Tokoh NU, Menteri hingga Wagub Hadiri Haul Gus Dur ke-13
Tema yang diusung kali ini adalah 'Gus Dur dan Pembaharuan NU'.
Nahdlatul Ulama (NU) kembali menggelar atau memperingati hari wafatnya (haul) Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur ke 13, di Jalan Warung Sila, No.10, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Haul dilakukan untuk mengenang kepergian Presiden RI ke 4 tersebut.
"Tema yang diusung kali ini adalah 'Gus Dur dan Pembaharuan NU'. Hal ini karena terkait dengan peringatan Harlah 1 Abad Hijriyah NU yang jatuh pada 16 Rajab Tahun Hijriyah depan," kata Alissa Wahid, dalam siaran pers yang diterima, Sabtu (17/12).
-
Siapa yang disebut Gus Dur sebagai wali? Di mata Gus Dur sendiri, Kiai Faqih adalah seorang wali. “Namun, kewalian beliau bukan lewat thariqat atau tasawuf, justru karena kedalaman ilmu fiqhnya,” kata Gus Dur
-
Bagaimana Gus Dur mengubah namanya? Nama asli beliau, Abdurrahman Ad-Dakhil, diberikan oleh ayahnya, KH. Wahid Hasyim, dengan harapan agar Gus Dur kelak memiliki keberanian seperti Abdurrahman Ad-Dakhil, pemimpin pertama dinasti Umayyah di Andalusia. Namun, nama Ad-Dakhil kemudian diganti dengan "Wahid," yang diambil dari nama ayahnya.
-
Siapa saja yang hadir dalam pertemuan dengan Gus Mus? Tokoh yang hadir antara lain mantan Menteri Agama Lukmanul Hakim, sastrawan Goenawan Mohammad, Nong Mahmada, Wakil Ketua KPK Erry Riyana Hardjapamekasa, dan Prof Sulistyowati Irianto.
-
Apa pesan yang ingin disampaikan Gus Ipul kepada jamaah dalam haul KH Abdul Qodir Nur? "Meskipun beliau sudah wafat, kita masih merindukan, mengingat, mendoakan, dengan barapan doa kebaikan itu kembali ke kita semua," kata Gus Ipul membuka sambutannya. Menurut Gus Ipul, hal itu juga sekaligus sebagai pengingat bagi dirinya dan semua orang agar bagaimana untuk memberikan kesan baik ketika diberikan sebuah amanah.
-
Mengapa Gus Dur disebut sebagai Bapak Pluralisme? Kedekatan Gus Dur dengan masyarakat minoritas dan orang-orang terpinggirkan, membuatnya dikenal sebagai sosok yang plural dan menghargai semua perbedaan. Hal ini yang kemudian Gus Dur dijuluki sebagai Bapak Pluralisme Indonesia.
-
Apa saja yang dilakukan Gus Dur untuk menunjukkan toleransi dalam kehidupan berbangsa? Pasalnya beliau selama hidup selalu menanamkan nilai-nilai toleransi dalam kehidupan berbangsa.
Alissa menjelaskan, tajuk yang dipilih ihwal perjuangan Gus Dur di NU. Maka, haul Gus Dur kali ini akan membicarakan tentang apa saja kiprah perjuangan Gus Dur selama beliau memimpin NU dari 1984 hingga 2000.
"Itu yang akan kita refleksikan melalui Haul Gus Dur kali ini," katanya.
Adapun sejumlah tokoh yang telah hadir di acara haul Gus Dur yakni Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasarudin Umar, Sekjen PBNU Saifullah Yusuf, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, Luqman Hakim Syaifudin, Rizal Ramli, dan Menpan RB Abdullah Azwar Anas.
"Selain hadirin, kami mengundang tokoh-tokoh NU untuk memberikan tausiah tentang khidmat Gus Dur di NU," kata Alissa.
Acara akan dibuka dengan pembacaan sholawat dari Veve Zulfikar, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Alquran oleh Ustadz Miqdar Zulfikar Basyaiban Al-Idrisi Al- Nasank.
Tamu yang diundang dalam acara ini dibatasi, mengingat kondisi pandemi Covid-19 yang belum usai. Namun ini tak mengurangi makna dan kemeriahan acara. Masyarakat juga dapat mengikuti acara ini, via kanal Youtube TV 9 dan TV NU.
"Harapan kami melalui Haul Gus Dur ini, kita akan mendapatkan, menggali, merefleksikan kembali perjuangan Gus Dur untuk NU. Dari sana kita belajar prinsip-prinsip dasar perjuangannya, gagasan besarnya, dan setelah itu NU masa kini dan ke depannya dapat semakin mengembangkan khidmat insklusif NU tersebut," pungkasnya.
(mdk/ded)