Total 9 Pasien Corona Sembuh di Medan, Kasus Positif Belum Bertambah
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sumut, dr Aris Yudhariansyah memaparkan, pasien kesembilan yang sembuh berinisial SDS, yang dirawat di RS Murni Teguh. Dua kali tes swab yang dijalani warga Medan ini telah menunjukkan hasil negatif.
Seorang lagi pasien positif Covid-19 di Sumut dinyatakan sembuh. Dengan kabar baik itu, total sudah 9 orang yang sembuh di daerah ini.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sumut, dr Aris Yudhariansyah memaparkan, pasien kesembilan yang sembuh berinisial SDS, yang dirawat di RS Murni Teguh. Dua kali tes swab yang dijalani warga Medan ini telah menunjukkan hasil negatif.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
"Pasien ini sebelumnya dinyatakan positif pada 28 Maret lalu dan dinyatakan sembuh hari ini," kata Aris, Minggu (12/4).
Sebelumnya, 8 orang juga telah lebih dulu dinyatakan sembuh dari penyakit yang sudah menjadi pandemi itu. Kedelapannya sembuh setelah menjalani perawatan di RSUP H Adam Malik.
Empat di antara 8 orang ini berasal dari Kota Medan. Sisanya terdiri dari 2 warga Deli Serdang, dan masing-masing seorang asal Binjai dan Dairi.
Berdasarkan data Gugus Tugas, 8 pasien yang telah lebih dulu dinyatakan sembuh, yakni: TH asal Binjai yang dinyatakan positif pada 19 Maret 2020 dan sembuh pada 7 April 2020; JY, asal Deli Serdang, yang dinyatakan positif pada 24 Maret dan sembuh pada 7 April 2020.
Lalu, dr M, asal Medan, yang dinyatakan positif pada 24 Maret dan sembuh pada 4 April 2020; M ARA, asal Medan, yang dinyatakan positif pada 24 Maret dan sembuh pada 7 April 2020; OK, asal Medan, yang dinyatakan positif pada 24 Maret dan sembuh pada 5 April 2020; WH, asal Medan, yang dinyatakan positif pada 24 Maret dan sembuh pada 7 April 2020.
Selanjutnya, YP asal Dairi, yang dinyatakan positif pada 24 Maret dan sembuh pada 7 April 2020; serta JP asal Deli Serdang, yang dinyatakan positif pada 26 Maret dan sembuh pada 7 April 2020.
Jumlah Pasien Positif Tidak Bertambah
Sementara jumlah penderita Covid-19 di Sumut tidak mengalami peningkatan. Sejak kemarin, jumlahnya tetap 90 orang.
Sebanyak 65 pasien di antara 90 orang itu terkonfirmasi positif Covid-19 melalui hasil tes swab atau PCR (polymerase chain reaction). Sisanya atau 25 pasien dinyatakan positif lewat metode rapid test.
Pasien dalam pengawasan (PDP) juga mengalami penurunan dibanding kemarin. Jumlahnya berkurang 4 orang menjadi 145 orang.
Penurunan juga terjadi pada jumlah orang dalam pemantauan (ODP). Angkanya menurun menjadi 2.603 orang dari hari sebelumnya sebayak 2.626 orang.
Data ini membuktikan jika penyakit ini bisa disembuhkan. Segala upaya akan dilakukan untuk meningkatkan angka penyembuhan. Namun dari gambaran di atas menunjukkan masih ada kelompok asyarakat yang kurang disiplin. Tidak memakai masker dan tidak menjaga jarak, ujar Aris.
Sejauh ini belum ada kabupaten atau kota di Sumut yang mengajukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ke Kementerian Kesehatan. Walaupun tidak diajukan PSBB, tapi sosialisasi sesuai protokol kesehatan terus dilakukan, dan melakukan physical distancing. Kita berharap PSBB ini tidak perlu dilakukan, sebut Aris.
(mdk/rnd)