhadap tawanan seorang anggota KKB atas nama Definus Kogoya di pos Gome di wilayah kabupaten Puncak Papua,"
kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar saat dikonfirmasi, Sabtu (23/3).
merdeka.com
Gumilar menyebut penganiayaan oleh oknum TNI tersebut dilakukan tidak seorang diri. Dirinya pun menegaskan akan serius menindak prajurit yang diduga terlibat.
"Yang jelas lebih dari satu orang jika lihat daei video tersebut. TNI secara serius menangani masalah ini dan saat ini sedang dilakukan penyelidikan," sambungnya.
Video penyiksaan oleh diduga anggota TNI yang viral di media sosial dalam 24 jam terakhir. Video itu menampilkan aksi sejumlah pria diduga prajurit TNI bergantian memukuli dan menganiaya pria yang dalam keadaan terikat dan luka-luka berdiri di dalam drum.
Dalam tayangan itu, salah satu pelaku diduga prajurit TNI karena dia mengenakan kaus yang kemungkinan merujuk pada nama satuan, yaitu Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 300/Brajawijaya.
Kapuspen meminta publik untuk menunggu hasil penyelidikan, karena saat ini TNI memeriksa secara mendalam isi video tersebut.
"Semua terkait video tersebut, TNI sedang melakukan penyelidikan secara mendalam," kata Kapuspen TNI.